Riko Euler Sitinjak : Perbandingan Pengereman Motor DC Penguatan Seri Dengan Metode Dinamik Dan Plugging, 2008.
USU Repository © 2009
Pengereman pada motor DC dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: 1.
Pengereman dinamik 2.
Pengereman regeneratif 3.
Pengereman plugging
3.2. Pengereman Dinamik
Pengereman dinamis merupakan suatu metode pengereman motor listrik yang sangat praktis dan memberikan gaya pengereman yang sangat baik.
Pengereman ini sangat efisien pada sistem pengereman untuk waktu yang sangat
singkat karena motor dapat berhenti dengan cepat.
Pengereman ini dilakukan dengan memutuskan suplai tegangan ke sebuah motor yang sedang berjalan lalu dihubungkan dengan sebuah tahanan pada terminal
jangkarnya. Sehingga motor akan berlaku sebagai generator yang mengalirkan arus menuju tahanan. Keadaan ini akan menyebabkan energi yang dihasilkan oleh jangkar
akibat dari putaran akan dilepas melalui tahanan dalam bentuk panas. Berikut gambar pengereman dinamik dari motor arus searah penguatan seri.
Rs
Ea Ra
Is Ia
Vt
Rs
Ea Ra
Rb Is
Ia
a. sebelum pengereman b. pada saat pengereman
Gambar 3.1 Rangkaian pengereman dinamis motor dc penguatan seri
Riko Euler Sitinjak : Perbandingan Pengereman Motor DC Penguatan Seri Dengan Metode Dinamik Dan Plugging, 2008.
USU Repository © 2009
Rangkaian pengereman dinamik motor arus searah penguatan seri dapat dikendalikan dengan menggunakan kontaktor magnetik. Dengan mengenergize
sebuah Coil pada rangkaian kontrol yang mengendalikan semua kontaktor magnetik pada rangkaian pengereman dinamik motor DC penguatan seri, maka motor tersebut
akan secara otomatis melakukan pengereman tanpa harus melakukan penekanan saklar secara manual. Keadaan ini mempermudah pengereman karena semua berjalan
secara otomatis. Rangkaian kontrol pengereman dinamis pada motor arus searah penguatan
seri ditunjukkan pada gambar berikut:
Stop Start
C C
Gambar 3.2 Rangkaian kontrol pengereman dinamik
M C
C
C C
C
C C
Vt Rb
Ra Rs
E F
GA
HB C
1
2 4
5 6
3
7
8
Gambar 3.3. Rangkaian pengereman dinamik motor DC penguatan seri
Riko Euler Sitinjak : Perbandingan Pengereman Motor DC Penguatan Seri Dengan Metode Dinamik Dan Plugging, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian pengereman dinamik motor DC penguatan seri. Mula-mula tegangan terminal Vt sama dengan nol sehingga motor
masih dalam keadaan diam. Secara perlahan tegangan terminal Vt dinaikkan sampai motor mencapai kecepatan nominal. Pada kondisi ini arus mengalir pada kumparan
medan dari arah E ke F serta melalui kumparan jangkar dari arah GA ke HB. Kemudian tombol START pada rangkaian kontrol pengereman dinamik gambar 3.1
ditekan maka Rele C, sehingga akan menutup Normally Open C dan juga akan membuka Normally Close C. Pada kondisi ini suply tegangan terminal Vt akan
terlepas dari kumparan jangkar dan medan. Seketika itu juga sebuah tahanan Rb akan terhubung dengan rangkaian dan tahanan ini akan beerfungsi sebagai tahanan
pengereman. Dalam hal ini arus yang mengalir pada kumparan medan akan tetap arahnya dari E ke F sehingga pada keadaan ini motor akan tetap berputar tapi motor
berlaku sebagai generator dan arus pengereman akan mengalir melalui tahanan pengereman Rb. Energi yang dimiliki oleh jangkar yang diakibatkan oleh perputaran
akan dilepas melalui tahanan dalam bentuk panas yang menyebabkan kecepatan motor berkurang dan akhirnya berhenti.
Ketika pengereman dilakukan, besarnya arus yang mengalir pada waktu pengereman plugging motor DC penguatan seri dirumuskan sebagai berikut :
Rs Ra
Rb cn
Rs Ra
Rb E
Ia
a rem
+ +
= +
+ =
φ
dimana Ra adalah tahanan jangkar, Rs adalah tahanan medan yang dihubungkan seri dengan kumparan jangkar, dan Rb adalah tahanan pengereman.
Riko Euler Sitinjak : Perbandingan Pengereman Motor DC Penguatan Seri Dengan Metode Dinamik Dan Plugging, 2008.
USU Repository © 2009
Sehingga besar Torsi pengeremannya adalah :
2 2
.
φ φ
φ φ
n k
T Rs
Ra Rb
cn k
T Ia
k T
rem rem
rem rem
=
+
+ =
=
dimana:
Rs Ra
Rb kc
k +
+ =
2
3.3. Pengereman Regeneratif