Sistem Pengolahan dengan Tumbuhan Air Terapung Keunggulan dan Kelemahan Wastewater Garden

makanan bagi mikroorganisme dan menyebabkan aktivitas biologis kuat. Dengan adanya peningkatan aktivitas biologis berarti penguraian bahan organik dan nutrien menjadi ion yang diserap oleh tanaman juga meningkat Kurniawan, 2005. c. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Air Fotosintesis adalah proses penggunaan cahaya matahari oleh klorofil tumbuhan untuk menggabungkan karbondioksida dan senyawa organik lain menjadi senyawa karbohidrat atau zat pati. Proses ini disebut juga sebagai asimilasi zat karbon. Adapun reaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut : 6 CO 2 + 6 H 2 O C 6 H 12 O 8 + 6O Karbondioksida merupakan senyawa utama yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Dalam ekosistem wastewater garden, karbondioksida CO 2 2 berasal dari hasil penguraian bahan-bahan organik oleh mikrooganisme aerob. CO 2 juga berasal dari pelarutan

II.6. Sistem Pengolahan dengan Tumbuhan Air Terapung

di alam. Sedangkan molekul air diambil dari media tumbuh tumbuhan. Molekul C, H, dan O dari zat-zat tersebut diubah menjadi senyawa karbohidrat atau zat pati dan hasil samping dari proses fotosintesis berupa oksigen Widyastuti, 2005. Sistem pengolahan dengan tumbuhan air merupakan suatu sistem pengolahan air limbah dengan menggunakan tumbuhan air terapung untuk menurunkan konsentrasi limbah. Fungsi dari tumbuhan air adalah menyediakan komponen lingkungan perairan yang dapat meningkatkan kemampuan pengolahan atau meningkatkan kemampuan lingkungan. Tumbuhan air yang biasanya digunakan adalah eceng gondok Eichirina crassipes, cluck weed Lemna minor, teratai Nyphaea firecrest, dan kayu apu Pestisia statiotest linn.

II.7. Keunggulan dan Kelemahan Wastewater Garden

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam merancang kedalaman kolam yang digunakan untuk sistem wastewater garden, antara lain ; a. Penetrasi Sinar Matahari Tumbuhan air yang digunakan dalam sistem ini termasuk tumbuhan hijau yang berperan dalam proses fotosintesis. Ketersediaan sinar matahari yang cukup, menunjang berlangsungnya proses fotosintesis tersebut. Kedalaman kolam yang dirancang sesuai dengan sistem akar tumbuhan air yang digunakan, sehingga penetrasi sinar matahari cukup memadai agar proses pengolahan limbah dapat berlangsung secara optimum. b. Ketersediaan Oksigen Mikroorganisme diharapkan berkembang adalah heterotropik aerobik, karena pengolahan berlangsung lebih cepat dibandingkan secara anaerobik Kurniawan, 2005. Kehidupan mikroorganisme ini dapat berlangsung dengan baik apabila transfer oksigen dari akar tanaman mencukupi, karenanya diperlukan pengatur jarak tanaman. Dengan ketersediaan oksigen yang cukup pada kolam pengolahan limbah, aktifitas mikroorganisme dalam menggolah air limbah pada sistem wastewater garden dapat berjalan dengan baik. Keberadaan oksigen dalam akar tanaman sebagai hasil samping proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari pada siang hari sehingga pelepasan oksigen lebih banyak terjadi pada siang hari. Teknologi wastewater garden untuk penggolahan air limbah domestik memiliki keunggulan, antara lain : a. Mengolah air tercemar b. Rancangan fleksibel sesuai keperluan dan kondisi c. Tanpa atau sedikit energi d. Biaya relatif murah e. Sistem cukup stabil f. Kuat menahan kondisi operasi yang bervariasi luas g. Operasi dan perawatannya mudah h. Menyeimbangkan kualitas air yang keluar, hasil olahannya dapat dialirkan langsung ke perairan i. Produksi kelebihan lumpur sedikit j. Memiliki sistem yang berkelanjutan k. Produksi sampingan : habitat alami dan keindahan pemandangan l. Merupakan pengolahan skunder dan tersier yang sangat baik m. Perbaikan estetika kota Teknologi wastewater garden untuk penggolahan air limbah domestik memiliki kendala, antara lain : a. Perlu lahan yang luas b. Pengolahan memakan waktu yang lama c. Sistem relatif baru, banyak aspek biologi dan hidrologi yang harus diteliti terutama untuk daerah tropis

II.8. Prosedur Desain Wetland System