Suku bangsa Agama Teori Etnisitas
28 dipelopori oleh para pemimpin.
15
B. Modern: gerakan muncul dengan adanya pendekatan kondisional,
keterpecahan membutuhkan sumber sumber untuk dimobilisasi. Terjadi keseimbangan mobilisasi dari atas dan partisipasi bawah,peran pemimpin
tak lagi dominan dan tujuan akhirnya adalah pembagian kekuasaan. C.
Post modern: gerakan muncul dari dinamika gerakan itu sendiri, protes lahir dari atas berbagai macam kesempatan individual tidak ada satu
kelompok yang dominan. Selanjutnya Politik Identitas dapat dimaknai sebagai tindakan politis
untuk mengedepankan kepentingan-kepentingan dari anggota-anggota suatu kelompok karena memiliki kesamaan identitas atau karakteristik, yang berdasar
ras, etnisitas, jender, atau keagamaan. Bahasan utama politik identitas adalah ide perbedaan, misal tentang ideologi, ras, agama, kepercayaan, bahasa, dll.
Studi ini mulai diwacanakan pada simposium di Wina, Swiss, 1994.
16
Berikut
ini dua jenis aliran politik identitas:
17
Anglophone
fokus
pada masalah hak dan klaim penduduk asli, pribumi indigenous people, penganutnya antara lain negara Australia, New Zealand,
Kanada. Anglo-american fokus pada masalah pembangunan seperti gelombang
imigrasi, keberadaan kelompok-kelompok religius di masyarakat, pengaruh
15
Abdillah Ubed, Politik Identitas Etnis: Pergulatan Tanda Tanpa Identitas, Magelang Indonesiatera, 2002, 17.
16
xa.yimg.comkqgroups...Pertemuan+ke-7,+politik+identitas.ppt hal 2 diakses
tanggal 3 November 2012
17
Ibid hal 3.
29 budaya, sosial akibat munculnya gerakan perempuan, gay perdebatan tentang
kemerosotan civic culture dan bangkitnya anti-politik. Yang mesti dipahami bahwa politik identitas bukanlah politik dalam
makna tradisional saja. Politik identitas fokus perhatiannya ialah perbedaan identitas yang meliputi etnik, agama, dan hal lain yang dipakai untuk
menghimpun orang atas dasar kesamaan yang dimiliki. Politik identitas juga dibangun dalam proses pemilihan kepala daerah
yang dilakukan secara intens dalam bentuk interaksi simbolik untuk memobilisasi dukungan massa. Penguatan identitas diri dari seorang pasangan
calon dilakukan dengan membangun identitas diri secara intens di masyarakat. Politik identitas yang berangkat dari base on identity identitas dan base on
interest kelompok kepentingan dijadikan instrumen untuk memperoleh simpati dari masyarakat. Selanjutnya perkembangnan politik identitas saat ini
telah mengalami pergeseran makna identitas sesungguhnya karena identitas digunakan bukan untuk kepentingan identitas itu sendiri tetapi lebih untuk
kepentingan elite itu sendiri. Ini terlihat jelas dalam ajang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun 2012.
30