a. Early mesial shift
Early mesial shift pada molar pertama permanen mandibula terjadi dengan menggunakan physiologic space yang terdapat diantara insisivus
desidui dengan primate spaces. Tekanan erupsi dari molar permanen mendorong molar desidui ke depan mengisi ruang dan pada akhirnya terjadi
hubungan molar Klas I. Perubahan ini terjadi pada awal fase gigi bercampur
Gambar 4.
5,25
Gambar 4. Early mesial shift
25
b. Late mesial shift
Hubungan molar Klas I tidak dapat terjadi pada awal fase gigi bercampur karena tidak adanya developmental spaces pada fase gigi desidui.
Oleh karena itu, hubungan molar Klas I terjadi dengan exfoliasi molar kedua desidui menggunakan Leeway space dimana molar pertama permanen
mandibula hanya bergerak ke arah mesial, perubahan ini terjadi pada akhir fase gigi bercampur Gambar 5.
5,25
Gambar 5. Late mesial shift menggunakan Leeway space
25
2. Mesial step : permukaan distal molar kedua desidui pada mandibula lebih
mesial daripada permukaan distal molar kedua desidui pada maksila Gambar 6A.
25,28
Molar pertama permanen akan langsung erupsi menjadi hubungan molar Klas I pada mesial step. Pada beberapa kasus, dapat berkembang menjadi hubungan
molar Klas III jika pertumbuhan mandibula terus berlanjut.
5
Gambar 6. Hubungan molar desidui : A Relasi mesial step B Relasi distal step
25
3. Distal step : permukaan distal molar kedua desidui pada mandibula lebih
distal daripada permukaan distal molar kedua desidui pada maksila Gambar 6B.
25,28
Distal step pada fase gigi desidui umumnya akan menuntun pada hubungan molar Klas II Angle pada fase gigi permanen Gambar 7.
5,15
Gambar 7. Hubungan oklusal pada gigi desidui dan permanen
15
2.3.2 Fase Inter-Transisi
Setelah gigi molar pertama dan insisivus permanen erupsi, terdapat periode sementara fase inter-transisi selama 1-2 tahun sebelum memasuki fase transisi
kedua. Fase ini relatif stabil dengan hanya terjadi perubahan yang sedikit.
5
Ciri-ciri fase inter-transisi, yaitu:
2
1. Oklusal dan interproksimal pada gigi desidui terlihat aus karena morfologi oklusal yang menyerupai dataran.
2. Ugly duckling stage. 3. Pembentukan akar terus terjadi pada insisivus, kaninus, dan molar yang
akan erupsi seiring dengan peningkatan puncak alveolar. 4. Akar molar desidui mengalami resorpsi.
2.3.3 Fase Transisi Kedua
Fase transisi kedua terjadi pada usia 10-13 tahun. Fase transisi kedua terjadi pergantian molar dan kaninus desidui oleh premolar dan kaninus permanen serta
erupsinya molar kedua permanen. Awal dari fase transisi kedua adalah exfoliasi kaninus desidui mandibula pada usia sekitar 10 tahun.
5
2.4 Fase Gigi Permanen
Fase gigi permanen dimulai pada usia sekitar 13 tahun dimana semua gigi permanen telah erupsi kecuali molar ketiga.
2,5
Ciri-ciri oklusi normal fase gigi permanen:
14, 25
1. Dalam keadaan oklusi, gigi pada maksila terletak lebih ke labial bukal daripada gigi pada mandibula.
2. Angulasi pada fase gigi permanen adalah bukolingual dan mesiodistal. 3. Setiap gigi permanen kecuali insisivus sentralis mandibula dan molar kedua
maksila beroklusi dengan dua gigi antagonisnya.
2.5 Leeway Space
Pada saat pergantian gigi kaninus dan molar desidui oleh gigi kaninus dan molar permanen terjadi kelebihan ruang. Selisih ruang tersebut terjadi karena
mesiodistal mahkota gigi desidui kaninus, molar satu, molar dua lebih besar
daripada mesiodistal mahkota gigi permanen kaninus, premolar satu, premolar dua. Selisih ruang tersebut disebut dengan leeway space oleh Nance pada tahun 1947
Gambar 8.
7-9,28
Leeway space pada mandibula lebih besar daripada maksila. Hal ini terjadi karena molar desidui mandibula lebih lebar daripada molar desidui maksila. Leeway
space menurut Nance pada maksila memiliki rata-rata 0,9 mm setiap kuadran dan pada mandibula memiliki rata-rata 1,7 mm.
5,9,13
Leeway space yang berlebih akan lebih baik karena menyediakan ruang untuk pergerakan mesial molar permanen.
Sedangkan Leeway space deficiency terjadi karena ukuran kaninus dan premolar permanen yang belum erupsi lebih besar daripada ruang yang tersedia.
5,28
Setelah molar kedua desidui tanggal, terjadi perubahan oklusi pada molar pertama permanen. Pengurangan panjang lengkung rahang terjadi pada maksila dan
mandibula seiring dengan molar pertama yang bergerak ke arah mesial.
7,25
Selain itu, perbedaan Leeway space pada mandibula dan maksila menyebabkan molar pertama
permanen lebih bergerak ke arah mesial pada mandibula daripada maksila.
14
Pergerakan molar pertama yang lebih mesial pada mandibula menyebabkan perubahan dari hubungan flush terminal plane pada fase gigi desidui ke
hubungan molar Klas I pada fase gigi permanen.
5,25
Gambar 8. Leeway space. Keterangan :
7
AB : lebar mesiodistal dari kaninus dan premolar permanen
CD : lebar mesiodistal dari kaninus dan molar desidui AC : Leeway space
2.6 Metode Pengukuran Lebar Mesiodistal Gigi