Hilangnya Suara Calon yang Memperoleh Suara tetapi Tidak

rakyat yang nantinya akan menghasilkan kebijakan yang arahnya bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan umum rakyat keseluruhan. Penulis menyangkal pendapat sebelumnya yang menyatakan bahwa anggota DPR diasumsikan mewakili kepentingan rakyat secara keseluruhan. Penulis menyangkal pendapat tersebut atas dasar argumen yaitu meskipun anggota DPR merupakan wakil rakyat secara keseluruhan, tetapi para wakil tersebut tidak mungkin dapat melepaskan diri dari konstituen.

b. Hilangnya Suara Calon yang Memperoleh Suara tetapi Tidak

Memenuhi BPP Hilangnya suara caleg yang tidak memenuhi BPP Bilangan Pembagi Pemilih dikarenakan persaingan antar caleg sehingga dengan demikian suara pemilih yang diberikan kepada caleg tersebut hilang dengan sendirinya merupakan suatu keadaan yang wajar. BPP merupakan angka minimal yang harus dicapai seorang caleg untuk dapat duduk di kursi DPR. Setelah jumlah suara sah di suatu daerah pemilihan diketahui, selanjutnya ditentukan BPP dengan cara membagi jumlah suara sah partai politik peserta Pemilu dalam pemilihan dengan berapa kursi yang tersedia untuk satu daerah pemilihan. 118 Ketercapaian angka BPP ini penting dalam sistem proporsional untuk penetapan caleg yang akan duduk di kursi DPR. Jika tidak ada caleg yang mampu mencapai angka BPP, maka penetapan siapa yang duduk ditentukan berdasarkan nomor urut dalam 118 Mexsasai Indra, Dinamika Hukum Tata Negara Indonesia, Penerbit PT Rfika Aditama, Bandung, 2011, h. 289. calon partai yang bersangkutan. 119 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang caleg untuk dapat duduk di kursi DPR harus memenuhi angka BPP yang telah ditentukan. Hilangnya suara pemilih yang diberikan kepada seorang caleg yang tidak memenuhi BPP dikarenakan kalah persaingan dengan caleg lain adalah hal wajar. Begitu pula dengan hilangnya suara dikarenakan sebuah partai politik tidak dapat memenuhi PT, hal tersebut merupakan keadaan yang lazim melihat bahwa hilangnya suara tersebut diakibatkan ketidakmampuan sebuah partai politik bersaing dengan partai politik lain yang memenuhi PT. Hilangnya suara dikarenakan seorang caleg tidak memenuhi BPP maupun karena sebuah partai politik tidak lolos PT adalah suatu konsekuensi dari sebuah kompetisi yang bernama Pemilu. Penulis tidak sependapat dengan argumen sebelumnya, karena menurut penulis para pembentuk undang-undang tidak melihat hal yang substansial dari pemberlakuan PT tersebut. Terdapat suatu kemungkinan dimana seorang caleg telah memenuhi BPP tetapi partainya terhambat untuk mendapatkan kursi di parlemen diakibatkan berlakunya PT.

c. Keterpenuhan Unsur Fairness dalam UU Pemilu Legislatif