Komunikasi Data Dan Jaringan 46
Untuk bagian ketiga atenuasi: 10 dB = 10 log
10
P
1
P
2
= 10 log
10
1004,75P
2
P
2
= 100,475 mW
Jadi daya sinyal pada bagian penerima = 100,475 mW.
4. Sebuah media transmisi memiliki 4 bagian. Masing-masing dengan atenuasi 20dB, amplifikasi 20 dB, atenuasi 5 dB dan atenuasi 5 dB. Jika
daya sinyal yang dikirim sebesar 100 mW, berapa daya sinyal yang diterima?
Jawab: Keseluruhan atenuasi dari media transmisi adalah = 20 dB – 20 dB + 5
dB + 5 dB = 10 dB 10 dB = 10 log
10
P
1
P
2
= 10 log
10
100P
2
P
2
= 10 mW
Jadi daya sinyal yang diterima adalah 10 mW.
3.3 Lebar Pita Terbatas
Seperti telah dibahas sebelumnya, lebar pita media transmisi selalu terbatas. Tidak ada media transmisi yang memiliki lebar pita sampai tak
terhingga. Akibat lebar pita yang terbatas inilah, ada beberapa komponen frekuensi dari sinyal data yang hilang, yang menyebabkan sinyal menjadi
tidak lagi sempurna di sisi penerima. Secara sederhana, pengaruh efek lebar pita terbatas ini bisa dilihat pada
gambar berikut:
AMIK DCC BANDAR LAMPUNG
Komunikasi Data Dan Jaringan 47
Gambar 3.2 Pengarug Efek Lebar Pita Terbatas Dapat dilihat bagaimana spektrum sinyal Rf tidak lagi seperti Sf, yang
artinya ada informasi yang hilang akibat pengaruh keterbatasan lebar pita ini. Seorang ahli komunikasi, Nyquist, mendapati bahwa ada hubungan
antara bit rate dengan lebar pita sebuah saluran transmisi. Rumusannya dinyatakan oleh persamaan berikut:
C = 2W log
2
M
dimana: C : laju data maksimum bps
W : lebar pita saluran transmisi Hz M : jumlah level pensinyalan
Contoh: Sebuah data akan disalurkan melalui kabel telpon dengan skema pensinyalan
menggunakan 8 level. Jika lebar pita saluran telpon adalah 3000 Hz, berapa laju data maksimum yang bisa disalurkan?
Jawab: C = 2W log
2
M = 2 x 3000 x log
2
8 = 2 x 3000 x 3
= 18000 bps
AMIK DCC BANDAR LAMPUNG
Media transmisi dengan lebar pita terbatas
Spektrum sinyal terkirim Spektrum sinyal diterima
Sf Hf
Rf = Sf x Hf
Komunikasi Data Dan Jaringan 48
3.4 Distorsi Tunda Delay Distortion
Karakteristik dari sinyal sinusoidal adalah kecepatannya berbeda-beda sesuai frekuensi sinyalnya. Padahal, sinyal data yang kita kirim melalui media
transmisi, seperti telah disinggung sebelumnya, memiliki beberapa komponen frekuensi. Ini mengakibatkan waktu sampai sinyal berbeda-beda sesuai
komponen frekuensinya. Akibatnya, sinyal akan mengalami distorsi tunda, yaitu ketika satu simbol dengan simbol lainnya tidak sampai dalam waktu
yang tetap. Distorsi semacam ini bisa juga mengakibatkan satu simbol bertindihan
dengan simbol lainnya, atau yang disebut dengan interferensi antar simbol intersymbol interference. Analoginya, Anda bisa membayangkan
kalau kecepatan antar gerbong kereta api berbeda-beda, yang bisa mengakibatkan tabrakan antar gerbongnya.
3.5 Derau Saluran