Kawin 7
Kadek Sukreni
Belum Kawin
9 SD
Pelajar Anak
Ibu Luh Sudarmi merupakan salah satu warga Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Tegal, Desa
Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Keluarga Ibu Luh Sudarmi tinggal dalam satu pekarangan dengan duakepala keluarga lainnya.
Dalam kesehariannya, Ibu Luh Sudarmi serta anak-anaknya dan keluarga lainnya menempati sebuah rumah yang terdiri dari 1 bangunan utama. Bangunan
rumah berkondisikan tembok beton yang dicat berwarna putih, beralaskan tehel , beratap genteng. Bangunan pertama merupakan bangunan induk yang terdiri dari 3
kamar tidur dan 1 ruang lain yang dipergunakan sebagai ruang tempat sebagai gudang. Dapur yang dimiliki oleh keluarga Ibu Luh Sudarmi masih menggunakan
sarana peralatan memasak yang tradisional yaitutungku berbahan bakar kayu sebagai sarana utama memasak. Kemudian untuk penerangan di rumah, Ibu Luh
Sudarmi menggunakan lampu rendah daya listrik listrik sudah ada di rumah Ibu Luh Sudarmi. Untuk hal konsumsi air keperluan sehari-hari, Ibu Luh Sudarmi
menggunakan air sumur. Untuk sementara Ibu Luh Sudarmi tinggal bersama anaknya, menantunya
dan keluarga lainnya. Hal ini dikarenakan anaknya yang sudah menikah belum mempunyai rumah sendiri. Suami dari Luh sudarmi sudah meninggal sejak tahun
2002. Luh Sudarmimemiliki dua orang anak laki-laki yang bernama Wayan Suara dan Komang Sukrayasa.Ibu Luh Sudarmi menjadi tulang punggung bagi
keluarganya.Pekerjaan Ibu Luh Sudarmi kesehariannya adalah menjual perlengkapan untuk upacara keagamaan di wilayah banjar tegal dan terkadang ada yang melakukan
pembelian dengan cara pemesanan karena akan dipergunakan untuk acara besar. Ibu Luh Sudarmi biasanya membuat banten sesuai dengan pemesanan dari konsumen.
Anak – anak dari Ibu Luh Sudarmi ikut serta membantu menpersiapkan bahan-bahan
untuk sarana upacara keagamaan.
Di Desa SangsitIbu Luh Seniasih merupakan keluarga yang suaminya sudah tiada dan salah satu keluarga yang merupakan keluarga pra-sejahtera karena dilihat
dari segi ekonomi yang masih kurang mampu dan kurang sejahterauntuk mencukupi kebutuhan sehari-hari serta pendidikan anak-anaknya, sehingga dalam hal ini
keluarga Luh Sudarmi masuk dalam salah satu keluarga dampingan KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana Periode XIII Desa Sangsit.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan adalah salah satu tolak ukur dari tingkat kesejahteraan dan kemakmuran dari keluarga yang bersangkutan. Pengukuran untuk
tingkat kesejahteraan dan kemakmuran keluargabertujuan untuk memberikan acuhan dan untuk mengetahui sumber penghasilan keluarga dampingan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan biaya pengeluaran keluarga sehari-hari. Ekonomi keluarga ini juga merupakan pondasi bertahannya kehidupan dalam suatu keluarga, karena tiap
harinya kita akan selalu bergantung pada perekonomian dalam melangsungkan hidup.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Mengetahui tingkat pendidikan Ibu Jero Luh Sudarmi pada jenjang SD, Ibu Luh Sudarmi tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain buruh lepas dalam
pembuatan bahan upacara keagamaan banten. Melihat penghasilan yang telah didapatkan setelah bekerja sebagai buruh, penghasilan yang didapat oleh keluarga Ibu
Luh Sudarmi setiap bulannya sangat tidak menentu. Hal ini dikarenakan pemesanan saranan upacara keagamaan banten tidak terjadi setiap harinya. Tergantung upacara
yang ada dalam kalender bali. Oleh karena itu, penghasilan dari Ibu Luh Sudarmi sangatlah tidak menentu jika dirata-ratakan. Ini menyebabkan ketidakpastian
pendapatan yang didapat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dari Ibu Luh Sudarmi.
Pernah dalam suatu waktu Ibu Luh Sudarmi mendapatkan penghasilan yang mencapai Rp 1.000.000,00 per bulannya, dan itu pun tergantung banyanknya jumlah
pemesanan sarana upacara keagaamn banten yang dipesan. Waktu yang paling mendukung dam memberikan peluang yang sangat besar untuk menambah
penghasilan adalah pada saat mendekati hari raya Galungan dan Kuningan. Karena banyaknya pemesanan yang dilakukan sehingga membuat pendapatan dari Ibu Luh
Sudarmi meningkat dari biasanya. Kebutuhan keluarga Ibu Luh Seniasih untuk sehari-hari memang terpenuhi namun pada saat tertentu kebutuhan keluarga Ibu Luh
Sudarmi sulit untuk terpenuhi dikarenakan harus menanggung anak yang masih memburuh dan cucu yang masih sekolah.
Sumber pendapatan dari keluarga Luh Sudarmi hanya dari mengerjakan pekerjaan membuat sarana persembahyangan banten. Berdasarkan hasil
wawancaradengan Ibu Luh Sudarmi, rata-rata Rp 60.000 per harinya.Selain pendapatan dari membuat sarana persembahyangan banten , sumber pendapatan
keluarga juga didukung oleh anaknya yang bekerja sebagai karyawan swasta di suatu dealer.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pemenuhan kebutuhan dari Luh Sudarmi adalah untuk kebutuhan pokok seperti konsumsi sehari-hari, kesehatan, sosial, biaya listrik dan biaya air yang dijabarkan
sebagai berikut.
1. Biaya Sehari-hari
Pengeluaran Luh Sudarmi untuk kebutuhan sehari-hari yang utama adalah untuk kebutuhan makan. Dalam per harinya untuk memenuhi kebutuhan makan
seluruh keluarganya, rata-rata beliau menghabiskan biaya sekitar Rp 60.000. 2.
Biaya Kesehatan
Apabila keluarga Ibu Luh Sudarmi sakit,biasanya hanya diperiksakan ke puskesmas terdekat. Tetapi jika bisa diatasi hanya membeli obat yang sesuai
dengan sakitnya, missalnya yaitu: sakit kepala, diare, panas dalam, demam, luka jatuh dan gangguan kesehatan ringan yang lainnya. Selain
mempergunakan obat, dipergunakan obat herbal yang tradisional. Selain itu,