36
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Algoritma Artificial Immune
System Algoritma Clarke and
Wright Savings
Analisis Data Penarikan Kesimpulan
Perumusan Masalah dan Mengaplikasikan ke masing-masing algoritma Studi Literatur
Pengambilan Data
37
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas mengenai model matematika untuk rute penyiraman
tanaman di Kota Yogyakarta yang selanjutnya akan dibandingkan hasil
penyelesaian model tersebut menggunakan Algoritma Artificial Immune System
AIS dengan Algoritma Clarke And Wright Savings .
A. Model Matematika untuk Rute Penyiraman Tanaman di Kota
Yogyakarta
Dinas lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta adalah salah satu dinas yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup daerah.
Pada penelitian ini, didapatkan sampel data dari dokumen yang dimiliki
Dinas Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta dan melakukan wawancara secara langsung kepada
kepala Bidang Pertamanan dan Perindangan Jalan. Sampel tersebut diambil untuk satu truk tangki dengan kapasitas air 5000 liter dengan 16 titik lokasi penyiraman.
Air yang diperlukan untuk setiap titik lokasi berbeda-beda jumlahnya. Waktu kerja yang disediakan untuk melakukan penyiraman adalah ketika jam kerja pagi
pukul 05.00-11.00 WIB dan sore pukul 15.30-18.30 WIB, sehingga total waktu yang tersedia adalah 540 menit. Oleh karena itu diharapkan DLH mampu
melakukan penyiraman untuk semua titik lokasi dalam rentang waktu tersebut. Data kebutuhan air untuk masing-masing lokasi dijelaskan dalam Tabel 4.1.
38
Tabel 4.1 Kebutuhan Air untuk Setiap Lokasi
No Lokasi
Luasan m
2
Pot unit Total Air
liter 1
Jl. Sudirman Barat 5200
4 10416
2 Jl. Diponegoro
430 27
968 3
Jl. Magelang 150
134 836
4 Jl. Kyai Mojo
50 59
336 5
Jl. Tentara Pelajar 200
53 612
6 Depan Samsat Yogyakarta
1106 -
2212 7
Jl. Tentara Rakyat Mataram 25
- 50
8 Perpustakaan pusat
20 20
120 9
Jl. Hos Cokro Aminoto 55
35 250
10 Jl. Pembela Tanah Air
15 8
62 11
Jl. Jlagran Lor 80
- 160
12 Jl. Abu Bakar Ali
1036 82
2400 13
Taman Adipura 1200
12 2448
14 Jembatan Kewek
- 10
40 15
Jl. Mataram -
15 60
16 Jl. Atmo Sukarto
887 5
1794 Jumlah:
10454 464
23228 Berdasarkan Tabel 4.1, rute perjalanan penyiramannya yang dilakukan DLH
belum ada rute tetap, sehingga tidak ada pengoptimalan dalam jarak perjalanannya. Dengan melihat kebutuhan air untuk setiap lokasi berbeda-beda
mengakibatkan waktu yang diperlukan juga berbeda-beda, seperti yang terlihat di Lampiran 1 halaman 78.
Berdasarkan data lokasi penyiraman pada Tabel 4.1 dan dengan bantuan google my maps
, maka dapat diketahui letak titik-titik lokasi yang akan disiram
oleh truk penyiram seperti terlampir pada Gambar 4.1.
39
Gambar 4.1 Lokasi Titik Penyiraman Tanaman di Kota Yogyakarta Pada Gambar 4.1 diasumsikan bahwa setiap jalan memiliki kondisi yang
sama kemudian dilakukan pengambilan setiap lokasi sebagai simpul dan dapat dibuat graf kosong seperti pada Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Graf Kosong untuk Titik Penyiraman Tanaman di Kota Yogyakarta
A B
P C
Q D
E F
G H
I J
K L
M N
O