Pelaksanaan Pendampingan Keluarga PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

2016 persembahyangan banten yang dipesan oleh konsumen serta memberikan motivasi kepada keluarga dampingan untuk lebih giat lagi dalam bekerja sehingga perekonomian keluarga dapat meningkat 9. 6 Agustus 2016 13.30-16.00 Ikut serta membersihkan lingkungan rumah dan membantu menjahit janur untuk persiapan pembuatan sarana persembahyangan 1 x 2,5 jam = 2,5 jam 10. 7 Agustus 2016 17.30-19.30 Berbincang – bincang bersama Ibu Luh Sudarmi beserta menantunya serta membantu menjahit janur 1 x 2 jam = 2 jam 11. 8 Agustus 2016 18.00-20.30 Membantu membuat canang dan membuat segehan sekaligus berbincang-bincang 1 x 2,5 jam = 2,5 jam 12. 9 Agustus 2016 10.00-13.30 Ikut membuat masakan serta ikut membersihkan halaman rumah Ibu Luh Sudarmi 1 x 3,5 jam = 3,5 jam 13. 10 Agustus 2016 15.00-18.00 Membantu Ibu Luh Sudarmi membersihkan kamar mandi dan memberikan cairan pembersih toilet kepada keluarga dampingan ini. 1 x 3 jam = 3 jam 14. 11 Agustus 2016 13.00-16.00 Memberikan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar dan tentang cara sikat gigi yang benar serta menyimpan yang benar 1 x 3 jam = 3 jam 15. 13 Agustus 2016 16.00-18.00 Berbincang bincang mengenai permasalahan dan seluruh keluarga Ibu Luh Sudarmi 1 x 2 jam = 2 jam 16. 14 Agustus 2016 17.30-19.30 Berdiskusi mengenai rencana untuk menanam tanaman obat keluarga untuk keluarga Ibu Luh Sudarmi 1 x 2 jam = 2 jam 17. 15 Agustus 2016 18.00-20.00 Membantu Ibu Luh Sudarmi dalam membuat sarana persembahyangan banten sekaligus berbincang-bincang masalah sekolah 1 x 2 jam = 2 jam 18. 16 Agustus 2016 16.00-19.00 Berbincang-bincang bersama keluarga Ibu Luh Sudarmi dan mengecek kelengkapan keluarga seperti KIS, KK dan lain-lain. 1 x 3 jam = 3 jam 19. 17 Agustus 2016 12.00-15.30 Membuat saranan persembahyangan sesuai dengan pesanan dari konsumen 1 x 3,5 jam = 3,5 jam 20. 19 Agustus 2016 14.00-16.00 Membantu dalam menggoreng jajan yang akan digunakan untuk di sarana persembahyangan serta membuat segehan sesuai pesanan 1 x 2 jam = 2 jam 21. 20 Agustus 2016 14.00-18.00 Membantu keluarga dampingan membersihkan rumah dan memberikan motivasi untuk lebih giat lagi dalam bekerja sekaligus berbincang-bincang sambit menjahit janur 1 x 4 jam = 4 jam 22. 21 Agustus 2016 14.00-17.00 Menyapu pekarangan rumah dan menjahit janur hijau 1 x 3 jam= 3 jam 21. 22 Agustus 2016 15.00-18.00 Berbincang – bincang mengenai perkembangan pemesan sarana persembahyangan banten 1 x 3 jam = 3 jam 22. 23 Agustus 2016 14.00-18.00 Membersihkan rumah kk dampingan serta halamannya dan membantu membuat banten yang dipesan oleh konsumen 1 x 4 jam = 4 jam 23. 24 Agustus 2016 19.30-20.30 Melakukan pembersihan seperti menyapu dan menyiram di lingkungan rumah Ibu Luh Sudarmi 1 x 1 jam = 1 jam 24. 25 Agustus 2016 17.00-18.00 Berbincang – bincang bersama semua keluarga dari Ibu Luh Sudarmi untuk berpamitan karena kk dampingan anak berakhir besok 1 x 1 jam = 1 jam 25. 26 Agustus 2016 08.00-09.00 Memberikan sembako gula, minyak, sikat gigi, dan jajan dan TOGA Tanaman Obat Keluarga serta memberikan motivasi kepada keluarga guna memperbaiki kehidupan ekonomi di masa depan. Sekaligus 1 x 1 jam = 1 jam berpamitan.

4.2 Hasil Dari Pendampingan Keluarga

Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil dari pendampingan keluarga di keluarga Ibu Luh Sudarmi berdasarkan program yang telah diusulkan dijabarkan sebagai berikut.

4.2.1 Motivasi dan Membantu dalam Meningkatkan Hasil Penjualan Sarana

Persembahyangan Banten Hasil pemberian motivasi dan membantu dalam meningkatkan hasil penjualansarana persembahyangan banten ini menghasilkan output yang lebih baik di bandingkan sebelumnya. Hal ini terbukti dari lebih mudahkan Ibu Luh Sudarmi dalam membuat sarana persembahyangan banten karena bahan yang sudah tersedia lebih awal dan bisa dijual dengan harga yang lebih murah. Ini secara tidak langsung mendatangkan pelanggan yang bertambah, terbukti pada saat acara keagamaan, pemesanan banten meningkat karena pembuatan pengeluar yang biayanya sudah ditekan lebih murah membuat konsumen dapat memesan dengan jumlahi yang lebih banyak. Peningkatan yang ada ini secara tidak sengaja sangat membuahkan hasil yang positif dalam peningkatkan penghasilan harian dari keluarga Ibu Luh Sudarmi.

4.2.1 Hasil Pemberikan Penjelasan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS dan Melakukan Kegiatan Pembersihan di Area Rumah dan Kamar Mandi Hasil dari pemberian penjelasan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS yang berkaitan dengan cara mencuci tangan yang baik dan banar cukup berhasil. Indikator keberhasilan dari program ini terlihat dari perilaku dari keluarga Ibu Luh Sudarmi beserta keluarga, khususnya cara mencuci tangan sudah tampak baik dan benar. Setelah diberikan penyuluhan oleh mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana tentang langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar, keluarga Ibu Luh Sudarmi mengatakan sudah memahami tentang bagaimana cara yang paling dasar untuk menjaga kesehatan. Selain itu juga melakukan pembersihan atau gotong royong disekeliling rumah Ibu Luh Sudarmi. Paling utama dilakukan pembersihan disudut-sudut rumah dan dikamar mandi. Hal ini juga sekaligus memberikan masukan agar lebih menjaga kebersihan dan membantu menyadarkan mereka dengan gaya hidup sehat demi mencegah terjangkitnya penyakit dan menjaga kesehatan dengan cara yang sederhana.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana dalam melaksanakan pendampingan di keluarga Ibu Luh Sudarmi adalah sebagai berikut: 1. Kesulitan dalam mengatur waktu bertemu dengan anggota keluarga Ibu Luh Sudarmi dikarenakan kesibukan masing-masing. Sering sekali Ibu Luh Sudarmi melakukan pekerjaan buruhnya dirumah tetangga. 2. Waktu kunjungan mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana yang singkat yang disebabnya banyaknya kegiatan program dan survei kk miskin, bibir sumbing, kegiatan 17 Agustus, permohon bantuan dari pidahk Kepala Desa, Kepala Dusun, Ibu-ibu PKK dan survei katarak membatasi pengunjungan ke rumah Ibu Luh Sudarmi dan menyebabkan tidak bisa ikut serta dalam pembuatan sarana persembahyangan yanglebih lanjut.