8
Kalium adalah salah satu dari beberapa unsur utama yang diperlukan tanaman dan sangat mempengaruhi tingkat produksi tanaman. Kalium berperan
membantu pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman, meningkatkan resistensi terhadap penyakit dan kualitas buah-
buahan Sarief, 1985. Kalium diikat dalam bentuk-bentuk yang kurang tersedia. Jumlah K yang dapat dipertukarkan atau tersedia bagi tanaman tidak melebihi 1
persen dari seluruh kalium tanah Soepardi, 1983. Tanaman yang kurang K akan kurang tahan kekeringan dibandingkan
dengan yang cukup K. Tanaman yang kekurangan K lebih peka terhadap penyakit dan kualitas produksi biasanya rendah, baik daun, buah maupun biji.
Unsur K mudah bergerak mobile di dalam tanaman sehingga gejala defisiensi K pada daun terutama terlihat pada daun tua, karena daun-daun muda
yang mudah tumbuh dengan aktif membongkar K dari daun-daun tua. Selain itu gejala defisiensi K menyebabkan pinggir-pinggir daun berwarna coklat, mulai dari
daun tua Hardjowigeno, 2003.
2.4 Karakteristik Tanaman Caisin
Brassica juncea adalah salah satu tanaman hortikultur yang menurut
Rubatzky dan Yamaguci 1998, memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Divisi : Spermathopyta
Sub. Divisi : Angiospermae
Class : Dicotylodonae
Family : Cruciferae
Genus : Brassica
Species : Juncea
Varietas : Tosakan
Brassica juncea dapat tumbuh pada ketinggian antara 5-2000 m di atas permukaan laut dpl, sehingga dapat ditanam pada dataran tinggi ataupun dataran
rendah, dengan tanah yang banyak mengandung bahan organik, pH 6-7, gembur dan bertekstur lempung Haryanto, 2003. Untuk sebagian besar tanaman Brassica
juncea, suhu pertumbuhan optimum adalah antara 15ºC dan 20ºC Williams, 1993.
9
Brassica juncea dapat tumbuh baik di tempat yang berudara panas maupun berudara dingin sehingga dapat diusahakan di daerah dataran tinggi maupun
dataran rendah. Tanaman ini tergolong tahan terhadap air hujan sehingga dapat ditanam sepanjang tahun, dan pertumbuhan tanaman ini memerlukan udara sejuk
maka akan lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Namun, tanaman ini tidak senang pada air yang menggenang sehingga tanaman ini cocok
bila ditanam pada akhir musim penghujan. Brassica juncea adalah tanaman setahun yang menyerbuk sendiri,
umumnya tahan terhadap suhu rendah, juga dikenal luas sebagai sawi India, sawi coklat atau sawi kuning. Klasifikasi anggota Brassica juncea amat
membingungkan karena terdapat berbagai bentuk yang berbeda dan karena beberapa jenis kadang-kadang disebut sebagai sawi cina atau sawi oriental.
Brassica juncea memiliki beberapa varietas dan banyak bentuk dan hasil seleksi terutama di Asia Tenggara Williams, 1993.
Ada dua tipe penting pada Brassica juncea dari banyak varietas dan bentuk dan hasil seleksi, terutama yang berada di daerah Asia Tenggara. Yang pertama
Brassica juncea var. sareptana yang diusahakan sebagai pertanaman musim dingin di Hongkong. Adapun tipe lain yaitu Brassica juncea var. Ruqosa merupakan
sayuran daun yang tumbuh cepat 60 - 90 cm dengan daun-daun berlilin. Banyak kultivar tersedia di Asia Tenggara Taiwan, Hongkong, Singapura dan sayuran ini
diusahakan sangat luas di bagian-bagian ini Williams, 1993. Penanaman caisin dalam rumah tanam greenhouse mampu menahan
pukulan air hujan dan serangan hama. Bangunan ini juga dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk daun, pestisida, mengawetkan lengas tanah, dan menaikkan
suhu di malam hari. Pada rumah tanam modern, kondisi mikroklimat seperti cahaya, suhu, dan CO
2
bahkan dapat dimanipulasi agar optimal bagi tanaman Sulistyaningsih, 2003.
Penyakit yang menyerang tanaman ini adalah busuk basah Erwinia yang dapat menjadi parah jika tanaman terluka pada waktu kegiatan budidaya. Penyakit
akar pekuk akar gada dapat menjadi sangat parah dan menyebabkan pertumbuhan kerdil, tetapi penyakit bercak daun Alternania biasanya tidak menjadi masalah.
10
Penyakit rebah semai Phytium spp akan merusak jika tanaman terlalu banyak diairi. Karena tanaman ini cepat tumbuh, pemeliharaan bedengan benih yang bersih
merupakan satu-satunya persyaratan untuk mengendalikan gulma Williams et al., 1993.
III BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian