Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
b. penetapan batas bidang-bidang tanah c. pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta
pendaftaran d. pembuatan daftar tanah
e. pembuatan surat ukur Sebagai contoh pengenaan tarif untuk kegiatan Pengukuran dan Pemetaan Tanah
dapat dilihat pada Surat Perintah Setor SPS untuk Pengukuran dan Pemetaan
Tanah pada Lampiran 4, namun di SPS tersebut hanya dicantumkan total yang
harus dibayar pemohon dan tidak dirinci biaya untuk kegiatan tersebut yaitu sebesar Rp.29.823.000 Dua Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Dua Puluh Tiga
Ribu Rupiah untuk + 195 Ha, yang mana di dalamnya telah terakumulasi untuk biaya transport dan yang lainnya.
2. Kepatuhan Pengelolaan PNBP di Kanwil BPN Sumatera Utara
Untuk Kepatuhan dari pengelolaan PNBP di Kanwil BPN Sumatera Utara, penelitian difokuskan pada ketaatan BPN pada peraturan-peraturan yang berlaku
di lingkungan BPN. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan no 77KMK.062003 tanggal 25 Febuari 2003 tentang persetujuan penggunaan
sebagian dana Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP yang berasal dari PNBP pada BPN sebagaimana dijelaskan dengan surat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan tanggal 8 Juli 2005 no 5-4350PB2005 perihal penggunaan sebagian dana PNBP pada BPN untuk masing-masing kegiatan sebagai berikut :
Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
1. Pelayanan Pendaftaran Tanah dengan izin penggunaan paling tinggi 81,54
.
Catatan : Pelayanan Pendaftaran Tanah terdiri dari pengukuran, pendaftaran pertama kali, pemeliharaan data,
2. Pelayanan Pemeriksaan Tanah, dengan izin penggunaan paling tinggi
sebesar 81,67 .
Oleh karena itu, Bendahara Khusus Pengeluaran hanya dapat meminta dari Kas Negara sebesar yang telah ditetapkan.
Sedangkan kepatuhan Bendahara Khusus Penerimaan terhadap penyetoran PNBP ke kas negara didasarkan pada Keputusan Presiden no 16 Tahun 1994 pasal
9 ayat 2 dikatakan “bahwa bendahara penerimaan harus menyetor seluruh
penerimaan anggaran yang telah dipungutnya dalam waktu yang ditentukan
sekurang-kurangnya sekali seminggu”. Namun menurut Surat Edaran KBPN nomor 300 – 282 – Settama tanggal
7 Febuari 2006 pada bagian F dikatakan bahwa : “Penerimaan Negara Bukan Pajak agar disetor ke Rekening Kas Umum Negara selambat-lambatnya 1 satu
minggu sejak diterimanya penerimaan tersebut”. Tetapi Surat Edaran tersebut kemudian direvisi dan menjadi Surat Edaran KBPN nomor 496 – 120 – I –
Settama tanggal 22 Febuari 2008, dan pada bagian F dikatakan bahwa “seluruh Penerimaan Negara Bukan Pajak wajib disetor langsung secepatnya ke Kas
Negara”. Hal ini sesuai dengan PP nomor 46 Tahun 2002 pasal 24. Menurut Bohari 1992 : 21 dikatakan bahwa
Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
pengawasan terhadap penerimaan non tax dilakukan oleh KPN Kantor Perbendaharaan Negara terhadap jumlah-jumlah setoran yang telah
diterima oleh bendahara khusus. Pengawasan ini dilakukan melalui kartu pengawasan bendaharawan penerimaan tetap untuk masing-masing
Departemen Lembaga yang Negara yang menguasai suatu jenis penerimaan negara bukan pajak.
Oleh karena itu di Kantor Wilayah BPN yang menjadi pengawas terhadap setoran PNBP adalah KPPN dan yang menjadi alat pengendali agar setoran ke kas
negara sesuai dengan yang dimohonkan dan disetor pada waktu yang tepat adalah SPS Surat Perintah Setor dan SSBP Surat Setor Bukan Pajak.
Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan tidak diadakan penyetoran ke Kas Negara, maka akan diadakan peneguran melalui surat teguran
tertulis karena bendaharawan penerimaan ini harus melakukan setorannya walaupun dengan setoran nihil.
3. Tingkat Keefektifan Kebijakan PNBP di Kanwil BPN Sumatera Utara