Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Pada Maskapai Penerbangan (Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota Medan)

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN

PADA MASKAPAI PENERBANGAN

(Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota Medan)

SKRIPSI

RATRI KUSUMA WARDANI

110823034

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN

PADA MASKAPAI PENERBANGAN

(Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota Medan)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

RATRI KUSUMA WARDANI

110823034

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul

: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEUNGGULAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN

(Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota

Medan)

Kategori

: SKRIPSI

Nama

: RATRI KUSUMA WARDANI

Nomor Induk Mahasiswa : 110823034

Program Studi

: SARJANA (S1) MATEMATIKA

Departemen

: MATEMATIKA

Fakultas

: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(MIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Nopember 2014

Komisi Pembimbing

Pembimbing 2,

Pembimbing 1,

Drs. Pengarapen Bangun, M.Si

NIP. 195608151985031005

NIP.

Drs. Ujian Sinulingga, M.Si

Diketahui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua,

NIP. 196209011988031002

Prof. Dr. Tulus, M.Si


(4)

(5)

PERNYATAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN

PADA MASKAPAI PENERBANGAN

(Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota Medan)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Desember 2014

RATRI KUSUMA WARDANI

110823034


(6)

PENGHARGAAN

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

penulis kesehatan, kekuatan, petunjuk dan semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keunggulan

pada Maskapai Penerbangan (Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota

Medan).

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk

menyelesaikan Program S1 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara. Sebagai salah satu perwujudan dari proses pedidikan

kemahasiswaan, penyusunan skripsi ini disajikan berdasarkan pembahasan Teori

Analisis Faktor Statistika Multivariat.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si dan

Bapak Drs. Pangarapen Bangun, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 dan pembimbing 2

yang telah memberikan arahan, bimbingan serta petunjuk kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini; Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Kom dan Bapak Drs.

Partano Siagian, M.Si, Selaku Dosen Penguji 1 dan 2 dalam Ujian sarjana saya,

Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU, Ibu

Dr. Mardiningsih yang telah memberikan kesempatan saya untuk menimba ilmu di

Departemen Matematika, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc, selaku Dekan Fakultas MIPA

USU yang terus memberikan motivasi yang tiada henti, seluruh staf pengajar dan

Staf Pegawai di Fakultas MIPA USU memberikan

support

positif untuk penyelesaian

pendidikan akademik saya, serta tak luput saya ucapkan terima kasih kepada semua

teman-teman di Program S1 Statistika Ekstensi yang selalu membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Selama dalam penyusunan skripsi ini penulis juga telah banyak memperoleh

bantuan dan bimbingan, untuk itu pada kesempatan ini, penulis dengan segala

kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ayah

dan ibu tercinta, kakak-kakak tersayang Daning Mulya Ningsih, ST, Ema Vianti, SE,

dan adik saya Ega Catur Tungga Dewi, serta calon pendampingku dr. Asrul Akmal

Nasution yang telah memberikan dukungan baik moril, semangat dan dorongan

sehingga skripsi ini selesai.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan pada saat ini dan pada masa yang akan

datang.

Semoga penulisan skripsi ini dapat membrikan manfaat dan berguna bagi

pembaca dan penulis pada khususnya. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima

kasih.

Medan, Desember 2014

Penulis,


(7)

ABSTRAK

Airasia Indonesia ialah sebuah perusahaan maskapai penerbangan asing yang banyak

menawarkan perjalanan dengan biaya murah sehingga banyak diminati oleh

masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kota Medan. Hal ini, tentu akan

menyebabkan suatu masalah persaingan bagi maskapai penerbangan domestik. Oleh

karena itu, peneliti akan membahas faktor-faktor yang menjadi strategi keunggulan

maskapai penerbangan Airasia Indonesia melalui beberapa variabel yakni

kenyamanan, keamanan, harga, fasilitas,

refund

, promo, pelayanan, rute, akses

pemesanan, ketepatan waktu keberangkatan,

handling

complain

dan

brand

. Hasil

penelitian menunjukkan data faktor-faktor keunggulan maskapai penerbangan Airasia

Indonesia Kota Medan memenuhi uji asumsi kecukupan data yang ditunjukkan

dengan nilai KMO 0,658 dan uji asumsi yang ditunjukkan Bartlett’s test dengan nilai

Sig.

chi-square

0,000. Selain itu, faktor umum yang terbentuk sebanyak 4 faktor, hasil

ini diperoleh dari nilai eigenvalue dari komponen yang lebih dari 1 ada 4 komponen.

Secara umum variabel-variabel yang masuk faktor 1 adalah Harga,

Refund

, Promosi,

Rute_Penerbangan, dan

Handling_Complain

. Faktor 2 variabel-variabelnya adalah

Kenyamanan dan Ketepatan_Waktu. Variabel-variabel pada faktor 3 adalah

Pelayanan, Akses_Pemesanan_Tiket,

Brand

. Serta variabel Keamanan dan Fasilitas

masuk ke dalam faktor 4. Faktor 1 dinamakan ’Produk andalan Airasia’. Faktor 2

dinamakan ’Kepuasan Konsumen’. Faktor 3 dinamakan ’Kepuasan Konsumen’. Serta

Faktor 4 dinamakan ’Tingkat Keamanan Didukung Fasilitas Maskapai’.


(8)

ABSTRACT

AirAsia Indonesia is a company that many foreign airlines offer trips at a

low cost so much in demand by the people of Indonesia, especially the city of Medan.

This, of course will lead to a problem of competition for domestic airlines. Therefore,

researchers will discuss the factors that become a strategy of excellence airline

AirAsia Indonesia through several variables, namely comfort, safety, price, facilities,

refund, promotion, service, service, access to booking, punctuality of departure,

handling complaints and brand. The results show the advantages of data factors

airline AirAsia Indonesia Medan meet the test of the adequacy of the data indicated

assumptions with KMO value 0.658 and assumption test Bartlett's test indicated the

value of Sig. chi-square 0.000. In addition, the common factor is formed by 4 factors,

this result was obtained from eigenvalue of components more than 1 there are 4

components. In general, the variables that enter first factor is price, Refund,

Promotion, Rute_Penerbangan, and Handling_Complain. Factor 2 the variables are

comfort and Ketepatan_Waktu. Variables on 3 factors are Services,

Akses_Pemesanan_Tiket, Brand. As well as variable Security and Facility entered into

a factor of 4. Factor 1 called 'flagship product AirAsia'. Factor 2 was named

'Customer Satisfaction'. Factor 3 is called 'Customer Satisfaction'. As well as Factor 4

is called 'Level Security Powered Facility Airlines'.


(9)

DAFTAR ISI Hal

LEMBAR PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 2

1.3Tujuan Penelitian 2

1.4Konstribusi Penelitian. 2

1.5 Tinjauan Pustaka 3

1.6 Metode Penelitian 4

BAB 2. LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Statistika 6

2.1.1Uji validitas dan reliabilitas kuesioner 6

2.1.2Nilai eigen 8

2.1.3Analisis faktor 8

2.1.3.1 Kaiser Meyer Oikin (KMO) 11

2.1.3.2 Uji Bartlett (kebebasan antar variabel) 11

2.2 Tinjauan Non Statistika . 12

2.2.1.Definisi operasional variabel penelitian 12 BAB 3.PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Responden Penelitian 16

3.1.1 Gambaran umum perusahaan penerbangan Airasia Indonesia 16

3.1.2Gambaran umum responden penelitian 18

3.2Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 21

3.3 Hasil dan Pembahasan 26

3.3.1 Uji asumsi analisis faktor 27

3.3.2 Identifikasi kecukupan data 29

3.3.3 Identifikasi korelasi antar variabel 29

3.3.4 Penentuan banyak faktor dan pengelompokan variabel

30

berdasarkan

loading factor

3.3.5 Penentuan banyak faktor dengan

eigenvalue

30

3.3.6 Penentuan banyak faktor dengan

scree plot

31

3.3.7 Pengelompokan variabel ke dalam faktor 1, faktor 2,

32

faktor 3, dan faktor 4

3.4 Model Persamaan Faktor Keunggulan Maskapai Penerbangan Airasia 37 Indonesia Kota Medan

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan 40

4.2 Saran 41


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel hal

Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Umur 19 Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin 19 Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Jenis Pekerjaan 19 Tabel 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Penerbangan 20 Tabel 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Butir-Butir Pertanyaan Penelitian 22 Tabel 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Butir-Butir Pertanyaan Berdasarkan Variabel

Penelitian 23

Tabel 3.7 Output MSA dan KMO dari SPSS 29

Tabel 3.8 Output Bartlett’s Test of Sphericity dari SPSS 29 Tabel 3.9 Output SPSS Nilai Eigenvalue Matriks Korelasi 30 Tabel 3.10 Output SPSSNilai Loading Factor dari Faktor 1, Faktor 2, Faktor 3,

dan Faktor 4 Sebelum Rotasi Varimax 32

Tabel 3.11 Communality 34

Tabel 3.12 Output SPSSNilai Loading Factor dari Faktor 1, Faktor 2, Faktor 3,

dan Faktor 4 Setelah Rotasi Varimax 35

Tabel 3.13 Output SPSS Persentase Total Varians yang Dijelaskan Faktor 1,

Faktor 2, Faktor 3 dan Faktor 4 36


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar hal

Gambar 3.1 Output Scree Plot SPSS 31 Gambar 3.2 Plot Komponen dalam Ruang Rotasi 37


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian 43


(13)

ABSTRAK

Airasia Indonesia ialah sebuah perusahaan maskapai penerbangan asing yang banyak

menawarkan perjalanan dengan biaya murah sehingga banyak diminati oleh

masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kota Medan. Hal ini, tentu akan

menyebabkan suatu masalah persaingan bagi maskapai penerbangan domestik. Oleh

karena itu, peneliti akan membahas faktor-faktor yang menjadi strategi keunggulan

maskapai penerbangan Airasia Indonesia melalui beberapa variabel yakni

kenyamanan, keamanan, harga, fasilitas,

refund

, promo, pelayanan, rute, akses

pemesanan, ketepatan waktu keberangkatan,

handling

complain

dan

brand

. Hasil

penelitian menunjukkan data faktor-faktor keunggulan maskapai penerbangan Airasia

Indonesia Kota Medan memenuhi uji asumsi kecukupan data yang ditunjukkan

dengan nilai KMO 0,658 dan uji asumsi yang ditunjukkan Bartlett’s test dengan nilai

Sig.

chi-square

0,000. Selain itu, faktor umum yang terbentuk sebanyak 4 faktor, hasil

ini diperoleh dari nilai eigenvalue dari komponen yang lebih dari 1 ada 4 komponen.

Secara umum variabel-variabel yang masuk faktor 1 adalah Harga,

Refund

, Promosi,

Rute_Penerbangan, dan

Handling_Complain

. Faktor 2 variabel-variabelnya adalah

Kenyamanan dan Ketepatan_Waktu. Variabel-variabel pada faktor 3 adalah

Pelayanan, Akses_Pemesanan_Tiket,

Brand

. Serta variabel Keamanan dan Fasilitas

masuk ke dalam faktor 4. Faktor 1 dinamakan ’Produk andalan Airasia’. Faktor 2

dinamakan ’Kepuasan Konsumen’. Faktor 3 dinamakan ’Kepuasan Konsumen’. Serta

Faktor 4 dinamakan ’Tingkat Keamanan Didukung Fasilitas Maskapai’.


(14)

ABSTRACT

AirAsia Indonesia is a company that many foreign airlines offer trips at a

low cost so much in demand by the people of Indonesia, especially the city of Medan.

This, of course will lead to a problem of competition for domestic airlines. Therefore,

researchers will discuss the factors that become a strategy of excellence airline

AirAsia Indonesia through several variables, namely comfort, safety, price, facilities,

refund, promotion, service, service, access to booking, punctuality of departure,

handling complaints and brand. The results show the advantages of data factors

airline AirAsia Indonesia Medan meet the test of the adequacy of the data indicated

assumptions with KMO value 0.658 and assumption test Bartlett's test indicated the

value of Sig. chi-square 0.000. In addition, the common factor is formed by 4 factors,

this result was obtained from eigenvalue of components more than 1 there are 4

components. In general, the variables that enter first factor is price, Refund,

Promotion, Rute_Penerbangan, and Handling_Complain. Factor 2 the variables are

comfort and Ketepatan_Waktu. Variables on 3 factors are Services,

Akses_Pemesanan_Tiket, Brand. As well as variable Security and Facility entered into

a factor of 4. Factor 1 called 'flagship product AirAsia'. Factor 2 was named

'Customer Satisfaction'. Factor 3 is called 'Customer Satisfaction'. As well as Factor 4

is called 'Level Security Powered Facility Airlines'.


(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan dunia usaha sekarang ini, pertumbuhan di bidang perekonomian baik jasa ataupun sector industri berkembang dengan sangat pesat. Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain-pemain swasta dengan permodalan yang cukup dan strategi penetrasi bisnis yang brilian. Khususnya muncul nya pemain-pemain baru yang amat percaya diri dan cukup sukses mengambil positioning sebagai

low cost carrier yaitu persaingan melalui rute penerbangan yang semakin mempermudah pelanggan untuk mencapai tujuan.

Ditengah persaingan antar maskapai penerbangan yang semakin ketat, banyak upaya yang dilakukan maskapai-maskapai penerbangan tak terkecuali Airasia. Sebagai salah satu perusahaan penerbangan baru milik asing di Indonesia, Airasia merupakan maskapai yang sangat pesat dalam persaingan dengan maskapai penerbangan lainnya. Yaitu dalam mencari, menarik dan mempertahankan pelanggan untuk memuaskan pengguna jasanya, terutama melalui sisi harganya yang relative terjangkau. Siapa yang tidak tergiur, dengan biaya murah dapat menikmati perjalanan melalui pesawat terbang. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama dimana pelaksanaan/kinerja jasa yang dilakukan haruslah sesuai dengan tingkat kepentingan/harapan konsumen. Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas.

Demi menciptakan kepuasan pelanggan, Perusahaan Airasia terus melakukan promosi-promosi harga murah yang terbaik bagi pelanggan. Hal ini dilakukan Airasia agar tidak kalah dalam persaingan dengan maskapai lain yang lebih baik dari segi fasilitas dan pelayanan yang dilakukan. Untuk kemudahan pemesanan tiket, Airasia menyediakan pemesanan tiket secara online lewat website dan sms booking. Bagi yang memesan tiket secara online, tersedia pula pembayaran secara online. Calon penumpangpun tidak perlu bersusah payah, cukup pesan dan bayar melalui satu portal di website Namun, kelemahan perusahaan Airasia yang menjadi alasan utama complain pelanggan yaitu tentang pelayanan yang tidak ramah, fasilitas bagasi yang kurang baik dan refund yang tidak ditanggapi dengan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan pada faktor-faktor yang


(16)

mempengaruhi strategi keunggulan pada maskapai penerbangan khususnya maskapai penerbangan Airasia Indonesia yang meliputi faktor-faktor kenyamanan, keamanan, harga, fasilitas, refund, promo, pelayanan, rute, akses pemesanan,ketepatan waktu keberangkatan,handling complain dan brand.

Penelitian ini mengimplementasikan analisis factor statistika multivariate dalam penentuan faktor-faktor strategi keunggulan maskapai penerbangan Airasia Indonesia khususnya tolak terbang dari Bandara Internasional Kualanamo (KNO) Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Airasia Indonesia ialah sebuah perusahaan maskapai penerbangan asing yang banyak menawarkan perjalanan dengan biaya murah sehingga banyak diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kota Medan. Hal ini, tentu akan menyebabkan suatu masalah persaingan bagi maskapai penerbangan domestik. Oleh karena itu, peneliti akan membahas faktor-faktor yang menjadi strategi keunggulan maskapai penerbangan Airasia Indonesia melalui beberapa variabel yang telah disebutkan pada bagian pendahuluan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis variabel-variabel yang diduga menjadi faktor-faktor strategi keunggulan maskapai penerbangan Airasia Indonesia kota Medan kemudian memodelkan analisis factor utama yang tepat sehingga diketahui faktor-faktor strategi keunggulan utama.

1.4 Konstribusi Penelitian

Dengan diketahuinya suatu penyelesaian terhadap suatu masalah persaingan pelayanan pada suatu penerbangan maka dapat dengan mudah akan memberikan suatu keunggulan pelayanan jasa penerbangan dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik oleh jasa penerbangan terhadap masyarakat.

1.5 Tinjauan Pustaka

Analisis faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas, dari variabel yang banyak diubah menjadi variabel yang lebih sedikit yang disebut factor dan masih memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam variable asli (original variable) (Supranto, 2004)


(17)

Proses analisis factor mencoba menemukan hubungan (interrelation) antara sejumlah variabel yang saling independent sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variable awal dan menilai apa saja variabel yang dianggap layak (appropriateness) untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya (Santoso, 200).

Tujuan analisis factor adalah (Santoso, 2010) :

1. Data Summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variable melalui uji korelasi.

2. Data Reduction¸ yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat suatu variable baru yang dinamakan factor untuk menggantikan sejumlah variable tertentu.

Analisis factor digunakan dalam situasi sebagai berikut (Supranto, 2004) :

1. Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari (underlying dimension) atau faktor yang menjelaskan korelasi antara satu himpunan variabel.

2. Menganalisis suatu himpunan variable baru yang tidak berkorelasi (independent) yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan suatu himpunan variable asli yang saling berkorelasi di dalam analisis multivariate selanjutnya.

3. Mengidentifikasi suatu himpunan variabel yang penting dari suatu himpunan variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk digunakan.

Model analisisfaktordapatditulissebagaiberikut

1 1 2 2 + + +V

i i i ij j im m i i

X =B F +B F + + B FB F

µ

dimana

Xi = variable ke – i yang dibakukan

Bij = komponen regresi yang dibakukan untuk variable i pada komponen factor j Fj = Komponen faktor ke – j

Vi = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variable ke – i pada faktor unit ke – i. i

µ

= faktor unik variable ke – i

m = banyaknya komponen faktor

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi literature dan studi kasus dengan mengumpulkan bahan yang membahas analisis faktor.


(18)

1. Jenis dan sumber data a. Data Primer

Data Primer, yaitu data yang bersumber dari penyebaran kuesioner terhadap konsumen Airasia untuk mengetahui penilaian keunggulan bersaing Airasia. Data primer yang dikumpulkan meliputi : tanggapan konsumen tentang rute penerbangan, kualitas pelayanan, harga, promosi, kenyamanan, keamanan, fasilitas, refund, akses pemesanan, ketepatan waktu keberangkatan, handling complain, dan brand.

b. Data sekunder

Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari perusahaan, bahan-bahan dokumentasi serta artikel-artikel yang dibuat oleh pihak ketiga dan mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dan jurnal-jurnal tentang rute penerbangan, kualitas pelayanan, promosi kenyamanan, keamanan, fasilitas, refund, akses pemesanan, ketepatan waktu keberangkatan, handling complain, dan brand

.

2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Kuesioner

Dalam penelitian ini, jawaban yang diberikan oleh konsumen kemudian diberi skor dengan mengacu pada pengukuran skala likert, yaitu dengant eknik best-worst scale dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban sangat baik-tidak baik dalam rentang nilai 1 sampai dengan5 (Ferdinand, 2006).

b. Wawancara c. StudiPustaka

3. Teknik analisis

a. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner

Uji validitas pada masing- masing butir pertanyaan menggunakan uji koefisien korelasi

product momen Pearson sedangkan uji reliabilitas kuesioner menggunakan uji

cronbach’s alpha.

b. Statistik deskriptif (gambaran umum responden penelitian) c. Pengolahan data dengan analisis faktor


(19)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan teori-teori yang digunakan sebagai pendukung penulisan skripsi. Penelitian ini secara statistika membahas tentang analisis faktor data multivariat serta aplikasinya pada faktor-faktor keunggulan maskapai penerbangan Airasia.Oleh karena itu, landasan teori penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu tinjauan statistika dan tinjauan non statistika.

2.1 Tinjauan Statistika

2.1.1 Uji validitas dan reliabilitas kuesioner

Menurut Azwar (1997), salah satu masalah dalam kegiatan penelitian adalah masalah cara memperoleh data yang dapat memberikan suatu informasi yang akurat dan objektif. Hal ini menjadi sangat penting artinya dikarenakan kesimpulan peneliti hanya akan dapat dipercaya apabila didasarkan pada informasi yang dapat dipercaya. Kriteria yang mampu memberikan informasi yang dapat dipercaya adalah validitas dan reliabilitas.

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya.Suatu tes dikatakan mempunyai validitas tinggi jika suatu alat ukur menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran.Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat, tetapi juga memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

Uji validitas dapat dapat dihitung dengan rumus koefisien korelasi Karl Pearson yang dituliskan sebagai:

1 1 1

,

2 2

2 2

1 1 1 1

, (2.1)

n n n

k k k k

k k k

x y

n n n n

k k k k

k k k k

n

X Y

X

Y

r

n

X

X

n

Y

Y

= = =

= = = =

=

 

 

 

 

∑ ∑

dengan X = skor tes variabel ke-i pada objek ke-k Y = total skor tes objek ke-k.


(20)

Kriteria bahwa suatu tes dikatakan valid jika memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari nilai rtabel, dengan derajat bebas = n – 2.

Sedangkan reliabilitas ialah pengujian suatu instrumen yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen dapat dipercayauntuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas memiliki berbagai nama seperti keterpercayaan, kestabilan dan sebagainya. Namun, ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil ukur suatu pengukuran dapat dipercaya.Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.

Sifat reliabel diperlihatkan oleh tingginya reliabilitas hasil ukur suatu tes. Suatu alat ukur yang tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes. Apabila informasi yang keliru itu digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan kesimpulan dan keputusan maka tentulah kesimpulan dan keputusan tidak akan tepat.

Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas.Estimasi koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan metode pendekatan konsistensi internal, karena metode pendekatan ini hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai objek. Nilai koefisien reliabilitas dapat dihitung dengan rumus sebagai

2

1 2

1

, (2.2)

1

p i i cronbach

S

p

p

S

α

=



=

− 

dengan p = jumlah variabel

2

i

S = variansi skor tes variabel ke-i

2

S = variansi keseluruhan skor tes.

Nilai koefisien reliabilitas αcronbach berada pada interval 0 dan 1. Jika nilai αcronbach = 1

berarti terdapat konsistensi yang sempurna pada hasil pengukuran, sedangkan αcronbach = 0 berarti hasil pengukuran tidak konsisten atau tidak reliabel. Menurut Salimun (2003), suatu tes

dikatakan reliabel jika koefisien αcronbach lebih besar dari nilai αcronbach standar sebesar 0,6. 2.1.2 Nilai Eigen

Menurut Anton (1995), jika A adalah matriks berukuran n ×n, maka vector taknol x di dalam Rn dinamakan vector eigen dari Ajika Ax adalah kelipatan skalar dari x, yakni

Ax = λx,

untuk suatu skalar λ. Skalar λ dikatakan nilai eigen dari A sedangkan x ditakan vector eigen yang bersesuaian dengan λ. Menurut Simamora (2005), berdasarkan nilai eigen dapat dilihat


(21)

kemampuan setiap faktor mewakili variabel-variabel yang dianalisis yang ditunjukkan oleh besarnya variansi yang dijelaskan.

2.1.3 Analisis Faktor

Dalam studi perilaku dan sosial, peneliti membutuhkan pengembangan pengukuran untuk bermacam-macam variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti tingkah laku, pendapat, intelegensi, personality dan lain-lain. Faktor analisis adalah metode yang dapat digunakan untuk pengukuran semacam itu.(Subash Sharma, 1996).

Tujuan dari analisis faktor adalah untuk menggambarkan hubungan-hubungan kovarian antara beberapa variabel yang mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yang disebut faktor, (Johnson &Wichern, 2002). Vektor random teramati X dengann p

komponen, memiliki rata-rataμdan matrik kovarian. Model analisis faktor adalah sebagai berikut : 1 1 2 12 1 11 1

1

µ

=

F

+

F

+

....

+

m

F

m

+

ε

X

(2.3) p m pm p p p

p

F

F

F

X

µ

=

1 1

+

2 2

+

....

+

+

ε

Atau dapat ditulis dalam notasi matrik sebagai berikut :

pxl mxl pxm pxl

pxl μ L F ε

X = ( ) + ( ) ( ) + (2.4)

(2.5) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 33 32 31 2 23 22 21 1 13 12 11 3 2 1 3 2 1                 +                                 +                 =                 p m pm p p p m m m p p

ε

ε

ε

ε

µ

µ

µ

µ

F F F F X X X X                

(p x 1) (p x 1) (p x m) (m x1) (p x 1) dengan

=

i

µ

rata-rata variabel i

=

i

ε

faktor spesifik ke – i

=

j

F

common faktor ke- j =

j i


(22)

Bagian dari varian variabel ke – i dari m common faktor disebut komunalitas ke – i

yang merupakan jumlah kuadrat dari loading variabel ke – i pada m common faktor (Johnson &Wichern, 2002), dengan rumus :

22 2

2 1 2

....

im

i i i

h

=

+

+

+

. (2.6) Hubungan antara varians variabel asal dengan, varians faktor dan varians error adalah sebagai berikut :

var(Xi)= varians yang dijelaskan oleh faktor untuk variabel asal ke-i + var(error)

= communality + specific variance

= hi2 +

ψ

i

=

(

2i1

+

2i2

+

2i3

+

...

+

2im

)

+

ψ

i.

Besarnya bobot

ij dapat diduga dengan menggunakan metode komponen utama

ataupun kemungkinan maksimum (maximum likelihood). Metode komponen utama terbagi menjadi dua metode yaitu non-iteratifdan iteratif. Nilai dugaan cij yang diperoleh dengan

metode non-iteratif adalah :

i

x j ji ij

s

a

λ

=

atau ij =aji

λ

j untuk variabel asal yang dibakukan dan

ij

 adalah bobot(loading) dari variabel asal ke-i pada faktor ke-j

ji

a adalah koefisien variabel asal ke-i untuk komponen utama ke-j

j

λ

adalah eigen value untuk komponen utama ke-j

i

x

s adalah simpangan baku (standard of deviation) variabel asal ke-j.

Untuk kepentingan intepretasi, seringkali diperlukan untuk memberi nama masing-masing faktor sesuai dengan besar harga mutlak bobot uj. Diharapkan setiap variabel asal hanya dominan di salah satu faktor saja (Nilai harga mutlak bobot variabel asal mendekati 1 di salah satu faktor dan mendekati 0 untuk faktor lainnya). Harapan ini kadang-kadang tidak dapat dipenuhi, untuk mengatasi hal ini diperlukan rotasi dari matriks bobot L. Beberapa macam teknik rotasi yang tersedia di program paket statistika adalah : varimax, quartimax, equamax, parsimax.


(23)

                      −      

∑ ∑

= = = m j p i p i i ij i ij h p h

p 1 1

2

1 2

1

max 

γ

 (2.7)

γ Rotasi

0 Quartimax

1 Varimax

m/2 Equamax

2

)

1

(

+

m

p

m

p

Parsimax

Matriks bobot hasil rotasi (L*) dapat dinyatakan sebagai L*= LT, T adalah matriks transformasi.

Besarnya skor faktor dapat dinyatakan sebagai:

)

(

'

L

S

1

X

j

X

F

=

, j=1,...,n (2.8)

Tujuan analisis faktor adalah menggunakan matriks korelasi hitungan untuk 1.)Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum (yaitu model faktor yang paling parsimoni) yang mempunyai penjelasan terbaik atau menghubungkan korelasi diantara variabel indikator. 2.) Mengidentifikasi, melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk akal. 3.) Estimasi bentuk dan struktur loading, komunality dan varian unik dari indikator. 4.) Intrepretasi dari faktor umum. 5.) Jika perlu, dilakukan estimasi faktor skor. (Subash Sharma, 1996).

2.1.3.1 Kaiser Meyer Oikin (KMO)

Uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah terambil telah cukup untuk difaktorkan. Hipotesis dari KMO adalah sebagai berikut :

Hipotesis H0 : Jumlah data cukup untuk difaktorkan

H1 : Jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan

Statistik uji :

KMO =

∑∑

∑∑

= = = = = =

+

p 1 i p 1 i p 1 j 2 ij p 1 j 2 ij p 1 i p 1 j 2 ij

a

r

r

(2.9)

i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2, ..., p

rij = Koefisien korelasi antara variabel i dan j aij = Koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j


(24)

Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,5 maka terima Ho sehingga dapat disimpulkan jumlah data telah cukup difaktorkan.

2.1.3.2 Uji Bartlett (kebebasan antar variabel)

Uji Bartlett bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel dalam kasus multivariat. Jika variabel X1, X2,…,Xpindependent (bersifat saling bebas), maka matriks korelasi antar variabel sama dengan matriks identitas. Sehingga untuk menguji kebebasan antar variabel ini, uji Bartlett menyatakan hipotesis sebagai berikut:

H0 : ρ = I

H1 : ρ ≠ I

Statistik Uji :

=

=

p i ik k

r

p

r

1

1

1

, k = 1, 2,...,p

∑∑

< − = k i ik r p p r ) 1 ( 2 (2.10)

[

]

2 2 2 ) 1 )( 2 ( ) 1 ( 1 ) 1 ( ˆ r p p r p − − − − − − =

γ

dengan : k

r

= rata-rata elemen diagonal pada kolom atau baris ke k dari matrik R (matrik korelasi)

r = rata-rata keseluruhan dari elemen diagonal

Daerah penolakan : tolak H0 jika

α

χ

γ

2( 1)( 2)/2; 1

2 2

2

(

)

ˆ

(

)

)

1

(

)

1

(

− + = <

>

=

∑∑

p p

p

k k k

i

ik

r

r

r

r

r

n

T

(2.11)

maka variabel-variabel saling berkorelasi hal ini berarti terdapat hubungan antar variabel. Jika H0 ditolak maka analisis multivariat layak untuk digunakan terutama metode analisis

komponen utama dan analisis faktor.

2.2 Tinjauan Non Statistik


(25)

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Variabel Kenyamanan

Berdasarkan Webster’s 1913 Dictionary, 2003, kenyamanan adalah sebuah kesenangan, kebebasan dari rasa sakit, kebutuhan atau kegelisahan, atau apapun yang berkaitan dengan sesuatu yang tidak menyenangkan.Kenyamanan dalam penerbangan adalah rasa senang dan bebas dari rasa gelisah selama dalam perjalanan menggunakan pesawat terbang.

Dalam penelitian ini, indikator-indikator yang digunakan sebagai penjelasan variabel kenyamanan meliputi keramahan, kebersihan dalam pesawat terbang, kursi pesawat, dan bisnis (berjualan) dalam pesawat oleh pramugari/a.

b. Variabel Keamanan

Keamanan maskapai penerbangan merujuk pada

untuk mencegah masala

keamana

keamanan di atas pesawat dilakukan oleh maskapai

Dalam penelitian ini, indikator variabel keamanan ialah persediaan perlengkapan keselamatan, kemampuan pilot dalam mengendalikan cuaca buruk, pilot selalu memberikan informasi tentang keadaan selama perjalanan, dan asuransi jiwa.

keamanan bersenjata dan menyamar, juga pengamanan kargo (Wikipedia, 2014).

c. Variabel Harga

Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa (Saladin, 2003).Keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat dapat dilihat dari keberhasilan perusahaan tersebut dalam memadukan keempat variabel bauran pemasaran, yaitu: produk, harga, promosi, dan saluran distribusi. Dalam hubungannya dengan bisnis penerbangan, setiap calon penumpang selalu mencari tiket pesawat dengan harga termurah.Sebagian besar maskapai penerbangan selalu memberikan penawaran menarik terutama dari segi harga.Airasia ialah salah satu maskapai penerbangan yang mempunyai program unggulan naik pesawat dengan harga termurah bahkan nol rupiah (gratis). Oleh karena itu, indikator-indikator variabel harga pada penelitian ini mencakup harga tiket pesawat, harga bagasi, dan harga akomodasi.


(26)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi. Di dalam pesawat terbang, fasilitas yang disediakan meliputi bagasi, ketersediaan bus menuju pesawat, lampu petunjuk, kursi, bacaan, dan fasilitas online, kemudahan check in, ketersediaan sarana bagi penumpang, bayi, balita, lansia, difable dan orang sakit.

e. Variabel Refund

Refund adalah kegiatan menguangkan kembali. Pada tiket suatu perjalanan, refund hanya bisa diproses untuk tiket yang masih berlaku. Refund tiket ialah pencairan kembali uang tiket yang batal berangkat. Pada maskapai penerbangan Airasia, apabila terjadi pembatalan keberangkatan, maka Airasia hanya mengganti 25% dari harga tiket semula. Variabel refund

pada penelitian diukur berdasarkan indikator jaminan uang kembali dan urusan saat melakukan refund dan pergantian rute penerbangan.

f. Variabel Promosi

Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut (Saladin, 2003).Indikator promosi pada penelitian ini ialah promo BIG Airsia salah satunya yakni promosi free seat.

g. Variabel Pelayanan

Beberapa pakar yang memberikan pengertian mengenai pelayanan diantaranya adalah Moenir (Pasolong, 2007).Pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok dan/atau organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan.

Penelitian ini menjadikan kemampuan pramugari/a untuk cepat tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul, kemampuan melayani keluhan yang disampaikan penumpang, ketersediaan layanan pengaduan via email atau telepon, dan tingkat emosi petugas saat melayani penumpang, sebagai indikator variabel pelayanan.

h. Variabel Rute Penerbangan

Rute penerbangan ialah jalur keberangkatan penerbangan dari satu bandara ke bandara lain sebagai tempat tujuan. Saat ini, masing-masing perusahaan penerbangan menetapkan rute baik dalam maupun luar negeri, bahkan ada maskapai yang dapat menjangkau tempat terpencil.


(27)

i.

Variabel Akses Pemesanan

Akses adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh tujuan. Akses pemesanan

yang dimaksud dalam penelitian ini ialah akses pemesanan tiket, mudah atau

sulit.Variabel akses pemesanan meliputi kemudahan pemesanan tiket dan batasan

pemesanan tiket promo.

j. Variabel Ketepatan Waktu Keberangkatan

Waktu adalah uang.Bagi setiap orang, waktu sangat berharga.Begitu juga ketika

hendak bepergian, setiap calon penumpang berharap waktu keberangkatan sesuai

dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Terjadinya

delay

(penundaan) keberangkatan,

akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat untuk menggunakan kembali jasa

tersebut. Indikator yang digunakan pada penelitian ini ialah ketepatan waktu

keberangkatan.

k. Variabel

Handling Complain

Handling complain

ialah kemampuan suatu perusahaan untuk menangani suatu

permasalahan (

complain

) yang diutarakan oleh konsumen. Dalam kaitannya dengan

maskapai penerbangan,

handling complain

ialah kemampuan suatu maskapai

penerbangan dalam menangani masalah yang diadukan oleh pengguna jasa. Apabila

suatu maskapai penerbangan baik dalam

handling complain

, maka akan memberikan

kepuasan kepada pengguna jasa dan pengguna jasa aka memberikan kepercayaan

kepada maskapai penerbangan tersebut.

l. Variabel

Brand

Menurut para ahli, definisi

brand

(merek) adalah ide, kata, desain grafis dan

suara/bunyi yang menyimbolkan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi

produk dan jasa tersebut (Janita, 2005). Pada penelitian ini, indikator pada variabel

brand

ialah pengenalan Airasia, identitas khusus Airasia, dan

brand goal

.


(28)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

3.1.1 Gambaran umum perusahaan penerbangan Airasia Indonesia

Maskapai penerbangan terdepan Asia dibangun berdasar impian untuk memungkinkan semua orang dapat menikmati layanan penerbangan.Sejak tahun 2001, AirAsia langsung mengubah norma-norma perjalanan di dunia, dan muncul menjadi yang terbaik. Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara, , AirAsia terus membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau lewat solusi inovatif, proses efisien dan pendekatan yang baru dalam usaha ini. Bersama anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc, kami siap membawa penerbangan berharga terjangkau ke puncak pencapaian dengan keyakinan kami bahwa "Sekarang, Semuanya Dapat Terbang".

Memfokuskan diri pada segmen dengan biaya terjangkau dan jarak

penerbangan jauh - AirAsia X didirikan pada tahun 2007 untuk memberikan jaringan

titik-ke-titik dan frekuensi penerbangan tinggi pada bisnis penerbangan jarak jauh.

Biaya efisien AirAsia X dicapai dengan mengoperasikan armada pesawat yang

sederhana dan jaringan rute yang berdasarkan pada bandara berbiaya terjangkau -

tanpa sistem saling berbagi kode yang rumit dan 'warisan' berbagai ongkos biaya

tambahan yang membengkakkan biaya penerbangan tradisional tanpa menyesuaikan

dengan faktor keselamatan.Penumpang terus menikmati biaya hemat, melalui

penghematan biaya yang kami lanjutkan kepada tamu kami.

Pengoperasian AirAsia X’s yang efisien dan dapat dipercaya memiliki lisensi

penuh dan dimonitor oleh regulator dari Malaysia dan Internashional dan mengacu

sepenuhnya kepada standar internasional. AirAsia X berkomitmen untuk menawarkan

biaya hemat yang citing (menarik), tingkat keamanan dan kepedulian yang

X-emplary (patut diteladani), dan layanan serta pengalaman yang X-traordinary (luar

biasa) di dalam pesawat kepada seluruh tamu kami- menyebarkan pengalaman yang


(29)

menarik bersama AirAsia ke tujuan-tujuan yang X-citing (penuh daya tarik) di

Australia dan Asia.

Visi

Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang

yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.

Misi

a. Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar

b. Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global

c. Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia

d. Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan

Nilai-nilai Airasia

Airasia dapat membuat model biaya hemat melalui implementasi dari berbagai strategi

kunci sebagai berikut:

a. Utamakan Keselamatan:

Bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar operasi penerbangan dunia.

b. Pemanfaatan Aircraft:

Waktu perputaran (turn around time) tercepat di region dengan hanya 25 menit, memastikan tarif terhemat dan produktivitas yang tinggi.

c. Tarif Hemat, Tanpa Embel-embel:

Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan kebutuhan bagi para penumpang tanpa menurunkan kualitas dan layanan.

d. Pengoperasian Sederhana:

Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara sesederhana dan efisien. e. Sistem Distribusi yang Ringkas:

Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk memudahkan proses pembelian dan perjalanan.

f. Jaringan Point to Point:

Menerapkan jaringan point to point agar pengoperasian menjadi sederhana dengan berbiaya yang rendah.

Kunci dalam menyajikan tarif rendah adalah konsisten menjaga biaya tetap

rendah.Untuk mencapai biaya rendah dibutuhkan efisiensi tinggi di setiap bagian dari


(30)

bisnis dan mempertahankan kesederhanaan. Oleh karena itu setiap proses sistem harus

menggabungkan praktek-praktek industri terbaik.

Komponen-komponen utama dari model bisnis LCC adalah:

a.

Pemanfaatan pesawat terbang yang tinggi

b.

Tidak ada hiasan tambahan

c.

Beroperasi dengan efektif

d.

Fasilitas Dasar

e.

Jaringan poin ke poin

f.

Sistem Distribusi Andalan

Memastikan melakukan bisnis dengan adil, tidak memihak, etis, dan dengan

sepenuhnya memperhitungkan keselamatan.

Program Kesetiaan Airasia, BIG

BIG adalah program kesetiaan global "satu-satunya di dunia" di mana Anda dapat

mengumpulkan

BIG Points

dengan setiap transaksi untuk ditukarkan dengan

penerbangan

AirAsia GRATIS*

. Anggota juga akan menikmati prioritas melakukan

pembelian, tawaran khusus dan diskon eksklusif sebagai Anggota Kesetiaan BIG

AirAsia.

3.1.2 Gambaran umum responden penelitian

Setelah dilakukan pengujian kuisioner dan dinyatakan valid, selanjutnya kuisioner dibagikan kepada 100 orang pelangganAirasia Indonesia dari 8037 populasi.Data sampel penelitian kemudian diolah untuk memperoleh demografi responden berdasarkan umur, jenis kelamin dan jenis pekerjaan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, dan Tabel 3.3.

Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Umur

Kategori Umur n %

17-26 tahun

61 61,00

27-36 tahun

27 27,00


(31)

47-56 tahun

7 7,00

57-66 tahun

2 2,00

Sumber: Data Penelitian Ratri, 2014

Karakteristik responden berdasarkan kategori umur diperoleh paling banyak 61,00 persen (61 responden) berada pada rentang usia 17-26 tahun, urutan kedua terbanyak 27,00 persen (27responden) berada pada rentang 27-36 tahun. Hal ini berarti pengguna jasa maskapai penerbangan Airasia paling banyak adalah pada dewasa awal usia 17-36 tahun.

Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin

Jenis Kelamin n %

Laki-Laki

36 36,0

Perempuan

64 64,0

Sumber: Data Penelitian Ratri, 2014

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan jenis kelamin laki-laki, yakni masing-masing sebanyak 64,0 persen (64 responden) dan 36 persen (36 responden).

Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Pekerjaan Pekerjaan

n %

Valid PNS/BUMN/POLRI 7 7,0

Pegawai Bank 11 11,0

Dosen 18 18,0

Wirausaha 6 6,0

Ibu Rumah Tangga 13 13,0

Mahasiswa 16 16,0

IT 1 1,0

Guru 9 9,0

Tenaga Kesehatan 1 1,0

Karyawan/ti 12 12,0

Koki 1 1,0

Honorer 3 3,0

Dokter/Dokter Gigi 1 1,0

Lain-lain 1 1,0

Total 100 100,0


(32)

Pada Tabel 3.3 dapat diketahui bahwa berdasarkan kategori pekerjaan, responden paling banyak berprofesi sebagai dosen yakni sebanyak 18,0 persen (18 responden), mahasiswa sebanyak 16,0 persen (16 responden), ibu rumah tangga sebanyak 13,0 persen (13 responden), sedangkan paling sedikit jumlahnya ialah responden yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan, dokter, koki, dan lain-lain masing-masing sebanyak 1,0 persen (1 responden).

Selain karakteristik responden, adapun data tujuan penerbangan responden, sebagai: Tabel 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Penerbangan

Tujuan_Penerbangan

n %

Valid Banda Aceh 1 0,6

Bandung 23 13,6

Bali 7 4,1

Jakarta 31 18,3

Pekan Baru 8 4,7

Surabaya 5 3,0

Yogyakarta 6 3,6

Bangkok 22 13,0

Kuala Lumpur 50 29,6

Penang 9 5,3

Phuket 1 0,6

Singapura 3 1,8

Hong Kong 3 1,8

Total 169 100,0

Sumber: Data Penelitian Ratri, 2014

Tabel 3.4 menunjukkan tujuan penerbangan responden yang berangkat dari Kualanamu International Airport menggunakan maskapai penerbangan Airasia ialah Kuala Lumpur dengan jumlah 50 persen (50 responden). Dapat disimpulkan bahwa warga kota Medan menggunakan jasa Airasia untuk penerbangan ke Kuala Lumpur karena hanya membutuhkan biaya murah dan dapat ditempuh dalam waktu 1 jam.

3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai


(33)

instrumen penelitian yang telah disebar kepada 100pengguna jasa Airasia Indonesia berangkat dari Kualanamu International Airport setelah sebelumnya kuesioner diuji terhadap 30 responden pengguna jasa Airasia Indonesia lainnya.

Pengujian kuisioner digunakan untuk mengetahui apakah kuisioner yang dibuat dapat dijadikan instrumen penelitian. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai

r hitung dengan nilai r tabel untuk derajat bebas (degree of freedom) = n k dan taraf

signifikan α, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k = 2 (hanya membandingkan skor item dan skor total). Pada penelitian diperoleh r tabel 0,361.Jika r hitung (untuk r tiap butir pertanyaan dilihat pada kolom corrected item-total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Selain uji validitas, pengujian instrumen penelitian selanjutnya yang dilakukan ialah uji reliabilitas.Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang indikator dari variabel.Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Prosedur yang digunakan untuk mengukur kekonsistenan data ialah uji konsistensi internal dengan uji statistik Cronbach’s Alpha. Data dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,361.

Pada penelitian ini, variabel yang akan diukur validitas dan reliabilitasnya adalah variabel X1 (Kenyamanan), variabel X2 (Keamanan), variabel X3 (Harga), variabel X4

(Fasilitas), variabel X5 (Refund), variabel X6(Promosi), variabel X7 (Pelayanan), variabel X8

(Rute Penerbangan), variabel X9 (Akses Pemesanan), variabel X10 (Ketepatan Waktu

Keberangkatan), variabel X11(Handling Complain), variabel X12 (Brand). Pengujian validitas

dan reliabilitas ini menggunakan program SPSS versi 20.0.

Tabel 3.5 berikut ini menyajikan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk masing-masing butir pertanyaan dalam kuisioner untuk 30 responden.

Tabel 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Butir-Butir Pertanyaan Penelitian

Corrected Item-Total Correlation

r tabel Keterangan Cronbach's Alpha if Item

Deleted

r tabel Keterangan

P1 0,497 0,361 Valid 0,678 0,361 Reliabel

P2 0,608 0,361 Valid 0,661 0,361 Reliabel

P3 0,394 0,361 Valid 0,676 0,361 Reliabel


(34)

P5 0,121 0,361 Tidak Valid 0,696 0,361 Reliabel

P6 0,578 0,361 Valid 0,667 0,361 Reliabel

P7 0,581 0,361 Valid 0,667 0,361 Reliabel

P8 0,364 0,361 Valid 0,687 0,361 Reliabel

P9 0,211 0,361 Tidak Valid 0,691 0,361 Reliabel

P10 -0,473 0,361 Valid 0,723 0,361 Reliabel

P11 0,371 0,361 Valid 0,685 0,361 Reliabel

P12 0,363 0,361 Valid 0,684 0,361 Reliabel

P13 0,371 0,361 Valid 0,682 0,361 Reliabel

P14 0,176 0,361 Tidak Valid 0,694 0,361 Reliabel

P15 0,211 0,361 Tidak Valid 0,692 0,361 Reliabel

P16 -0,403 0,361 Valid 0,716 0,361 Reliabel

P17 0,380 0,361 Valid 0,685 0,361 Reliabel

P18 0,531 0,361 Valid 0,658 0,361 Reliabel

P19 -0,403 0,361 Valid 0,716 0,361 Reliabel

P20 -0,400 0,361 Valid 0,720 0,361 Reliabel

P21 -0,447 0,361 Valid 0,736 0,361 Reliabel

P22 -0,508 0,361 Valid 0,736 0,361 Reliabel

P23 0,605 0,361 Valid 0,658 0,361 Reliabel

P24 -0,160 0,361 Tidak Valid 0,708 0,361 Reliabel

P25 0,615 0,361 Valid 0,659 0,361 Reliabel

P26 -0,373 0,361 Valid 0,719 0,361 Reliabel

P27 0,389 0,361 Valid 0,683 0,361 Reliabel

P28 -0,371 0,361 Valid 0,725 0,361 Reliabel

P29 0,616 0,361 Valid 0,646 0,361 Reliabel

P30 -0,398 0,361 Valid 0,722 0,361 Reliabel

P31 0,570 0,361 Valid 0,663 0,361 Reliabel

P32 0,544 0,361 Valid 0,665 0,361 Reliabel

P33 -0,090 0,361 Tidak Valid 0,710 0,361 Reliabel

P34 0,057 0,361 Tidak Valid 0,699 0,361 Reliabel

P35 0,595 0,361 Valid 0,673 0,361 Reliabel

Sumber: Data primer Ratri diolah, 2014

Tabel 3.6 berikut ini menyajikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan pada masing-masing variabel penelitian.

Tabel 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Butir-Butir Pertanyaan Penelitian Berdasarkan Variabel Penelitian


(35)

Variabel Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

r Tabel Keterangan

Kenyamanan (X1)

P1 0,497 0,678 0,361 Valid dan reliabel

P2 0,608 0,661 0,361 Valid dan reliabel

P3 0,394 0,676 0,361 Valid dan reliabel

P4 0,623 0,647 0,361 Valid dan reliabel

Keamanan (X2)

P5 0,121 0,696 0,361 Tidak valid namun reliabel

P8 0,581 0,667 0,361 Valid dan reliabel

P9 0,211 0,691 0,361 Tidak valid namun reliabel

P10 -0,473 0,723 0,361 Valid dan reliabel

Harga (X3)

P11 0,371 0,685 0,361 Valid dan reliabel

P12 0,363 0,682 0,361 Valid dan reliabel

P13 0,371 0,694 0,361 Valid dan reliabel

Fasilitas (X4)

P17 0,380 0,685 0,361 Valid dan reliabel

P18 0,531 0,658 0,361 Valid dan reliabel

P19 -0,403 0,716 0,361 Valid dan reliabel

P21 -0,447 0,736 0,361 Valid dan reliabel

P22 -0,508 0,736 0,361 Valid dan reliabel

Refund(X5)

P23 0,531 0,658 0,361 Valid dan reliabel

P32 -0,403 0,716 0,361 Valid dan reliabel

Promosi (X6)

P14 -0,176 0,694 0,361 Tidak valid namun reliabel P15 -0,211 0,692 0,361 Tidak valid namun reliabel

P25 0,615 0,615 0,361 Valid dan reliabel

Pelayanan (X7)

P6 0,578 0,667 0,361 Valid dan reliabel

P7 0,581 0,687 0,361 Valid dan reliabel

P20 -0,400 0,720 0,361 Valid dan reliabel

Rute Penerbangan

(X8)

P27 0,389 0,683 0,361 Valid dan reliabel

P28 -0,371 0,725 0,361 Valid dan reliabel

P29 0,616 0,646 0,361 Valid dan reliabel

Akses Pemesanan

(X9)

P24 -0,160 0,708 0,361 Valid dan reliabel


(36)

Ketepatan Waktu Keberangkata

n (X10)

P16 -0,403 0,761 0,361 Valid dan reliabel

Handling Complain(X11)

P30 -0,398 0,722 0,361 Valid dan reliabel

P31 0,570 0,663 0,361 Valid dan reliabel

Brand (X12)

P33 -0,090 0,710 0,361 Tidak valid namun reliabel P34 0,057 0,699 0,361 Tidak valid namun reliabel

P35 0,595 0,673 0,361 Valid dan reliabel

Sumber: Data primer Ratri diolah, 2014

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan variabel kenyamanan (X1)

dinyatakan valid dan reliabel.Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) dan nilai Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P1, P2, P3, dan P4 dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud yakni kenyamanan (X1).

Pada variabel keamanan (X2) hanya 2 butir pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel, 2

butir pertanyaan dinyatakan tidak valid namun reliabel.Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan terdapat nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) <r tabel serta nilai Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P8 dan P10 dapat mengukur variabel keamanan, sedangkan butir pertanyaan P5 dan P9 tidak dapat mengukur variabel yang dimaksud.

Pada variabel harga (X3) seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel.Hal ini

dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan nilai Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P11, P12 dan P13 dapat mengukur variabel penelitian harga (X3).

Pada variabel fasilitas (X4) seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel.Hal

ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan nilai

Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P17, P18, P19, P21 dan P22 dapat mengukur variabel penelitian fasilitas (X4).

Pada variabel refund (X5) seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel. Hal

ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan nilai

Cronbach’s Alpha>r tabel. Hal ini berarti butir pertanyaan P23 dan P32 dapat mengukur variabel penelitian refund (X5).


(37)

Pada variabel promosi (X6) hanya 1 butir pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel, 2

butir pertanyaan dinyatakan tidak valid namun reliabel.Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan terdapat nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) <r tabel serta nilai Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P25 dapat mengukur variabel promosi, sedangkan butir pertanyaan P14 dan P15 tidak dapat mengukur variabel yang dimaksud.

Pada variabel pelayanan (X7) seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid dan

reliabel.Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan nilai Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P6, P7 dan P20 dapat mengukur variabel penelitian pelayanan (X7).

Pada variabel rute penerbangan (X8) seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid dan

reliabel.Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan nilai Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P27, P28 dan P29 dapat mengukur variabel penelitian rute penerbangan (X8).

Pada variabel akses pemesanan (X9) seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid dan

reliabel.Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan nilai Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P24 dan P26 dapat mengukur variabel penelitian akses pemesanan (X9).

Pada variabel ketepatan waktu keberangkatan (X10) seluruh butir pertanyaan

dinyatakan valid dan reliabel.Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan nilai Cronbach’s Alpha>r tabel. Hal ini berarti butir pertanyaan P16 dapat mengukur variabel penelitian refund (X5).

Pada variabel handling complain (X11) seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid dan

reliabel. Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan nilai Cronbach’s Alpha>r tabel. Hal ini berarti butir pertanyaan P30 dan P31 dapat mengukur variabel penelitian handling complain (X11).

Pada variabel brand (X12) hanya 1 butir pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel, 2

butir pertanyaan dinyatakan tidak valid namun reliabel.Hal ini dapat dilihat dari r hitung (Corrected Item-Total Correlation) >r tabel dan terdapat nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) <r tabel serta nilai Cronbach’s Alpha>r tabel.Hal ini berarti butir pertanyaan P35


(38)

dapat mengukur variabel brand, sedangkan butir pertanyaan P33 dan P34 tidak dapat mengukur variabel yang dimaksud.

3.3

Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian ini ingin dianalisis variabel-variabel yang terdapat pada indikator keunggulan bersaing maskapai penerbangan Airasia Indonesia kota Medan, analisis dengan eksploratori analisis faktor, akan diperoleh berapa jumlah faktor yang terbentuk dan pengelompokan variabel-variabel pada faktor yang tepat. Pengelompokan pada faktor yang tepat akan mempermudah analisis selanjutnya yaitu pemetaan tujuan penerbangan berdasarkan faktor skor dan perbandingan umur serta pekerjaan dari responden. Proses untuk analisis faktor ini digunakan bantuan software IBM SPSS 19.0 for windows.

3.3.1 Uji asumsi analisis faktor

Analisis faktor mempunyai asumsi yang harus dipenuhi sebelumnya diantaranya yaitu

data atau sampel diasumsikan cukup dan antar variabel mempunyai korelasi.

Persamaan analisis faktor-faktor keunggulan maskapai penerbangan Airasia kota

Medan ialah


(39)

1 1 11 1 12 2 112 12 1

2 2 21 1 22 2 212 12 2

3 3 31 1 32 2 312 12 3

4 4 41 1 42 2 412 12 4

5 5 51 1 52 2 512 12 5

6 6 61 1 62 2 612 12 6

7 7 71 1 72 2

X

l F

l F

l F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

µ

ε

µ

ε

µ

ε

µ

ε

µ

ε

µ

ε

µ

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

712 12 7 8 8 81 1 82 2 812 12 8

9 9 91 1 92 2 912 12 9

10 10 101 1 102 2 1012 12 10

11 11 111 1 12 2 1112 12 11

12 12 121 1 112 2 1212 12 12

l

F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

l

F

X

l F

l F

l

F

ε

µ

ε

µ

ε

µ

ε

µ

ε

µ

ε

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

=

+

+ +

+

Dalam bentuk matriks:

F

F

F

F

X

X

X

ε

ε

ε

ε

+

+

µ

µ

µ

µ

=

12 3 2 1 12 3 2 1 1212 123 122 121 312 33 32 31 212 23 22 21 112 13 12 11 12 3 2 1 12 3 2 1

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

X

Keterangan:

X

1

= variabel kenyamanan

X

2

= variabel keamanan


(40)

X

4

= variabel fasilitas

X

5

= variabel

refund

X

6

= variabel promosi

X

7

= variabel pelayanan

X

8

= variabel rute penerbangan

X

9

= variabel akses pemesanan tiket

X

10

= variabel ketepatan waktu keberangkatan

X

11

= variabel

handling complain

X

12

= variabel

brand

F

i

= faktor

common

l

ij

=

loading

dari variabel

i

ke faktor ke

j

ε

i

= residual pada variabel ke

i

Bagian dari varian variabel ke –

i

dari

mcommon faktor

disebut komunalitas ke –

i

yang

merupakan jumlah kuadrat dari loading variabel ke –

i

pada

mcommon faktor

(Johnson

&Wichern, 2002), dengan rumus :

2 2 2 2 2 1 11 12 13 112

h

= + + + +

l

l

l

l

2 2 2 2 2 2 21 22 23 212

2 2 2 2 2 12 121 122 123 1212

h

l

l

l

l

h

l

l

l

l

=

+

+

+ +

=

+

+

+ +

3.3.2 Identifikasi kecukupan data

Kecukupan data atau samplel dapat diidentifikasi melalui nilai

Measure of Sampling

Adequacy

(MSA) dan

Kaiser-Meyer-Olkin

(KMO). Nilai kedua ukuran tersebut bisa

didapatkan dengan bantuan software SPSS. Mengacu pada landasan teori bahwa

sekelompok data dikatakan memenuhi asumsi kecukupan data adalah jika nilai MSA

dan KMO lebih besar daripada 0.5 (J.F.Hair,2006). Berikut ini adalah output nilai

MSA dan KMO dari SPSS.


(41)

Tabel 3.7 Output MSA dan KMO dari SPSS

MSA dan KMO Test Kaiser-Meyer-Olkin

Measure of Sampling Adequacy.

.658 Sumber: Data primer Ratri diolah, 2014

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa asumsi kecukupan data telah

terpenuhi yaitu dengan melihat nilai MSA dan KMO sebesar 0.658 pada output SPSS.

Uji kecukupan data atau sampel telah terpenuhi, berarti salah satu asumsi untuk

melanjutkan ke analisis faktor telah terpenuhi.

3.3.3 Identifikasi korelasi antar variabel

Antar variabel harus memenuhi asumsi berkorelasi. Untuk membantu

mengidentifikasi korelasi antar variabel digunakan bantuan software SPSS.

Berdasarkan landasan teori bahwa hipotesis untuk uji korelasi ini adalah sebagai

berikut,

H

0

: Matriks korelasi adalah matriks identitas

H

1

: Matriks korelasi bukan matriks identitas

Tabel 3.8Output Bartlett’s Test of Sphericity dari SPSS

Bartlett's Test

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 244.812

Df 55

Sig. .000

Sumber: Data primer Ratri diolah, 2014

Dari tabel 3.8 diketahui bahwa antar variabel faktor-faktor keunggulan maskapai

penerbangan Airasia Indonesia telah memenuhi asumsi saling berkorelasi yaitu

dengan melihat nilai Sig. 0.000 kurang dari α 0.05 yang berarti tolak H

0

. Dengan

demikian kedua asumsi untuk analisis faktor telah terpenuhi.

3.3.4 Penentuan banyak faktor dan pengelompokan variabel berdasarkan

loading factor

Dengan menggunakan

software

statistika yaitu SPSS, akan diperoleh komponen

jumlah faktor. Keputusan pengambilan jumlah faktor sebanyak didasarkan pada nilai


(42)

eigenvalue dari matriks korelasi antar variabel dan pengelompokan variabel dilakukan

dengan membandingkan nilai loading faktor secara mutlak diantara faktor-faktor yang

terbentuk.

3.3.5 Penentuan banyak faktor dengan

eigenvalue

Seperti yang dijelaskan di atas penentuan banyak faktor di dasarkan pada nilai

eigenvalue

dari matriks korelasi antar variabel. Dengan software SPSSdiperoleh

output nilai eigenvalue seperti yang ditampilkan pada Tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9Output SPSS Nilai Eigenvalue Matriks Korelasi

Komponen Eigenvalue

SPSS

X1 3,220

X2 1,842

X3 1,361

X4 1,165

X5 0,971

X6 0,770

X7 0,628

X8 0,573

X9 0,431

X10 0,386

X11 0,363

X12 0,290

Sumber: Data primer Ratri diolah, 2014

Nilai eigenvalue yang diambil untuk menentukan berapa banyaknya faktor

yang terbentuk adalah nilai eigenvalue yang lebih besar dari satu (Subhash Sharma,

1996). Jika mengacu pada Tabel 3.9 maka jumlah faktor yang terbentuk sebanyak

empat faktor.


(43)

Scree plot adalah grafik yang menggambarkan plot nilai eigenvalue dari

masing-masing variabel. Software yang menyediakan output

scree plot

adalah SPSS, Minitab

dan SAS. Dibawah ini adalah output

scree plot

dari SPSS

Gambar 3.1Output

Scree Plot

SPSS

Seperti pada pembahasan sebelumnya, untuk menentukan banyak faktor yang

terbentuk dapat dilihat pada nilai

eigenvalue

yang lebih dari satu. Pada Gambar 3.1,

dapat dilihat bahwa ada empat variabel yang mempunyai nilai

eigenvalue

lebih dari

satu, jadi ada empat faktor yang terbentuk.

3.3.7 Pengelompokan Variabel Kedalam Faktor 1, Faktor 2, Faktor 3, dan

Faktor 4

Pada software SPSS metode ekstraksi yang digunakan untuk pembagian variabel

adalah principal componen factoring analysis. Pembagian variabel-variabel ke dalam

kelompok faktor tertentu didasarkan pada perbandingan nilai loading faktor secara

mutlak mana yang lebih besar antar loading faktor dari faktor 1, faktor 2, dan faktor 3.

Pada Tabel 3.10 di bawah ini merupakan output SPSS yang telah melalui proses rotasi


(44)

varimax dan nilai loading faktor yang dibawah atau sama dengan 0.4 tidak

ditampilkan. Apabila belum melalui proses rotasi varimax terdapat nilai loading faktor

variabel yang terletak pada faktor 1, faktor 2, faktor 3 dan faktor 4.

Tabel 3.10Output SPSS Nilai Loading Faktor dari Faktor 1, Faktor 2, Faktor 3

dan Faktor 4 Sebelum Rotasi Varimax

Component Matrixa

Component

1 2 3 4

Kenyamanan 0,586 0,206 0,485 -0,358

Keamanan 0,120 0,619 0,244 -0,381

Harga 0,511 0,323 -0,175 0,310

Fasilitas 0,048 0,774 -0,248 -0,117

Refund 0,755 -0,251 -0,024 0,088

Promosi 0,554 -0,172 0,479 0,460

Pelayanan 0,717 0,158 -0,239 -0,336

Rute_Penerbangan 0,463 0,387 -0,167 0,419

Akses_Pemesanan -0,270 0,523 0,550 0,265

Ketepatan_Waktu -0,503 0,406 -0,370 0,368 Handling_Complain 0,608 -0,021 0,009 0,239

Brand 0,545 -0,083 -0,467 -0,110

Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 4 components extracted.

Sumber: Data primer Ratri diolah, 2014

Hasil pada tabel 3.10 adalah hasil pengelompokan variabel-variabel kedalam

masing-masing faktor sebelum dirotasi varimax, sehingga dengan jelas dapat

diketahui anggota variabel-variabel pada faktor 1, faktor 2, faktor 3, dan faktor 4.

Nilai loading faktor pada masing-masing faktor 1, faktor 2, faktor 3, dan faktor 4 yang

dibawah 0.4 dihapuskan.

Variabel asal (kenyamanan, keamanan, harga, fasilitas, refund, promosi, pelayanan, rute penerbangan, akses pemesanan tiket, ketepatan waktu keberangkatan, handling complain, dan brand)dapat dinyatakan dalam kombinasi linear faktor 1, faktor 2, faktor 3, dan faktor 4 sebagai berikut :


(1)

P11 85.37 63.205 .079 .720

P12 82.91 58.951 .308 .707

P13 84.02 60.282 .313 .708

P14 85.50 63.424 .078 .719

P15 85.47 63.807 .021 .722

P16 85.07 65.177 -.130 .733

P17 83.66 61.843 .136 .719

P18 82.99 57.141 .332 .705

P19 84.82 63.381 -.002 .729

P20 82.55 60.654 .175 .717

P21 84.10 61.768 .127 .720

P22 84.12 62.713 .082 .721

P23 83.67 60.264 .281 .710

P24 84.93 63.379 .028 .724

P25 84.17 61.011 .251 .712

P26 84.81 61.489 .217 .714

P27 84.76 62.346 .181 .716

P28 84.64 62.435 .144 .717

P29 83.10 57.909 .389 .701

P30 84.28 60.183 .306 .708

P31 83.90 60.919 .241 .712

P32 83.55 61.765 .138 .719

P33 85.01 61.869 .190 .715

P34 85.22 63.062 .077 .720

P35 82.65 61.442 .126 .721

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 86.73 64.179 8.011 35


(2)

AnalisisFaktor

FACTOR

/VARIABLES KenyamananKeamananHargaFasilitas Refund

PromosiPelayananRute_PenerbanganAkses_PemesananKetepatan_WaktuHandlin g_Complain Brand

/MISSING LISTWISE

/ANALYSIS KenyamananKeamananHargaFasilitas Refund

PromosiPelayananRute_PenerbanganAkses_PemesananKetepatan_WaktuHandlin g_Complain Brand

/PRINT INITIAL CORRELATION SIG KMO EXTRACTION ROTATION FSCORE /PLOT EIGEN ROTATION

/CRITERIA MINEIGEN(1) ITERATE(25) /EXTRACTION PC

/CRITERIA ITERATE(25) /ROTATION VARIMAX /METHOD=CORRELATION.

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .682 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 293.439

df 66

Sig. .000

Communalities

Initial Extraction

Kenyamanan 1.000 .750

Keamanan 1.000 .602

Harga 1.000 .491

Fasilitas 1.000 .676

Refund 1.000 .642

Promosi 1.000 .779

Pelayanan 1.000 .710

Rute_Penerbangan 1.000 .567 Akses_Pemesanan 1.000 .719 Ketepatan_Waktu 1.000 .691 Handling_Complain 1.000 .427

Brand 1.000 .535


(3)

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total % of Variance

Cumulative

% Total

% of Variance

Cumulative

% Total Cumulative % 1 3.220 26.834 26.834 3.220 26.834 26.834 2.137 17.812 2 1.842 15.346 42.180 1.842 15.346 42.180 2.001 34.487 3 1.361 11.344 53.524 1.361 11.344 53.524 1.747 49.047 4 1.165 9.708 63.231 1.165 9.708 63.231 1.702 63.231 5 .971 8.093 71.324

6 .770 6.421 77.744 7 .628 5.230 82.974 8 .573 4.776 87.750 9 .431 3.590 91.340 10 .386 3.219 94.558 11 .363 3.023 97.581 12 .290 2.419 100.000


(4)

Component Matrixa

Component

1 2 3 4

Kenyamanan .586 .206 .485 -.358

Keamanan .120 .619 .244 -.381

Harga .511 .323 -.175 .310

Fasilitas .048 .774 -.248 -.117

Refund .755 -.251 -.024 .088

Promosi .554 -.172 .479 .460

Pelayanan .717 .158 -.239 -.336

Rute_Penerbangan .463 .387 -.167 .419 Akses_Pemesanan -.270 .523 .550 .265 Ketepatan_Waktu -.503 .406 -.370 .368 Handling_Complain .608 -.021 .009 .239

Brand .545 -.083 -.467 -.110

Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 4 components extracted.

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4

Kenyamanan .165 .751 -.007 .399

Keamanan -.020 .219 -.152 .728

Harga .660 -.018 .136 .190

Fasilitas .200 -.293 .024 .742

Refund .492 .457 .396 -.184

Promosi .590 .517 -.241 -.324

Pelayanan .317 .345 .591 .375

Rute_Penerbangan .721 -.098 .045 .189 Akses_Pemesanan .104 -.022 -.789 .291 Ketepatan_Waktu .066 -.785 -.225 .136 Handling_Complain .561 .277 .175 -.071

Brand .305 .068 .659 .046

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 8 iterations.


(5)

Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4

1 .667 .585 .451 .101

2 .291 -.256 -.295 .873

3 -.089 .671 -.736 -.022

4 .680 -.376 -.411 -.476

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.


(6)

Component Score Coefficient Matrix

Component

1 2 3 4

Kenyamanan -.087 .433 -.087 .254

Keamanan -.115 .179 -.080 .449

Harga .349 -.138 .005 .045

Fasilitas .080 -.184 .058 .420

Refund .170 .132 .128 -.131

Promosi .325 .213 -.316 -.260

Pelayanan -.007 .099 .323 .238

Rute_Penerbangan .412 -.187 -.055 .030 Akses_Pemesanan .146 .064 -.512 .122 Ketepatan_Waktu .199 -.449 -.065 .032 Handling_Complain .262 .040 -.001 -.089

Brand .066 -.084 .381 .030

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Component Score Covariance Matrix

Component 1 2 3 4

1 1.000 .000 .000 .000

2 .000 1.000 .000 .000

3 .000 .000 1.000 .000

4 .000 .000 .000 1.000

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.