1.2 Rumusan Masalah
1. Berapa besar prediksi nilai rata-rata Leeway space murid Sekolah Dasar
suku Batak di Kota Medan.
2. Apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata Leeway space antara murid Sekolah Dasar laki-laki dan perempuan suku Batak di Kota Medan.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui prediksi nilai rata-rata Leeway space murid Sekolah Dasar suku Batak di Kota Medan.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata Leeway space antara murid Sekolah Dasar laki-laki dan perempuan suku Batak di Kota
Medan.
1.4 Hipotesis Penelitian
Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata Leeway space antara murid Sekolah Dasar laki-laki dan perempuan suku Batak di Kota Medan pada analisis Tanaka-
Johnston.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memprediksi nilai rata-rata Leeway space pada suku Batak.
2. Dapat membantu klinisi ortodontis dalam menentukan diagnosis dan
rencana perawatan.
1.5.2 Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan atau kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapannya, khususnya di bidang Ortodonti.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Salzmann mendefinisikan oklusi dalam ortodonti sebagai perubahan inter relasi permukaan gigi maksila dan mandibula yang terjadi selama pergerakan
mandibula dan kontak penuh terminal lengkung gigi maksila dan mandibula. Oklusi disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan, tekanan
otot dan oklusi secara konstan, serta perubahan akibat perkembangan, maturitas, dan penuaan. Perkembangan oklusi terbagi atas empat tahapan, yaitu:
25
2.1 Fase Pre-Dental
Fase pre-dental berada pada usia 0-6 bulan. Lengkung rahang pada saat lahir disebut dengan bantalan gusi gum pads.
25
Lengkung pada maksila berbentuk seperti tapal kuda horse-shoe shaped dan mandibula berbentuk seperti huruf U U
shaped.
5,23-24
Hubungan rahang pada fase pre-dental tidak tetap. Leighton menyatakan bahwa terdapat banyak kemungkinan pada hubungan bantalan gusi atas
dan bawah sehingga tidak dapat digunakan sebagai kriteria diagnostik dalam memprediksi oklusi pada periode gigi desidui.
25
Bantalan gusi maksila lebih lebar daripada bantalan gusi mandibula dan biasanya hanya beroklusi di regio molar
Gambar 1.
26
Gambar 1. Hubungan bantalan gusi maksila dan mandibula
26
2.2 Fase Gigi Desidui
Erupsi gigi desidui dimulai pada usia 6 bulan ketika insisivus desidui pada mandibula erupsi. Erupsi gigi desidui seluruhnya selesai pada usia 2-3 tahun.
5
Perkembangan oklusi pada fase gigi desidui terdapat open dentition atau spaced dentition. Ada dua jenis spacing, yaitu physiologic spacing developmental
generalized dan primate space. Developmental space terjadi selama fase gigi desidui dengan tujuan pertumbuhan anterior posterior pada rahang. Rata-rata developmental
space pada maksila adalah 4 mm dan 3 mm pada mandibula. Primate space terjadi pada fase gigi desidui maksila dan mandibula.
Primate space disebut juga dengan simian space anthropoid space karena terdapat pada monyet dan digunakan pada
early mesial shift mandibula. Primate space terdapat diantara insisivus lateral
desidui dan kaninus pada maksila sedangkan pada mandibula terdapat diantara kaninus desidui dan molar pertama desidui Gambar 2.
7,25-26
Gambar 2. Primate Space pada maksila
dan mandibula
26
2.3 Fase Gigi Bercampur