Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Ad2. Bidang Survei, pengukuran dan Pemetaan, terdiri dari : a.
Seksi Pengukuran dan Pemetaan Dasar b.
Seksi Pemetaan Tematik c.
Seksi Pengukuran Bidang d.
Seksi Survei Potensi Tanah Ad3. Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, terdiri dari :
a. Seksi Penetapan Hak Tanah Perorangan
b. Seksi Penetapan Tanah Badan Hukum
c. Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah
d. Seksi Pendaftaran, Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT
Ad4. Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan a.
Seksi Penatagunaan Tanah b.
Seksi Penataan Kawasan Tertentu c.
Seksi Landreform d.
Seksi Konsolidasi Tanah Ad5. Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Seksi Pengendalian Pertanahan
b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Ad6. Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan a.
Seksi Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan b.
Seksi Pengkajian dan Penanganan Perkara Pertanahan
b. Aktivitas Kantor Wilayah BPN
Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Badan Pertanahan Nasional BPN adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan
dipimpin oleh Kepala. Sesuai dengan Perpres No. 10 Tahun 2006, BPN memiliki pedoman kerja, yang disebut dengan 11 Agenda Pedoman Kerja Badan
Pertanahan Nasional, antara lain : 1.
Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional
2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran tanah
serta sertifikasi tanah secara menyeluruh di seluruh Indonesia 3.
Memastikan penguatan hak-hak atas tanah 4.
Menyelesaikan persoalan-persoalan pertanahan di daerah- daerah korban bencana alam dan daerah-daerah konflik di
seluruh tanah air 5.
Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis
6. Membangun Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan
Nasional SIMTANAS dan Sistem Pengaman Dokumen Pertanahan di seluruh Indonesia
7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat 8.
Membangun database penguasaan dan pemilikan tanah skala besar
Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan peundang-
undangan pertanahan yang telah ditetapkan 10.
Menata kelembagaan pertanahan nasional 11.
Mengembangkan dan memperbaharui politik, hukum dan kebijakan pertanahan
Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral, oleh karena itu Badan
Pertanahan Nasional memiliki visi dan misi, yaitu : a.
Visi Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem Kemasyarakatan, Kebangsaan dan Kenegaraan Republik Indonesia.
b. Misi
Mengembangkan dan menyelengarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk :
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber dari
kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan
2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan
bermartabat dalam kaitannya dalam penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah P4T
Samuel Sidjabat : Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Melalui Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2002 Pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional BPN Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan
mengatasi berbagai sengketa, konflik, dan perkara di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengolahan pertanahan
sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik, dan perkara di kemudian hari
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan dating terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan
masyarakat 5.
Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip, dan aturan yang tertian dalam UUPA dan aspirasi rakyat
secara luas
c. Struktur Organisasi