Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
4. Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak di Kantor Wilayah BPN Sumatera Utara
Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak di Kanwil BPN Sumatera Utara diawali dari pemohon hingga Bendahara Pengeluaran. Oleh karena itu untuk
mengetahui prosedurnya, maka dapat dilihat pada gambar berikut :
GAMBAR 4.3 PROSEDUR PENERIMAAN PNBP
1
3 2
4
4
4
5
5 Pemohon
BPN BENDAHARA
SPS BANK
REKENING BENDAHARA
BENDAHARA PENERIMA
SSBP RANGKAP 5
KAS NEGARA KAS NEGARA
+ 20
Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
6 Sumber : berdasarkan SE KBPN No 496 – 120 – I Settama tanggal 22 Febuari
2008 Berdasarkan gambar yang ada di atas maka penjelasan untuk prosedur penerimaan
PNBP antara lain : 1.
pemohon yang memiliki kepentingan, misalnya untuk pemeriksaan tanah ataupun pengukuran tanah, menyurati BPN untuk pelaksanaan kegiatan
tersebut. Pemohon menghubungi Bendahara Penerimaan. 2.
setelah permohonan, maka BPN mengeluarkan menerbitkan SPS Surat Perintah Setor. Tarif yang ditetapkan di dalam SPS berdasarkan Gradasi.
Gradasi merupakan tarif yang ditetapkan berdasarkan ukuran tertentu. 3.
setelah SPS diterbitkan, maka pemohon menyetor uang ke rekening Bendahara Penerima melalui bank.
4. kemudian Bendahara Penerima menarik uang yang disetorkan ke
rekeningnya menggunakan cek, Bendahara Penerima mengeluarkan SSBP BPN
BENDAHARA PENGELUARAN
+ 80
1. PETUGAS
UKUR 2.
PENGELOLAAN
Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Surat Setoran Bukan Pajak. SSBP yang dikeluarkan tersebut rangkap 5. Lalu uang tersebut disetorkan ke Kas Negara dengan melapirkan SSBP.
Kelima rangkap SSBP tersebut diberikan antara lain kepada : a.
Bendahara penerima b.
KPPN c.
Bank d.
Bendahara pengeluaran e.
Kantor pajak 5.
lalu Bendahara Pengeluaran berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan no 77 KMK. 06 2003 tanggal 25 Febuari 2003, meminta + 80 dari uang
yang telah disetorkan Bendahara penerimaan ke kas negara untuk pelaksanaan kegiatan, sedangkan + 20 tetap berada di kas negara.
Sebagai bukti untuk meminta uang pelaksanaan kegiatan pada kas negara, maka Bendahara pengeluaran memakai SSBP yang diterimanya.
6. setelah uang yang dari kas negara diperoleh oleh bendahara pengeluaran,
kemudian bendahara pengeluaran mengeluarkan uangnya untuk panitia di lokasi. Sebagai perincian nama pemohon dan kegiatan yang dimohonkan,
maka Bendahara Pengeluaran menggunakan Daftar Nominatif Lampiran 5 Adapun untuk pengalokasian uang yang diterima antara lain :
a. 60 untuk petugas ukur
b. 20 untuk pengelolaan
c. 20 untuk pengolahan
Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP merupakan Penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari perpajakan. PNBP diatur oleh Undang-Undang No
20 Tahun 1997, namun akibat keberagaman instansi Pemerintah, maka beragam pula jenis-jenis kegiatan yang menjadi PNBP di masing-masing instansi. Oleh
karena itu tiap-tiap instansi pemerintah memerlukan suatu peraturan tersendiri untuk kepentingan masing-masing instansi yang merupakan tindak lanjut dari UU
no 20 Tahun 1997. Untuk lingkungan Badan Pertanahan Nasional BPN dibentuklah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002 yang berisi tentang
Jenis dan Tarif PNBP yang berlaku di Badan Pertanahan Nasional. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengendalian internal terhadap PNBP di Kantor Wilayah BPN Sumatera Utara yang ditinjau yang sisi keakuratan pencatatan, kepatuhan pengelolaan, serta
tingkat keefektifan kebijakan PNBP di Kanwil BPN. Adapun PP nomor 46 Tahun 2002 serta peraturan pelaksanaan lainnya yang berperan melengkapi Peraturan
Pemerintah tersebut menjadi dasar hukum bagi penetapan tarif agar sesuai dengan yang telah ditetapkan, kepatuhan pengelolaan dan penyetoran PNBP ke Kas
Negara, yang kemudian jumlah penerimaannya menggambarkan keefektifan kebijakan PNBP melalui perbandingan antara Realisasi Penerimaan dan Target
Penerimaan.