perairan. Aerasi yang terjadi dibawah perakaran tanaman dapat meningkatkan kapasitas pengolahan dan pemeliharaan kondisi. Aerobik
yang diperlukan untuk kontrol biologis, dibawah permukaan air.
II.4. Jenis Tanaman Air Constructed Weatland
Tanaman air mikrofita yang hidup dalam perairan wetland memberikan keuntungan, antara lain ; menyumbang produktivitas dan menyediakan media
substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme dan membantu siklus nutrien akumulasi didalam sediment.
Tabel 2.2 Bagian Tanaman Air dalam Proses Pengolahan Bagian Makrifita
Peranan didalam proses pengolahan Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan di dalam air
Akar dan Rizoma pada sedimen
− Mengurangi kecepatan angin mengurangi resiko suspensi
− Penyimpan nutrient − Efek filtrasi
− Mengurangi kecepatan arus air meningkatkan proses sedimen, mengurangi resiko tersuspensi
− Menyediakan area attached bio-film − Pengambilan nutrien
− Menstabilkan permukaan sediment − Pengambilan nutrien
− Pelepasan Oksigen Sumber; Kurniawan 2005
Ada 3 golongan tanaman yang digunakan untuk pengolahan air limbah domestik, yaitu :
a. Tanaman air penghuni bagian permukaan air : eceng gondok Eichirina
crassipes, cluck weed Lemna minor, teratai Nyphaea firecrest, dan kayu apu Pistia statioes.
Sumber : www.desainlansekap.com Gambar 2.2. Tanaman Air Terapung Kayu Apu dan Teratai
b. Tanaman penghuni tepi perairan : Cattail Typha latifolia, Canna,
Scripus validus, dan Reed. c.
Tanaman air yang hidup melayang di dalam perairan : Hydrilla, Charra, Egeria densa, Myriophyllum aquaticum, dan Elodea matalli.
II.5. Mekanisme Penurunan Kandungan Bahan Organik oleh Tumbuhan Air
Tumbuhan air mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi unsur hara polutan polutan organik maupaun anorganik untuk keperluan metabolisme.
a. Kebutuhan Unsur Hara Tumbuhan Air
Seperti halnya vegetasi lain, tumbuhan air juga memerlukan unsur hara tertentu untuk kelangsunagn hidupnya. Berbagai macam unsur hara dapat
ditemukan didalam tumbuhan air, tetapi tidak berarti semua unsur tersebut dibutuhkan. Bahkan ada diantaranya dapat mengganggu metabolisme atau
meracuni tumbuhan itu sendiri dalam kaitannya dengan unsur hara tanaman, dikenal adanya unsur hara essensial bagi tanaman yang merupakan bagian yang
sangat penting dalam kehidupan tanaman. Menurut Wardani 2004, suatu unsur disebut essensial bagi tanaman apabila :
a. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur ulang sampai menghasilkan biji
yang dapat tumbuh apabila unsur tersebut tidak tersedia. b.
Unsur tersebut merupakan penyusun molekul atau bagian tanaman yang essensial bagi kelangsungan hidup tanaman tersebut, misalnya unsur
nitrogen sebagai penyusun protein dan magnesium sebagai penyusun klorofil.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka ada 16 unsur hara essensial tanaman dan sebagian besar dari unsur hara tersebut diperoleh dari dalam tanah atau media
tmbuhnya, sedangkan yang lain diperoleh dari udara. Unsur hara essensial dapat digolongkan sesuai konsentrasi yang dianggap cukup, dalam suatu jaringan
tanaman yaitu, unsur hara mikro dan unsur hara makro. Yang tergolong unsur hara makro adalah unsur essensial dengan konsentrasi
0,1 1000 ppm atau lebih, sedangkan unsur hara mikro dengan kosentrasi kurang dari 0,1. Dengan demikian yang tergolong unsur hara makro adalah C,
H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S. Adapun unsur hara mikro adalah Cl, Fe, Mn, B, Zn, Cu, dan Mo.
b. Proses Penyerapan Bahan Organik oleh Tumbuhan Air
Tanaman yang hidup dalam rawa membutuhkan unsur hara yang terkandung dalam air. Jika yang tertahan disana adalah air yang mengandung bahan pencemar
berbahaya bagi lingkungan tetapi bermanfaat bagi tumbuhan, dan bahan tersebut akan diserap oleh tumbuhan. Sebagian besar unsur H hidrogen diambil dari air
yang diserap oleh tumbuhan melalui akar sedangkan untuk C karbon dan O
2
oksigen diserap dari udara melalui daunnya dalam proses fotosintesis. Unsur
M.O
hara yang diserap oleh tanaman terdapat dalm bentuk kation dan anion yang terlarut dalam air. Proses penyerapan unsur hara oleh tanaman ini dapat
berlangsung bila unsur hara tersebut telah kontak dengan permukaan akar Widyastuti, 2005.
Karena tanaman menyerap unsur hara dalam bentuk ion maka bahan organik dan nutrien dalam sistem wastewater garden harus mengalami penguraian
sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Penguraian organik dan nutrien dalam ekosistem wastewater garden adalah sebagai berikut :
Bahan organik + O
2
Asam-asam organik + NH
3
+ CO
2
+ H
2
NH O
3
+ H
2
O NH
4
NH OH
4
OH NH
4 +
+ OH NH
- 4
+
+ H
2
O NO
2 -
+ H
2
O + 4H
+
2 NO + energi
2
+ O
2
NO
3 -
P organik + O + energi
2
H
2
PO
4
Hasil dari reaksi diatas adalah ion-ion seperti NH
- 4
+
, NO
3 -
, H
2
PO
4 -
mejadi bentuk yang dapat diserap oleh tumbuhan air. Proses penguraian bahan organik
menghasilakan asam-asam organik dan CO
2
kemudian terjadi proses absorbsi oleh tumbuhan air melalui akar setelah terbentuk ion, contohnya ion asetat
CH
3
COOH
-
dan ion karbonat HCO
3 -
Terdapat hubungan yang saling ketergantungan antara mikroorganisme pengurai dengan tanaman pada sistem wastewater garden. Kelarutan unsur hara
yang diserap tanaman sangat tergantung pada kegiatan mikroba disekitar akar. Akar yang berlubang-lubang mengeluarkan sejumlah zat organik yang merupakan
.
M.O
makanan bagi mikroorganisme dan menyebabkan aktivitas biologis kuat. Dengan adanya peningkatan aktivitas biologis berarti penguraian bahan organik dan
nutrien menjadi ion yang diserap oleh tanaman juga meningkat Kurniawan, 2005.
c. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Air
Fotosintesis adalah proses penggunaan cahaya matahari oleh klorofil tumbuhan untuk menggabungkan karbondioksida dan senyawa organik lain
menjadi senyawa karbohidrat atau zat pati. Proses ini disebut juga sebagai asimilasi zat karbon. Adapun reaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah
sebagai berikut : 6 CO
2
+ 6 H
2
O C
6
H
12
O
8
+ 6O Karbondioksida merupakan senyawa utama yang dibutuhkan dalam proses
fotosintesis. Dalam ekosistem wastewater garden, karbondioksida CO
2
2
berasal dari hasil penguraian bahan-bahan organik oleh mikrooganisme aerob. CO
2
juga berasal dari pelarutan
II.6. Sistem Pengolahan dengan Tumbuhan Air Terapung