Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Pengolahan Air

commit to user Prarancangan Pabrik Sodium Bicarbonat dari Sodium Carbomat dan CO 2 K apasit as 100.000 t on t ahun Jurusan Teknik Kimia UNS 76 Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air umpan boiler meliputi: a. Filtrasi b. Demineralisasi c. Deaerasi

4.1.1.3. Air Konsumsi Umum dan Sanitasi

Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Syarat fisik :  Suhu air sama dengan suhu lingkungan  Warna jernih  Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau Syarat kimia:  Tidak mengandung zat organik maupun zat anorganik  Tidak beracun Syarat bakteriologis:  Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen

4.1.1.4. Pengolahan Air

Pengolahan air untuk kebutuhan pabrik meliputi pengolahan secara fisik dan kimia, penambahan desinfektan maupun penggunaan ion exchanger. Pengolahan air melalui beberapa tahapan: commit to user Prarancangan Pabrik Sodium Bicarbonat dari Sodium Carbomat dan CO 2 K apasit as 100.000 t on t ahun Jurusan Teknik Kimia UNS 77 a. Unit demineralisasi Unit ini berfungsi untuk menghilangkan mineral-mineral yang terkandung dalam air seperti Ca 2+ , Mg 2+ , K + , Fe 2+ , Al 3+ , HCO 3 - , SO 4 2- , Cl - dan lain-lain dengan bantuan resin. Air yang diperoleh adalah air bebas mineral yang sebagian akan diproses lebih lanjut menjadi air umpan boiler dan lainnya sebagai air proses. Demineralisasi diperlukan karena air umpan ketel dan air proses membutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:  Tidak menimbulkan kerak pada boiler maupun pada tube alat  Penukar panas jika steam digunakan sebagai pemanas. Kerak akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi.  Babas dari semua gas-gas yang mengakibatkan terjadinya korosi, terutama gas O 2 dan gas CO 2 Air diumpankan ke cation exchanger yang berfungsi untuk menukar ion-ion positifkation Ca 2+ , Mg 2+ , K + , Fe 2+ , Al 3+ yang ada di air umpan. Alat ini sering disebut softener yang mengandung resin jenis hydrogen-zeolite dimana kation-kation dalam umpan akan ditukar dengan ion H + yang ada pada resin. Akibat tertukarnya ion H + dari kation-kation yang ada dalam air umpan, maka air keluaran cation exchanger mempunyai pH rendah 3,7 dan Free Acid Material FMA yaitu CaCO 3 sekitar 12 ppm. FMA merupakan salah satu parameter untuk mengukur tingkat kejenuhan resin. Pada operasi normal FMA stabil sekitar 12 ppm, commit to user Prarancangan Pabrik Sodium Bicarbonat dari Sodium Carbomat dan CO 2 K apasit as 100.000 t on t ahun Jurusan Teknik Kimia UNS 78 apabila FMA turun berarti resin telah jenuh sehingga perlu diregenerasi dengan H 2 SO 4 dengan konsentrasi 4 . Air kemudian diumpankan ke anion exchanger. Anion exchanger berfungsi sebagai alat penukar anion-anion HCO 3 - , SO 4 2- , Cl - , NO 3 + , dan CO 3 - yang terdapat di dalam air umpan. Di dalam anion exchanger mengandung resin jenis Weakly Basic Anion Exchanger WBAE dimana anion-anion dalam air umpan ditukar dengan ion OH - dari asam-asam yang terkandung di dalam umpan. Batasan yang diijinkan pH 8,8-9,1, kandungan Na + = 0,08-2,5 ppm. Kandungan silica pada air keluaran anion exchanger merupakan titik tolak bahwa resin telah jenuh 12 ppm. Resin digenerasi menggunakan larutan NaOH 4. Air keluaran cation dan anion exchanger ditampung dalam tangki air demineralisasi sebagai penyimpan sementara sebelum dipakai sebagai air proses dan sebelum diproses lebih lanjut di unit deaerator b. Unit deaerator Air yang sudah diolah di unit demineralisasi masih mengandung sedikit gas-gas terlarut terutama O 2 . Gas-tersebut dihilangkan dari unit deaerator karean menyebabkan korosi. Pada deaerator kadarnya diturunkan sampai kurang dari 5 ppm. Proses pengurangan gas-gas dalam unit deaerator dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Proses mekanis dilakukan dengan cara mengontakkan air umpan boiler dengan uap tekanan rendah, commit to user Prarancangan Pabrik Sodium Bicarbonat dari Sodium Carbomat dan CO 2 K apasit as 100.000 t on t ahun Jurusan Teknik Kimia UNS 79 mengakibatkan sebagian besar gas terlarut dalam air umpan terlepas dan dikeluarkan ke atmosfer. Selanjutnya dilakukan proses kimiawi dengan penambahan bahan kimia hidrazin N 2 H 4 . Adapun reaksi yang terjadi adalah: N 2 H 4 aq + O 2 N 2 + 2 H 2 O Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air KTI

4.1.1.5. Kebutuhan air