BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
A. Kerangka Teoritik
1. Investasi dalam Perspektif Islam
Investasi merupakan prinsip penanaman dana atau penyertaan, dan keuntungan yang diperoleh bergantung pada kinerja usaha yang menjadi objek
penyertaan tersebut sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan sebelumnya.
22
Kehidupan sosial ekonomi Islam, termasuk investasi tidak dapat terlepas dari prinsip-prinsip syariah. Investasi syariah adalah investasi yang didasarkan
atas prinsip-prinsip syariah, baik investasi pada sektor riil maupun sektor keuangan. Islam mengajarkan investasi yang menguntungkan semua pihak win
solution dan melarang manusia melakukan investasi zero sum game atau win
loss .
23
Investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran surat Al- Hasyr ayat 18 sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
22
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Jakarta : Azkia Publisher, 2009, h. 233.
23
Muhamad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2009, h. 23.
akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
24
Ayat di atas menjelaskan bahwa hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dikedepankannya, yakni amal shaleh yang telah diperbuatnya untuk
hari esok yang dekat, yakni akhirat. Dalam arti amal-amal yang dilakukan untuk meraih manfaat di masa datang.
25
Beberapa prinsip dasar transaksi menurut Islam dalam investasi keuangan yang ditawarkan menurut Pontjowinoto dalam Huda, sebagai berikut:
26
a. Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan menghindari setiap transaksi yang zalim. Setiap transaksi yang
memberikan manfaat akan dilakukan bagi hasil. b. Uang sebagai alat pertukaran bukan komoditas perdagangan dimana
fungsinya adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan daya beli suatu barang atau harta. Adapun manfaat atau keuntungan
yang ditimbulkannya berdasarkan atas pemakaian barang atau harta yang dibeli dengan uang tersebut.
c. Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsur penipuan di salah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak
sengaja. d. Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak
menimbulkan risiko yang besar atau melebihi kemampuan menanggung risiko.
e. Dalam Islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia menanggung risiko.
f. Manajemen yang diterapkan adalah manajemen Islami yang tidak mengandung unsur spekulatif dan menghormati hak asasi manusia serta
menjaga lestarinya lingkungan hidup.
24
Departemen Agama Republik Indonesia.Al- Qur’an dan Terjemahan, Bandung:
Diponegoro, 2006, h. 549.
25
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan dan Keserasian Al- Qur’an Volume 13
Jakarta : Letera Hati 2002 h. 552.
26
Nurul Huda dan Mohammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis
Jakarta: Kencana, 2010, h. 190.
Islam juga melarang investasi yang mengandung unsur riba, gharar mengubah kondisi certainty menjadi kondisi uncertainty untuk mendapat
keuntungan, gambling, maysir judi, menjual sesuatu yang tidak dimiliki, dan berbagai transaksi lain yang merugikan salah satu pihak.
27
2. Sukuk