Kerangka Berpikir STUDI KEPUSTAKAAN

equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat sewa sukuk ijarah. 6 Tri Inda Fadhila Rahma 2012 Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI Rate , dan Imbal Hasil terhadap Kepemilikan Investor di SBSN Ijarah Fixed Rate IFR Inflasi, suku bunga BI Rate , imbal hasil dan kepemilikan investor di SBSN Ijarah Fixed Rate IFR Regresi Berganda Inflasi dan imbal hasil tidak berpengaruh terhadap kepemilikan investor di SBSN Ijarah Fixed Rate IFR sedangkan suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepemilikan investor di SBSN Ijarah Fixed Rate IFR

C. Kerangka Berpikir

Judul dalam penelitian ini adalah Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Yield Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Fixed Rate SBSN IFR. Penelitian ini menggunakan satu variabel terikat dependent dan lima variabel bebas independent. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Yield Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Fixed Rate SBSN IFR. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah inflasi, suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, GDP dan bagi hasil bank syariah. Inflasi memiliki hubungan yang positif terhadap yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. Kenaikan inflasi menyebabkan penurunan harga SBSN Ijarah Fixed Rate IFR sehingga akan meningkatkan yield SBSN Ijarah Fixed Rate. Hal ini disebabkan ketika terjadi inflasi, sebagian investor menjual obligasinya dengan harga lebih rendah dari harga sebelumnya dikarenakan mengantisipasi dari kerugian. Maka investor mengalihkan aset finansialnya untuk berinvestasi di instrumen yang lebih menguntungkan. Penurunan harga SBSN Ijarah Fixed Rate IFR akan meningkatkan yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. Suku bunga memiliki hubungan yang positif terhadap yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. Jika tingkat bunga berada di bawah tingkat ekulibrium, jumlah uang yang diminta melebihi penawarannya, orang-orang berusaha memperoleh uang dengan menjual obligasi atau menarik dananya dari bank. Kemudian bank dan penerbit obligasi kembali menaikkan tingkat bunganya. 120 Ketika instrumen lain atau bank menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada return yang didapatkan oleh investor, maka investor menjual obligasinya dengan harga yang lebih murah. Sehingga suku bunga yang tinggi menyebabkan penurunan harga SBSN Ijarah Fixed Rate IFR dan akan meningkatkan yield yang diperoleh. Nilai tukar rupiah memiliki hubungan yang positif terhadap yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. Melemahnya rupiah akan menyebabkan pasar modal dalam negeri kurang menarik karena adanya resiko nilai tukar yang menyebabkan penurunan nilai investasi. Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri relatif murah, dan barang-barang domestik relatif lebih mahal. Jika kurs riil rendah, barang-barang luar negeri relatif lebih mahal, dan barang-barang domestik relatif lebih murah. 121 Hal ini berpengaruh terhadap inflasi yang meningkatkan konsumsi masyarakat, dan mengurangi tingkat tabungan. Sehingga ketika nilai tukar rupiah menguat maka harga SBSN Ijarah Fixed Rate IFR meningkat, hal ini akan menurunkan yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. GDP atau produk domestik bruto memiliki hubungan yang negatif terhadap yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. Apabila pendapatan meningkat, maka permintaan akan investasi meningkat. Semakin meningkatnya permintaan investasi maka harga SBSN Ijarah Fixed Rate IFR menjadi meningkat. 120 Ibid, h. 266. 121 N. Gregory Mankiw, Makroekonomi Edisi Keenam Jakarta: Erlangga, 2007, h. 128- 130. Sehingga apabila GDP meningkat maka akan mengakibatkan penurunan terhadap yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. Bagi hasil bank syariah memiliki hubungan yang positif terhadap yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. Ketika bagi hasil bank syariah meningkat, maka investor akan tetap meletakkan aset finansialnya pada bank syariah. Namun apabila bagi hasil bank syariah menurun, maka investor akan mengalihkan aset finansialnya kepada instrumen syariah yang lebih menguntungkan. Sehingga apabila bagi hasil bank syariah mengalami penurunan, maka harga SBSN Ijarah Fixed Rate IFR akan mengalami peningkatan disebabkan permintaan investasi terhadap SBSN Ijarah Fixed Rate IFR. Maka yield SBSN Ijarah Fixed Rate IFR akan mengalami penurunan. Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat digambarkan dengan model penelitian sebagai berikut: Gambar 7. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Yield SBSN Ijarah Fixed Rate Keterangan: IFR= Yield SBSN Ijarah Fixed Rate INF= Inflasi SBI= Suku Bunga SBI NTR= Nilai Tukar Rupiah Rp GDP= GDPProduk Domestik Bruto Rp + + + INF X1 IFR Y SBI X2 NTR X3 GDP X4 BBS X5 - + BBS= Bagi Hasil Bank Syariah

D. Hipotesis Penelitian