Telah disebutkan bahwa pemerintah atau administrasi negara adalah subjek hukum yang mewakili dua institusi yaitu jabatan pemerintahan dan badan lichaam hukum pemerintahan,
karena mewakili dua institusi maka dikenal ada dua macam tindakan hukum yaitu tindakan hukum publik dan tindakan hukum privat.
27
Tindakan pemerintah baik tindakan hukum publik maupun tindakan hukum privat harus tetap memperhatikan kepentingan umum dalam
penyelengaaraannya agar terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan tidak mencederai hak-hak yang dimiliki masyarakat.
5. Pemerintahan yang Baik
Good governance adalah pemerintahan yang baik dalam standar proses dan hasil-hasilnya, semua unsur perintahan bisa bergerak secara sinergis, tidak saling berbenturan, memperoleh
dukungan dari rakyat dan terlepas dari gerakan-gerakan anarkis yang dapat mengahambat proses pembangunan. Untuk merealisasikan pemerintahan yang professional dan akuntabel yang
bersandar pada prinsip-prinsip good governance Lembaga Administrasi Negara LAN dan Masyarakat Transparansi Indonesia MTI merumuskan Sembilan aspek fundamental Asas
dalam good governance yang harus diperhatikan.
28
Pemerintahan yang baik merupakan penyelenggaraan pemerintah Negara yang solid dan bertanggung jawab serta efisien dan efektif dengan menjaga, mensinergikan, interaksi yang
konstruktif antara Negara, sektor swasta, dan masyarakat yang menjunjung tinggi kehendak rakyat dan nilai-nilai yang mampu meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional,
kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan berkeadilan sosial.
27
Ridwan HR, op.cit, h. 84.
28
Rai Julia, 2015, Good Governance, URL: raijulia14.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 20 Oktober 2015.
Seiring dengan perjalanan waktu, asas-asas umum pemerintahan yang baik muncul dan dimuat dalam beberapa undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 35 dalam Pasal 53 ayat 2 huruf b dan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
75. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 disebutkan asas umum penyelenggara negara yaitu:
1. Asas Kepastian Hukum yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara;
2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara yaitu asas yang menjadi landasan keteraturan,
keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan Negara; 3.
Asas Kepentingan Umum yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif;
4. Asas Keterbukaan yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan
rahasia Negara;
5. Asas Proporsionalitas yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban Penyelenggara Negara; 6.
Asas Profesionalitas yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
7. Asas Akuntabilitas yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
Dalam Pasal 58, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditambahkan 3 tiga asas dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berpedoman pada asas
umum penyelenggaraan pemerintahan negara yaitu asas efisiensi, asas efektivitas, dan asas keadilan. Jadi asas umum penyelenggaraan pemerintahan negara dalam ketentuan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Kolusi, Korupsi, Dan Nepotisme, ditambah asas efisiensi, asas efektivitas, dan asas keadilan.
6. Efektivitas Hukum