PENDAHULUAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir Pekerja Wanita (Studi Kasus Pada Perusahaan Pelayanan Penerbangan di Bali).

Jumlah sampel penelitian yang diambil adalah 52 orang, dimana sampel penelitian sekaligus mencerminkan jumlah populasi pegawai wanita di lingkungan perusahaan pelayanan lapangan bandara tersebut.

3.2. Alat Ukur

Alat ukur pada penelitian ini adalah kuesioner, dimana instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel pengembangan karir pekerja wanita diukur menggunakan teori yang diungkapkan oleh Siagian 2003, dimana teori tersebut terdiri dari empat indikator pengukuran yaitu 1 jabatan sebelum menduduki posisi sekarang; 2 jabatan yang diduduki pada saat ini; 3 kesempatan menduduki jabatan; dan 4 pendidikan dan pelatihan yang ditempuh dalam menunjang karir. Kemudian variabel kompetensi dibentuk berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Hay-Macber Spencer Spencer, 1993; dalam Siagian, 2003 yang terdiri atas empat indikator yaitu 1 kemampuan dalam melaksanakan tugas; 2 cara memberikan pelayanan skill; 3 keahlian manajerial; dan 4 komitmen terhadap organisasi. Selanjutnya variabel kesetaraan kesempatan bekerja disarikan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson 2001 dan dimodifikasikan dengan teori lainnya. Hasil penyarian tersebut menghasilkan empat indikator yang terdiri atas 1 penyediaan kesempatan bekerja yang sama dalam organisasi; 2 penyediaan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang bagi pekerja wanita; 3 kesempatan untuk dilibatkan dalam pengambilan keputusan organisasi; dan 4 kesempatan untuk tampil dalam kegiatan profesional organisasi. Variabel prestasi kerja dibentuk berdasarkan tiga jenis kriteria prestasi kerja yang paling populer yang dikemukakan oleh Gomez-Mejia et al. 2001, dimana dalam penelitian ini akan digunakan kriteria prestasi kerja berdasarkan hasil tugas individual yang terdiri atas 1 kualitas yang dihasilkan; 2 jumlah kecelakaan kerja yang terjadi; 3 pelayanan terhadap konsumen; dan 4 tingkat kehadiran. Adapun jenis skala yang digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap permasalahan penelitian ini adalah skala sikap Likert. Hasil uji coba alat ukur kuesioner terhadap 30 sampel penelitian menghasilkan nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha untuk pengembangan karir pekerja wanita sebesar 0.794, untuk variabel kompetensi sebesar 0,724, untuk kesetaraan kesempatan bekerja sebesar 0,796, serta untuk prestasi kerja sebesar 0,801. Sedangkan nilai koefisien validitas tiap item pernyataan yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi item total seluruhnya diatas r tabel 0,361. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner sudah valid dan reliabel sehingga layak untuk digunakan sebagai alat ukur pada penelitian ini.

3.3. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dan dengan bantuan program SPSS. Tahap awal dalam pengolahan data adalah melakukan transformasi data dari data ordinal menjadi data interval menggunakan teknik methods of successive interval MSI. Setelah data ditransformasi menjadi data interval, kemudian data interval tersebut diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS dengan tujuan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, output pada program SPSS yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian adalah nilai koefisien regresi, t-value, F-value serta nilai koefisien determinasi R 2 . 4. HASIL PENGOLAHAN DATA Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 15, diperoleh persamaan regresi yaitu: � = 0.627 + 0.261�1 + 0.323�2 + 0.195�3 � � = 0.116 0.151 0.096 � = 2.244 2.136 2.033 � = 0.433 �� = 48 � = 12.235 Setelah persamaan regresi diperoleh maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap model persamaan regresi yang berkaitan dengan evaluasi terhadap parameter-parameter yang menunjukkan hubungan sebab akibat kausal atau pengaruh antara satu variabel laten terhadap variabel laten yang lain. Pada tahap evaluasi ini, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: a. t-value dari parameter, dimana t-value merupakan nilai signifikansi parameter yang diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna mengenai hubungan antara variabel- variabel laten. Batas untuk menolak atau menerima suatu hubungan dengan tingkat signifikansi 5 adalah 1.96 1.96. Berikut ini adalah hasil evaluasi terhadap t-value pada penelitian ini. • Kompetensi → Pengembangan karir pekerja wanita = 2.244 1.96 menunjukkan bahwa nilai parameter adalah signifikan. • Kesetaraan kesempatan bekerja → Pengembangan karir pekerja wanita = 2.136 1.96 menunjukkan bahwa nilai parameter adalah signifikan. • Prestasi kerja → Pengembangan karir pekerja wanita = 2.033 1.96 menunjukkan bahwa nilai parameter adalah signifikan. b. Tanda arah hubungan, dimana hal ini mengindikasikan apakah hasil hubungan antara variabel-variabel laten tersebut memiliki pengaruh yang sesuai dengan yang dihipotesiskan. Berikut ini adalah hasil evaluasi terhadap nilai parameter pada penelitian ini. • Kompetensi → Pengembangan karir pekerja wanita = 0.261, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel laten kompetensi memberikan pengaruh positif terhadap variabel laten pengembangan karir pekerja wanita, hal tersebut sesuai dengan yang dihipotesiskan pada hipotesis pertama penelitian ini. • Kesetaraan kesempatan bekerja → Pengembangan karir pekerja wanita = 0.323, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel laten kesetaraan kesempatan bekerja memberikan pengaruh positif terhadap variabel laten pengembangan karir pekerja wanita, hal tersebut sesuai dengan yang dihipotesiskan pada hipotesis pertama penelitian ini. • Prestasi kerja → Pengembangan karir pekerja wanita = 0.195, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel laten prestasi kerja memberikan pengaruh positif terhadap variabel laten pengembangan karir pekerja wanita, hal tersebut sesuai dengan yang dihipotesiskan pada hipotesis pertama penelitian ini. c. Koefisien determinasi R 2 , dimana hal ini mengindikasikan jumlah variasi pada variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel eksogen. Semakin tinggi nilai R 2 maka semakin besar variabel-variabel eksogen tersebut dapat menjelaskan variabel endogen, sehingga semakin baik persamaan matematis yang dibangun. Berikut ini adalah hasil evaluasi terhadap nilai R 2 pada penelitian ini. • Nilai R 2 kompetensi, kesetaraan kesempatan bekerja dan prestasi kerja adalah sebesar 0.433, yang berarti bahwa 43,3 varians pada pengembangan karir pekerja wanita dijelaskan oleh variabel kompetensi, kesetaraan kesempatan bekerja dan prestasi kerja, sedangkan sisanya sebesar 56,7 dijelaskan oleh variabel selain kompetensi, kesetaraan kesempatan bekerja dan prestasi kerja. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa semua nilai parameter variabel-variabel bebas pada model penelitian ini secara signifikan memberikan pengaruh positif terhadap variabel terikatnya. 5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh Kompetensi Terhadap Pengembangan Karir Pekerja Wanita Berdasarkan hasil analisis regresi, diketahui bahwa besar koefisien regresi variabel kompetensi terhadap pengembangan karir pekerja wanita adalah 0,261 dengan arah positif. Hal tersebut menandakan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh karyawan akan meningkatkan karir pekerja wanita pada perusahaan pelayanan lapangan bandara tersebut. Koefisien regresi sebesar 0,261 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai kompetensi akan memberikan kenaikan nilai pada pengembangan karir pekerja wanita di perusahaan, atau dengan kata lain berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 26,1 perubahan terhadap karir pekerja wanita perusahaan pelayanan lapangan bandara yang menjadi lokasi penelitian tersebut akan terjadi apabila karyawan memiliki kompetensi yang berkualitas dan sesuai standar yang diterapkan oleh badan yang berwenang. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi kunci keberhasilan pembangunan perusahaan, begitu pula kualitas dan standar yang diterapkan oleh perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini. Selain fasilitas-fasilitas sebagai penyedia dan pelayanan jasa pada bidang penerbangan dan transportasi khususnya pada pelayanan jasa “Ground Handling”, pekerja atau karyawan wajib untuk mengikuti tes sebagai salah satu syarat dalam menetapkan kemampuan calon karyawan perusahaan jasa pelayanan ini pada keahlian dan pendidikan yang dibutuhkan perusahaan dalam melayani penumpang. Selain itu pelatihan khusus yang diberikan setelah calon karyawan lolos seleksi tes yang telah dilaksanakan menentukan calon karyawan pada perusahaan ini dalam kemampuannya berperan dan bertanggung jawab pada pekerjaan serta tugas para pekerja wanita.

5.2. Pengaruh Kesetaraan Kesempatan Bekerja Terhadap Pengembangan Karir Pekerja Wanita

Berdasarkan hasil analisis regresi, diketahui bahwa besar koefisien regresi variabel kesetaraan kesempatan bekerja terhadap pengembangan karir pekerja wanita adalah 0,323 dengan arah positif. Hal tersebut menandakan bahwa tersedianya kesempatan bekerja yang tidak membeda-bedakan gender akan mengembangkan karir pekerja wanita pada perusahaan pelayanan lapangan bandara tersebut. Koefisien regresi sebesar 0,323 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai kesetaraan kesempatan bekerja akan memberikan kenaikan nilai pada pengembangan karir pekerja wanita di perusahaan tersebut, atau dengan kata lain berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 32,3 perubahan terhadap karir pekerja wanita perusahaan pelayanan lapangan bandara yang menjadi lokasi penelitian tersebut akan terjadi apabila perusahaan memiliki kebijakan pemberian kesempatan yang setara bagi seluruh pegawainya tanpa diskriminasi. Diantara ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini ditemukan fakta bahwa variabel ini kesetaraan kesempatan bekerja merupakan faktor yang dominan memberikan pengaruh bagi perusahaan pelayanan lapangan bandara yang menjadi lokasi penelitian ini. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh organisasi yang tidak membeda-bedakan jenis kelamin dalam memberikan tugas dan kewajiban serta peluang kesempatan dalam meningkatkan diri dan promosi yang sama tanpa memandang gender.