Biaya Produksi Harga Pokok Produksi Break Event Point BEP

Tabel 17. Hasil Analisa Kimia, Fisik Dan Organoleptik Tempe Gembus Kacang-kacangan Perlakuan Kadar Air Aw Kadar Kadar Kadar Tekstur Ampas Kacang Konsentrasi Protein Terlarut Serat Kasar Abu gr Ragi mmgrdt Aroma Warna Kekompakan 0,1 72.393 0.965 3.256 1.4917 0,599 1,892 4,24 3,59 3,53 Kacang Hijau 0,2 72.57 0.968 3.422 1.4142 0,548 1,871 4,35 4,06 3,88 0,3 72.729 0.97 3.567 1.3599 0,494 1,857 4,65 4,41 4,82 0,1 74.349 0.975 3.43 1.5394 0,537 1,850 4,25 3,77 3,65 Kacang Merah 0,2 74.562 0.97 3.6 1.4726 0,488 1,834 4,41 4,00 4,06 0,3 74.774 0.968 3.733 1.4165 0,424 1,817 4,76 4,53 4,88 0,1 73.534 0.978 3.345 1.7376 0,514 1,826 4,13 3,65 3,29 Kacang Tunggak 0,2 73.713 0.968 3.504 1.6633 0,462 1,806 4,29 3,94 3,71 0,3 73.892 0.963 3.677 1.6119 0,390 1,793 4,53 4,47 4,73

E. Analisis Finansial 1.

Kapasitas produksi Kapasitas produksi direncanakan tiap hari memerlukan bahan baku Kacang merah 15000 bungkustahun Kapasitas produksi dalam satu tahun menghasilkan tempe gembus kacang- kacangan sebanyak 0,125 kg atau 15000 bungkus per tahun dengan 1 bungkus = 125 gr. Data kapasitas produksi lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13 .

2. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu usaha, terdiri dari biaya tidak tetap dan biaya tetap. Biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya berubah sejalan dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Biaya tetap adalah biaya-biaya yang dalam jangka waktu tertentu tidak berubah mengikuti perubahan tingkat produksi. Biaya tetap bersifat konstan pada relevan range tertentu. Secara singkat total biaya per tahun dari industri tempe gembus kacang- kacangan adalah sebagai berikut : Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap = Rp 55.837.774,40 + Rp 637.741.500 = Rp 693.579.274,40 Perincian total biaya produksi tiap tahun dapat dilihat pada Lampiran 15.

3. Harga Pokok Produksi

Berdasarkan kapasitas produksi tiap tahun dan biaya produksi tiap tahun, maka dapat diketahui harga pokok tiap 135 grbungkus. Harga Pokok = per tahun produksi Kapasitas produksi biaya Total = Rp 693.579.274,40 120000 = Rp 2.913 ≈ Rp. 2.900,- 4. Harga Jual Produksi Harga jual diperoleh berdasarkan dari harga pokok, harga produk lain dipasarkan dan juga keuntungan yang ingin dicapai ditambah pajak. Keuntungan yang ingin dicapai 40 dari harga pokok. Pajak 10 dari harga jual. Harga Jual = harga pokok + keuntungan 40 + pajak 10 = Rp. 2.900 + Rp. 1.160 + Rp. 290 = Rp. 4.350,-bungkus

5. Break Event Point BEP

Analisa Break Event Point adalah suatu teknik untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Volume penjualan dimana penghasilannya tetap sama dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan menderita kerugian dinamakan “Break Event Point”. Biaya yang termasuk biaya variabel pada umumnya adalah bahan mentah, upah buruh langsung, dan komisi penjualan. Sedangkan yang termasuk golongan biaya tetap pada umumnya depresiasi aktiva tetap, sewa bangunan, bunga pinjaman, gaji pegawai, gaji pimpinan, gaji staff research, biaya kantor Pujawa,

2002. Berdasarkan Lampiran. diperoleh BEP sebagai berikut :