Manajemen Biosecurity Limbah Pemasaran

commit to user kurang baik. Penyakit ini biasanya menyerang ayam umur 4 bulan ke atas. Gejala dari ayam yang terserang adalah terjadi peradangan selapur lendir mata disertai keluarnya kotoran. Tinja sangat encer dan dapat berwarna hijau. Pada ayam dapat menyebabkan kematian mencapai 20 . Pengobatan dengan memberikan antibiotik streptomysin, kloramfenikol dan teramisin Akoso, 2003.

F. Manajemen Biosecurity

Program sanitasi merupakan tindakan pembersihan dan pencucian kandang dan peralatannya yang dilakukan secara teratur. Penyucian ini dilakukan dengan cara penyemprotan desinfektan keseluruh kandang dan peralatan. Penyakit pada ayam dapat mengakibatkan kemrosotan produksi telur Lubis dan Paimin, 2001. Biosecurity merupakan tindakan pengamanan terhadap ternak, melalui pengamanan terhadap lingkungannya dan orang yang terlibat dalam siklus pemeliharaan. Kegagalan peternak dalam memproduksi ayam dengan berat maksimal atau produksi telur dengan Hen Day Production HDP yang optimum salah satunya adalah karena kesalahan dalam penerapan biosecurity. Tempat minum ayam sebaiknya dibersihkan sehari sekali karena kebersihan peralatan kandang seperti tempat air minum merupakan syarat mutlak kesehatan ayam Abidin, 2004.

G. Limbah

Limbah peternakan meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat dan cair, gas, maupun sisa pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam fase padat kotoran ternak, ternak yang mati, atau isi perut dari pemotongan ternak. Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau dalam fase cairan air seni atau urine, air dari pencucian alat- alat. Limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas atau dalam fase gas Soehadji 1992. Dunia peternakan kini makin berkembang pesat, hal ini ditandai dengan munculnya berbagai cara untuk meningkatkan hasil produksi ternak. Kotoran ternak yang dulu hanya dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, sekarang ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang jika ditekuni mungkin bisa dijadikan usaha sampingan yang sebanding dengan commit to user usaha pokoknya. Pemanfaatan kotoran ayam dapat berupa : gas bio, pupuk padat, pupuk cair dan sisa pupuk cair Junus, 1985.

H. Pemasaran

Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberikan harga, melakukan promosi dan mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi kebutuhan individu dan organisasi. Dalam manajemen suatu pemasaran dibutuhkan suatu riset pemasaran. Riset pemasaran adalah suatu fungsi yang menghubungkan produsen dan konsumen melalui informasi dengan pihak luar untuk mengidentifikasi peluang dan masalah pemasaran, menghasilkan dan mengevaluasi upaya pemasaran, memantau kinerja pemasaran sebagai suatu proses. Riset pemasaran menspesifikasi suatu informasi untuk menghadapi isu dan mendesain metode pengumpulan data, menganalisis hasilnya dan mengkomunikasikan hasil temuan dan implikasinya Daniel, 2001. Umumnya pemasaran telur yang berlaku di Indonesia adalah penjualan hasil peternakan kepada pengepul atau distributor yang sering berkunjung ke setiap peternakan. Harga yang disepakati adalah harga peternak atau farm gate price yang lebih rendah dari pada harga eceran. Kesepakatan harga yang dicapai akan menguntungkan peternak maupun pedagang. Peternak akan mendapatkan keuntungan bukan dari segi harga tetapi karena semua telurnya akan dibeli oleh pedagang, sedangkan bagi pedagang mereka akan mendapatkan telur dengan harga yang relatif murah. Rasyaf, 2008. Pemasaran telur dapat dilakukan dengan memperhatikan kualitas dan klasifikasi telur antara lain: 1. Kualitas AA Kualitas telur untuk kualitas AA telur harus bersih, kulit telur tidak boleh retak atau berkerut, bentuk kulit normal dan halus. Rongga udara di dalam telur sepanjang 0,32 cm. Putih telur harus bersih dan kental. Kuning telurnya bersih dan tanpa kotoran. 2. Kualitas A Telur kualitas A, kulit telur bersih, tidak retak atau berkerut, halus dan normal. Rongga udara 0,48 cm dan terdapat bagian yang tumpul dari telur. Putih telur bersih dan boleh agak encer. Kuning telur normal dan bersih. 3. Kualitas B commit to user Kulit telur bersih, tidak pecah atau retak dan boleh agak tidak normal, misalnya sedikit lonjong. Rongga udara sebesar 0,95 cm. Putih telur bersih dan sudah lebih banyak yang encer. Kuning telur normal, tetapi boleh ada bercak. 4. Kualitas C Kulit telur bersih dan boleh kotor sedikit, kulit tidak retakpecah dan boleh tidak normal. Rongga udara sebesar 0,95 cm. Putih telur sudah encer, ada telur yang berbentuk tidak normal. Kuning telur sudah mengandung bercak-bercak, bentuk telur tidak normal lagi, atau sudah pipih Rasyaf, 2008. commit to user

III. METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Magang

Magang dilaksanakan di peternakan ayam petelur Setia Budi Farm yang beralamat di Jl. Sukowati Km 2, Magetan. Kegiatan Magang dilaksanakan selama 1 bulan mulai 13 Februari – 13 Maret 2012.

B. Aspek yang dikaji

1. Pengamatan secara umum mengenai keadaan umum dari perusahaan diantaranya sejarah perusahaan, kondisi perusahaan dan struktur organisasi di perusahaan ayam petelur Setia Budi Farm. 2. Pengamatan secara khusus mengkaji tentang manajemen perkandangan ayam petelur yang diterapkan di Setia Budi Farm.

C. Teknik pengumpulan data

Data yang diperlukan harus akurat sehingga tercapai keyakinan akan suatu kebenaran untuk memperoleh data-data yang relevan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan, magang kerja serta wawancara secara langsung dari responden seperti manajer perusahaan, karyawan, dan masyarakat sekitar perusahaan. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber. Data sekunder diambil dari buku, catatan yang diperoleh selama berada di perusahaan dan jurnal yang berhubungan dengan kegiatan magang perusahaan.