Keselamatan Kerja Pabrik Pembuatan Lithopone

3. Tangki Pengendapan Tangki pengendapan adalah alat tempat berlangsungnya reaksi kimia antara bahan-bahan yang terlibat dalam pembuatan produk. Dalam pabrik ini, furnace merupakan tempat bereaksinya barium sulfida dan seng sulfat yang menghasilkan lithopone. Pada furnace dilengkapi sensing elemen yang peka terhadap perubahan suhu, sehingga suhu dalam furnace dapat dilihat pada indikator temperatur. Untuk menjaga agar laju alir bahan masuk sesuai dengan yang diinginkan digunakan flow control FC. Dan agar tekanan dalam reaktor bertahan pada 1 atm digunakan pressure control PC. LC F C Gambar 6.3 Instrumentasi pada Tangki Pengendapan 4. Drier Temperature control TC pada drier berfungsi untuk mengatur besarnya suhu di dalam drier dengan cara mengatur banyaknya steam yang dialirkan.

6.2. Keselamatan Kerja Pabrik Pembuatan Lithopone

Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan, cacat ataupun kematian. Keselamatan kerja dan keamanan pabrik merupakan faktor yang perlu diperhatikan secara serius. Keselamatan kerja merupakan jaminan perlindungan bagi keselamatan karyawan dari bahaya cacat jasmani dan kematian. Dalam hubungan ini bahaya yang dapat timbul dari mesin, Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008 USU Repository © 2009 bahan baku dan produk, sifat zat, serta keadaan tempat kerja harus mendapat perhatian yang serius sehingga dapat dikendalikan dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan. Makin tinggi tingkat keselamatan kerja dari suatu pabrik makin meningkat pula aktivitas kerja para karyawan. Hal ini disebabkan karena keamanan kerja sudah terjamin dan suasana kerja yang menyenangkan. Untuk mencapai hal tersebut adalah menjadi tanggung jawab dan kewajiban para perancang untuk merencanakannya sehingga bangunan yang dirancang dengan baik akan menciptakan rasa aman bagi para pekerja. Dengan adanya keselamatan kerja berarti para pekerja pabrik dan lingkungan sekitarnya dapat terhindar dari bahaya. Untuk menjamin keselamatan kerja, maka dalam perencanaan pabrik pembuatan lithopone ini perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: ̇ Lokasi pabrik. ̇ Sistem pencegahan kebocoran pada pipa. ̇ Sistem perawatan maintenance. ̇ Sistem penerangan. ̇ Sistem penyimpanan material dan perlengkapan. ̇ Sistem pemadam kebakaran. Di samping itu terdapat beberapa peraturan dasar keselamatan kerja yang harus diperhatikan pada saat bekerja di pabrik pembuatan lithopone ini, yaitu: • Tidak boleh merokok atau makan • Tidak boleh minum minuman keras beralkohol selama bertugas. Pada pra rancangan pabrik pembuatan lithopone ini, usaha-usaha pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dilakukan dengan cara: 1. Pencegahan terhadap kebakaran • Memasang sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting, seperti power station, laboratorium dan ruang proses. Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008 USU Repository © 2009 • Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap siaga di fire station. • Fire hydrant ditempatkan di daerah storage, proses, dan perkantoran. • Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api yang relatif kecil. • Smoke detector ditempatkan pada setiap sub-stasiun listrik untuk mendeteksi kebakaran melalui asapnya. 2. Memakai peralatan perlindungan diri Di dalam pabrik disediakan peralatan perlindungan diri, seperti: • Pakaian kerja Pakaian luar dibuat dari bahan-bahan seperti katun, wol, serat, sintetis, dan asbes. Pada musim panas sekalipun tidak diperkenankan bekerja dengan keadaan badan atas terbuka. • Sepatu pengaman Sepatu harus kuat dan harus dapat melindungi kaki dari bahan kimia dan panas. Sepatu pengaman bertutup baja dapat melindungi kaki dari bahaya terjepit. Sepatu setengah tertutup atau bot dapat dipakai tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan. • Topi pengaman Topi yang lembut baik dari plastik maupun dari kulit memberikan perlindungan terhadap percikan-percikan bahan kimia, terutama apabila bekerja dengan pipa-pipa yang letaknya lebih tinggi dari kepala, maupun tangki-tangki serta peralatan lain yang dapat bocor. • Sarung tangan Dalam menangani bahan-bahan kimia seperti barium sulfida dan seng sulfat, para operator diwajibkan menggunakan sarung tangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008 USU Repository © 2009 • Masker Berguna untuk memberikan perlindungan terhadap uap bahan kimia agar tidak terhirup. 3. Pencegahan terhadap bahaya mekanis • Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup luas dan tidak menghambat kegiatan kerja karyawan. • Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup kuat. 4. Pencegahan terhadap bahaya listrik • Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekering atau pemutus hubungan arus listrik secara otomatis. • Sistem perkabelan listrik harus dipasang secara terpadu dengan tata letak pabrik, sehingga jika ada perbaikan dapat dilakukan dengan mudah. 5. Menerapkan nilai-nilai disiplin bagi karyawan • Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan dan mematuhi setiap peraturan dan ketentuan yang diberikan. • Setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang merugikan segera dilaporkan ke atasan. • Setiap karyawan harus saling mengingatkan akan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya. • Setiap ketentuan dan peraturan harus dipatuhi. 6. Penyediaan poliklinik di lokasi pabrik Poliklinik disediakan untuk tempat pengobatan akibat terjadinya kecelakaan secara tiba-tiba, misalnya menghirup uap larutan seng sulfat, patah tulang, dan lain sebagainya. Apabila terjadi kecelakaan kerja, seperti terjadinya kebakaran pada pabrik, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah: Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008 USU Repository © 2009 • Mematikan seluruh kegiatan pabrik, baik mesin maupun listrik. • Mengaktifkan alat pemadam kebakaran, dalam hal ini alat pemadam kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang terjadi, yaitu: ¬ Instalasi pemadam dengan air Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang, kertas, dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk kabut. Sebagai sumber air, biasanya digunakan air tanah yang dialirkan melalui pipa-pipa yang dipasang pada instalasi-instalasi tertentu di sekitar areal pabrik. Air dipompakan dengan menggunakan pompa yang bekerja dengan instalasi listrik tersendiri, sehingga tidak terganggu apabila listrik pada pabrik dimatikan ketika kebakaran terjadi. ¬ Instalasi pemadam dengan CO 2 CO 2 yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung gas yang bertekanan yang disambung secara seri menuju nozel-nozel. Instalasi ini digunakan untuk kebakaran dalam ruang tertutup, seperti pada tempat tangki penyimpanan produk lithopone dan juga pemadam pada instalasi listrik. Keselamatan kerja pada pabrik pembuatan lithopone ini dapat dicapai dengan penambahan nilai-nilai disiplin bagi para karyawan, yaitu: ̇ Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan. ̇ Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipenuhi. ̇ Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan kepada pimpinan. ̇ Setiap karyawan harus saling mengingatkan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya. ̇ Dilakukan kontrol secara periodik terhadap seluruh alat instalasi pabrik oleh petugas perawatan. Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008 USU Repository © 2009

BAB VII UTILITAS