Uji Asumsi Klasik Uji Model

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang mengacu pada transformasi data- data mentah ke dalam bentuk yang mudah dimengerti dan diterjemahkan. Analisis ini dapat berupa tabel, grafik, nilai rata-rata, standar deviasi, dan lain- lain. 132 Analisis deksriptif pada penelitian ini dilakukan terhadap seluruh masing-masing variabel independen dan variabel dependen.

2. Uji Model

a. Uji Asumsi Klasik

1 Uji Multikolinearitas Menurut Frish apabila terjadi multikolinear apalagi kolinear sempurna koefisien korelasi antarvariabel bebas = 1, maka koefisien regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan standar errornya tidak terhingga. 133 Salah satu ukuran yang paling populer untuk melihat adanya multikolinearitas antarvariabel independen adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF atau tolerance 1VIF. Regresi yang bebas multikolinearitas memiliki VIF di sekitar 1 atau tolerance mendekati 1. Jika untuk suatu variabel independen nilai VIF 10 dikatakan terjadi kolinearitas yang kuat antarvariabel independen. 134 Untuk melihat adanya multikolinearitas antarvariabel independen juga dapat dideteksi dengan membandingkan hasil estimasi R 2 dengan r 2 parsial masing-masing variabel. Apabila R 2 lebih besar daripada r 2 masing-masing variabel, maka hasil estimasi model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas. 132 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis? Jakarta: Erlangga, 2003, h. 211-212. 133 Suharyadi dan Purwanto S. K, Statistika:Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2009, h. 231. 134 Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews, Yogyakarta: Andi Offset, 2012, h. 52-53 2 Uji Autokorelasi Autokrelasi dikenalkan oleh Maurice G. Kendall dan William R. Buckland. Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu. Pendeteksian autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test , dimana jika nilai p value lebih rendah dari level of significance sebesar 5. Maka dapat disimpulkan tidak terjadinya autokorelasi. 3 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak digunakan uji Jargue-Bera test atau J-B test dengan ketentuan jika probabilitas lebih besar dari 0,05 5 maka data terdistribusi dengan normal dan tidak terkendala masalah normalitas.

9. Uji Statistik