BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif observasi, rancangan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kepatuhan cuci tangan petugas kesehatan sesuai prinsip 5 momen 6 langkah yang direkomendasikan oleh WHO di ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik
Medan.
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian
4.2.1. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tindakan cuci tangan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dimana subjeknya adalah perawat, bidan,
dokter, dan petugas lab. Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh tindakan cuci tangan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Instalasi Rindu B
RSUP Haji Adam Malik Medan. 4.2.2.
Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara aksidental
sampling yaitu cara menentukan sampel karena kebetulan, siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang
yang kebetulan bertemu tersebut cocok sebagai sumber data Setiadi, 2007.
Proses pengambilan sampel aksidental pada penelitian ini dengan mengobservasi aktivitas kegiatan petugas kesehatan di Instalasi Rindu B, jadi siapa saja yang
sedang melakukan tindakan cuci tangan maka tindakan yang dilakukan menjadi sampel dalam penelitian ini.
Penentuan jumlah sampel dalam pengambilan data secara observasi yang melihat tindakan dapat ditentukan dengan batasan waktu Polit Hungler, 1995.
Dalam penelitian ini batasan waktu yang digunakan peneliti adalah setiap ruangan rawat inap yang diobservasi dilakukan selama 20 kali sesi, dimana setiap
sesi berlangsung selama ±20 menit. Pengambilan batasan waktu ini merujuk pada instrumen lembar observasi.
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berada di jalan Bunga Lau No. 17 Medan. Alasan peneliti memilih RSUP Haji Adam
Malik sebagai tempat penelitian karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan yang ada di Sumatera Utara dan rumah sakit ini sedang dalam proses
akreditasi standar internasional yang dimana sudah mengaplikasikan prinsip cuci tangan 5 momen 6 langkah yang menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini
dilakukan di instalasi Rindu B. Alasan peneliti mengambil instalasi rawat inap Rindu B karena mencakup sampel yang akan diteliti oleh peneliti yaitu dokter,
perawat, bidan dan petugas laboratorium. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada Maret-Mei 2014.
4.4.Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin dari komite etik Fakultas Keperawatan USU dan ijin dari Dekan Fakultas Keperawatan USU. Setelah
mendapat ijin dari Fakultas Keperawatan USU, maka peneliti meminta ijin dari Direktur RSUP Haji Adam Malik Medan. Setelah mendapat ijin dari Direktur,
maka peneliti meminta ijin dari Kepala Instalasi Rindu B. Setelah mendapat ijin dari Kepala Instalasi Rindu B, peneliti meminta ijin ke kepala ruangan untuk
melakukan penelitian dengan cara mengobservasi langsung pada petugas kesehatan di ruang rawat inap.
4.5.Instrumen Penelitian
Data keterangan profesi petugas kesehatan terlihat jelas pada seragan yang mereka gunakan sehingga memudahkan peneliti untuk melengkapi keterangan
yang ada di lembar observasi. Instrumen yang akan digunakan adalah lembar observasi kepatuhan cuci tangan 5 momen dari WHO 2009 dan lembar
observasi 6 langkah mencuci tangan sesuai protap RSUP Haji Adam Malik Medan.
4.5.1. Lembar Observasi Cuci Tangan 5 Momen
Lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari lembar observasi WHO dengan menerjemahkan instrument ke dalam bahasa
Indonesia. Lembar observasi ini berisikan dalam 1 sesi pengamatan yang mana
dilakukan dalam 20 menit, terdapat berapa kali kesempatan responden melakukan tindakan cuci tangan dan kemudian dicheck list ke dalam kolom yang sesuai
indikasi kesempatan cuci tangan petugas kesehatan. Setiap tindakan cuci tangan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam satu sesi dikategorikan menurut
profesi masing-masing. Sebelum memulai observasi, data yang ada pada bagian atas lembar observasi harus dilengkapi terlebih dahulu, yang terdiri dari ruangan,
fasilitas, periode, durasi sesi, nomor sesi, dan kolom observasi pada setiap profesi petugas kesehatan. Penggunaan sarung tangan dicatat pada kolom bila petugas
kesehatan menggunakan sarung tangan dengan cara yang benar. Dalam kolom observasi kebersihan tangan atau cuci tangan tindakan cuci
tangan yang dilakukan handwash maupun handrub bernilai positif, sedangkan bila tidak dilakukan maka bernilai negatif. Penilaian cuci tangan dianggap benar bila
melakukan tindakan handwash atau handrub sesuai dengan 6 langkah mencuci tangan sesuai degan peraturan tetap yang ada di RSUP H. Adam Malik Medan.
Dikatakan benar cuci tangan 6 langkah apabila melakukan 100 langkah cuci tangan yang ada diperaturan. Bila tidak 100 maka dianggap cuci tangan tidak
benar. Setelah mendapat data observasi, hitung kepatuhan cuci tangan yang
dilakukan kalkulasi kepatuhan. Cara mengukur hasil dari lembar observasi tersebut dengan menggunakan perhitungan yaitu jumlah tindakan cuci tangan dari
setiap momen dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah tiap momen indikasi cuci tangan kemudian dikalikan 100.
Hasil ukur dikategorikan menjadi tindakan cuci tangan dilakukan dengan benar bila melakukan tindakan cuci tangan pada setiap indikasi cuci tangan 5
momen sesuai dengan prinsip 6 langkah cuci tangan, dilakukan tetapi tidak benar
bila tindakan cuci tangan pada setiap indikasi dilakukan namun tidak sesuai dengan cara 6 langkah mencuci tangan, dan tidak dilakukan sama sekali bila tidak
adanya tindakan cuci tangan walaupun ada kesempatan pada tiap indikasi cuci tangan. Lembar observasi dapat dilihat lebih jelas pada lampiran 2.
4.6. Pengkuran Validitas dan Reliabilitas