tahun 2008” dan belum pernah dilakukan penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi kecacingan pada murid di sekolah tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah pada murid Sekolah Dasar Negeri 06
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Tahun 2008.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan infeksi kecacingan pada murid sekolah dasar di SD Negeri 06 Kecamatan Pinggir Kabupaten
Bengkalis.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui prevalensi infeksi kecacingan pada murid sekolah dasar di
SD Negeri 06 Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis. b.
Untuk mengetahui distribusi proporsi kejadian infeksi kecacingan pada murid sekolah dasar berdasarkan karakteristik murid Umur, Jenis kelamin, Status
Gizi dan pengetahuan tentang higiene perorangan c.
Untuk mengetahui distribusi proporsi kejadian infeksi kecacingan pada murid sekolah dasar berdasarkan agent Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
cacing tambang dan Strongyloides stercoralis
Universitas Sumatera Utara
d. Untuk mengetahui distribusi proporsi kejadian infeksi kecacingan pada murid
sekolah dasar berdasarkan kondisi sarana sanitasi lingkungan Sumber air bersih dan jamban
e. Untuk mengetahui hubungan umur dengan infeksi kecacingan pada murid SD
Negeri 06 Kecamatan Pinggir f.
Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan infeksi kecacingan pada murid SD Negeri 06 Kecamatan Pinggir
g. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan infeksi kecacingan pada
murid SD Negeri 06 Kecamatan Pinggir h.
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kecacingan dan higiene perorangan dengan infeksi kecacingan pada murid SD Negeri 06 Kecamatan
Pinggir i.
Untuk mengetahui hubungan kondisi sarana sanitasi lingkungan sumber air bersih dan jamban dengan infeksi kecacingan pada murid SD Negeri 06
Kecamatan Pinggir
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk membuat penyuluhan kepada murid – murid agar menambah pengetahuan tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan infeksi kecacingan dan dapat meningkatkan
perilaku higiene perorangan
1.4.2. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas setempat agar lebih memperhatikan dan menggalakkan program UKS, demi peningkatan pengetahuan tentang
Universitas Sumatera Utara
faktor yang berhubungan dengan infeksi kecacingan sehingga diharapkan dapat meningkatkan perilaku higiene perorangan pada murid yang berada
pada wilayah kerjanya. 1.4.3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melaksanakan penelitian
lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi kecacingan pada murid sekolah dasar.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Kecacingan
Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing. Dimana dapat terjadi infestasi ringan maupun infestasi berat.
16
Infeksi kecacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing kelas nematode usus
khususnya yang penularan melalui tanah, diantaranya Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus dan
Strongyloides stercoralis.
14
2.2. Gambaran Infeksi Kecacingan pada Manusia
Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di Negara-negara sedang berkembang khususnya pada daerah yang tropik adalah penyakit infeksi
kecacingan khususnya cacing yang ditularkan melalui tanah. Cacing umumnya tidak menyebabkan penyakit berat sehingga sering kali diabaikan walaupun sesungguhnya
memberikan gangguan kesehatan. Tetapi dalam keadaan infestasi berat atau keadaan yang luar biasa, kecacingan cenderung memberikan analisa keliru kearah penyakit
lain dan tidak jarang dapat berakibat fatal.
14
Nematoda adalah cacing yang tidak bersegmen, bilateral simetris, mempunyai saluran cerna yang berfungsi penuh, biasanya berbentuk silindris serta panjangnya
bervariasi dari beberapa milimeter hingga lebih dari satu meter.
14
Semua Nematoda yang menginfeksi manusia mempunyai jenis kelamin terpisah, yang jantan biasanya lebih kecil daripada yang betina. Nematoda dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu Nematoda jaringan dan Nematoda usus. Diantara
Universitas Sumatera Utara