Riko Euler Sitinjak : Perbandingan Pengereman Motor DC Penguatan Seri Dengan Metode Dinamik Dan Plugging, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III JENIS-JENIS PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH
3.1. Umum
Sebuah motor listrik dapat berhenti berputar diakibatkan adanya gesekan yang terjadi pada motor. Namun, tentu saja hal ini membutuhkan waktu yang lama.
Untuk dapat menghentikan motor dalam waktu yang relatif singkat dilakukan pengereman.
Pengereman motor arus searah adalah suatu usaha atau gaya yang diberikan terhadap motor arus searah yang sedang berputar agar motor mengalami perlambatan
ataupun berhenti dalam waktu yang singkat. Pada motor listrik seperti motor-motor traksi dan motor yang digunakan untuk alat pengangkat, pengereman merupakan
suatu persoalan yang sangat penting. Di mana suatu sistem pengereman sangat menentukan keamanan dan keselamatan pada motor yang digunakan pada berbagai
aplikasi. Sebuah motor yang digunakan sebagai penggerak pada suatu lintasan yang
menurun, misalkan pada kereta api listrik yang menuruni lereng bukit atau sebuah elevator yang mengangkut penumpang dan beban akan mengalami percepatan akibat
energi potensial. Sehingga motor akan berputar semakin cepat hingga suatu kecepatan yang tidak terkontrol dan ini sangat berbahaya. Oleh sebab itulah sebuah
motor harus diberikan pengereman agar kecepatannya berkurang. Pengereman dapat dilakukan secara mekanis dan elektris. Penggunaan rem
secara mekanis untuk memperlambat dan menghentikan motor sangatlah terbatas.
Riko Euler Sitinjak : Perbandingan Pengereman Motor DC Penguatan Seri Dengan Metode Dinamik Dan Plugging, 2008.
USU Repository © 2009
Di mana prinsip kerja rem mekanis ini adalah dengan menjepit bagian yang berputar pada motor agar motor semakin lambat putarannya dan akhirnya berhenti. Namun
permasalahan yang dihadapi dalam pengereman mekanis ini adalah jika motor yang direm berputar dengan cepat pada lintasan menurun dan panjang maka gesekan yang
terjadi pada rem akan membuat temperatur rem sangat panas. Sehingga pada keadaan ini rem membutuhkan waktu yang lama untuk melepaskan panas agar rem menjadi
dingin dan dapat beroperasi kembali. Ini tentunya tidak mungkin karena motor harus bekerja lagi.
Permasalahan inilah yang menyebabkan pengereman elektris menjadi sangat dibutuhkan. Pengereman elektris dapat memperlambat motor yang sedang berputar
dan menghentikannya dalam waktu yang singkat dan dapat pulih dalam waktu yang cepat. Sehingga ini sangatlah bermanfaat karena motor akan dapat terus dioperasikan
kembali. Kelemahan pada pengereman elektris adalah ketidakmampuannya menahan
beban. Ini disebabkan gaya pengereman akan menurun jika kecepatan berkurang dan pada saat motor berhenti maka tidak ada lagi gaya pengereman. Sehingga motor yang
sudah berhenti tidak dapat dipertahankan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengereman elektris akan memberikan
gaya pengereman yang sangat besar pada putaran yang cepat sedangkan pengereman mekanis sangat baik bekerja pada putaran yang lambat dan disamping itu juga dapat
menahan motor yang sudah berhenti maka kombinasi pengereman mekanis dan elektris akan menghasilkan suatu sistem pengereman yang sangat baik.
Riko Euler Sitinjak : Perbandingan Pengereman Motor DC Penguatan Seri Dengan Metode Dinamik Dan Plugging, 2008.