Fungsi Tidur Konsep tidur .1

memenuhi kebutuhan tersebut, orang dewasa muda memiliki cara tersendiri dalam mengatur pola tidurnya. Namun, biasanya pola tidur orang dewasa mudah berubah-ubah atau tidak menentu. Saat orang lain mulai mengantuk pada pukul 21.00 atau 22.00 orang dewasa muda justru bersemangat untuk bekerja, belajar atau menyelesaikan tugas-tugasnya. Rasa kantuk baru menyerang sekitar tengah malam, yaitu pukul 00.00-01.00. Bahkan, ada yang tidak tidur hingga pagi hari Prasadja, 2009. Individu yang belum beradaptasi dengan perubahan pola bangun tidur yang berubah-ubah, akan mengakibatkan gangguan pola tidur. Gangguan pola tidur merupakan kondisi ketika individu mengalami perubahan pada kualitas dan kuantitas pola istirahat yang menimbulkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan. Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti penyakit, lingkungan, gaya hidup, stres emosional, dan lain-lain Carpenito, 2002

2.1.3.1 Fungsi Tidur

Menurut Oswald, 1966 dalam Tarihoran, 2014 dalam teorinya: Restoration Theory, fungsi dari pada tidur adalah untuk mengembalikan restore fungsi tubuh semasa periode tanpa aktivitas supaya fungsi biologi tubuh yang adekuat dapat dipastikan. Energi yang tersimpan selama tidur diarahkan untuk fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek pada struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh, karena selama tidur telah terjadi penurunan aktivitas organ-organ tersebut Ardhiyanti, dkk, 2014. Penelitian Webb 1974 dalam Tarihoran, 2014 tentang Hibernation Theory mengatakan bahwa teori evolusi pada umumnya mencanangkan bahwa tidur berlaku untuk membenarkan peluang yang lebih baik kepada organisme supaya dapat bertahan pada lingkungan yang berbahaya. Individu yang tidak mendapatkan waktu tidur cenderung lekas marah, konsentrasi kurang dan sulit membuat keputusan Kozier, 2004 2.1.3.2 Siklus Tidur Ada dua fase yang dilibatkan dalam tidur normal yaitu: fase NREM nonrapid eye movement dan fase REM rapid eye movement Potter perry, 2005. Tahapan siklus tidur : 2.1.3.2.1 Tahap 1: NREM 2.1.3.2.1.1 Tahap transisi diantara mengantuk dan tertidur. 2.1.3.2.1.2 Ditandai dengan pengurangan aktivitas fisiologis yang dimulai dengan menutupnya mata, pergerakan lambat, otot berelaksasi serta penurunan secara bertahap tanda-tanda vital, metabolisme dan menurunnya denyut nadi. 2.1.3.2.1.3 Seseorang mudah terbangun dalam tahap ini. 2.1.3.2.1.4 Tahap ini berakhir selama 5 - 10 menit.

2.1.3.2.2 Tahap 2: NREM

2.1.3.2.2.1 Tahap tidur ringan. 2.1.3.2.2.2 Denyut jantung mulai melambat, menurunnya suhu tubuh dan berhentinya pergerakan mata. 2.1.3.2.2.3 Masih relatif mudah untuk terbangun. 2.1.3.2.2.4 Tahap ini dan akan berakhir 10 sampai 20 menit.

2.1.3.2.3 Tahap 3: NREM

2.1.3.2.3.1 Tahap awal dari tidur yang dalam. 2.1.3.2.3.2 Laju pernapasan dan denyut jantung terus melambat karena sistem saraf parasimpatik semakin mendominasi. 2.1.3.2.3.3 Otot skeletal semakin berelaksasi, terbatasnya pergerakan dan mendengkur mungkin saja terjadi. 2.1.3.2.3.4 Pada tahap ini, seseorang yang tidur sulit dibangunkan, tidak dapat diganggu oleh stimulus sensori. 2.1.3.2.3.5 Tahap ini berakhir selama 15 hingga 30 menit.

2.1.3.2.4 Tahap 4: NREM

2.1.3.2.4.1 Tahap tidur terdalam. 2.1.3.2.4.2 Tidak ada pergerakan mata dan aktivitas otot. 2.1.3.2.4.3 Tahap ini ditandai dengan tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding secara terjaga, laju pernapasan dan denyut jantung menurun sampai 20 -30. 2.1.3.2.4.4 Seseorang yang terbangun pada saat tahap ini tidak secara langsung menyesuaikan diri, sering merasa pusing dan disorientasi untuk beberapa menit setelah bangun dari tidur.

2.1.3.2.5 Tahap REM

Ditandai dengan pergerakan mata secara cepat keberbagai arah, pernapasan cepat, tidak teratur dangkal dan otot tungkai. 2.1.3.3 Siklus Tidur Orang Dewasa Pada orang dewasa terjadi 4-5 siklus setiap waktu tidur. Setiap siklus tidur berakhir selama 80-120 menit. Tahap NREM 1-3 berlangsung selama 30 menit kemudian diteruskan ke tahap 4 kembali ketahap 3 dan 2 selama ± 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit, melengkapi siklus tidur yang pertama Potter Perry, 2005. Siklus tidur orang dewasa : Skema 2.1.Siklus Tidur pada Orang Dewasa Sumber : Potter Perry, 2005.

2.1.3.4 Kebutuhan Tidur

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Permainan Game Online dengan Gangguan Pola Tidur pada Mahasiswa Poso di Salatiga T1 462011094 BAB I

1 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Permainan Game Online dengan Gangguan Pola Tidur pada Mahasiswa Poso di Salatiga T1 462011094 BAB IV

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Permainan Game Online dengan Gangguan Pola Tidur pada Mahasiswa Poso di Salatiga T1 462011094 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Permainan Game Online dengan Gangguan Pola Tidur pada Mahasiswa Poso di Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Permainan Game Online dengan Gangguan Pola Tidur pada Mahasiswa Poso di Salatiga

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gangguan Tidur pada Perawat Pekerja Shift T1 462007045 BAB II

0 0 20

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Bermain Game Online terhadap Risiko Gangguan Miopi Berat pada Mahasiswa FKIK dan FTI UKSW Salatiga T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Bermain Game Online terhadap Risiko Gangguan Miopi Berat pada Mahasiswa FKIK dan FTI UKSW Salatiga T1 BAB IV

0 1 17

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Bermain Game Online terhadap Risiko Gangguan Miopi Berat pada Mahasiswa FKIK dan FTI UKSW Salatiga T1 BAB III

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Bermain Game Online terhadap Risiko Gangguan Miopi Berat pada Mahasiswa FKIK dan FTI UKSW Salatiga T1 BAB II

0 0 17