Komunikasi Data Dan Jaringan 44
Jika Anda perhatikan gambar di atas, ternyata sinyal yang ditransmisikan tidak bebas dari berbagai gangguan. Mulai dari pelemahan sinyal atenuasi,
delay, lebar pita terbatas sampai derau saluran. Para pembuat perangkat keras jaringan selain mengembangkan
teknologi jaringan yang canggih, biasanya waktu mereka juga dihabiskan untuk memerangi berbagai macam gangguan atau distorsi semacam ini.
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa gangguan tadi. Harapannya agar mahasiswa dapat memahami mengapa media transmisi
yang kita bicarakan dalam bab sebelumnya memiliki keterbatasan- keterbatasan.
3.2 Atenuasi
Atenuasi adalah menurunnya level daya sinyal akibat pengaruh jarak transmisi. Untuk menghindari hal ini, jarak media transmisi dibatasi sehingga
pengaruh atenuasi tidak banyak mengganggu kualitas sinya. Pengaruh atenuasi terhadap sinyal berbeda-beda antar satu media transmisi dengan
lainnya. Untuk mengatasi atenuasi, bisa juga diganakan perangkat seperti
amplifier atau repeater, yang berfungsi meningkatkan kembali level daya
sinyal. Selain jarak, atenuasi sinyal juga merupakan fungsi dari frekuensi.
Karena sinyal data biasanya memiliki beberapa komponen frekuensi, maka amplifier biasanya didesain berbeda-beda menyesuaikan dengan frekuensi
sinyal. Alat seperti ini disebut dengan equalizer.
Untuk mengukur atenuasi, digunakan rumus sebagai berikut:
Atenuasi = 10 log
10
P
1
P
2
dB
dimana : P1 = daya sinyal yang dikirim watt
P2 = daya sinyal yang diterima watt Atenuasi diukur dalam satuan dB decibel.
AMIK DCC BANDAR LAMPUNG
Komunikasi Data Dan Jaringan 45
Contoh-contoh: 1. Sebuah sinyal dikirim melalui media transmisi dengan daya 100 mW.
Jika pada penerima daya terukur sebesar 50 mW, berapa Atenuasi media transmisi tersebut?
Jawab: P
1
= 100 mW P
2
= 50 mW Atenuasi = 10 log
10
P
1
P
2
= 10 log
10
10050 = 3 dB
2. Sebuah media transmisi diketahui memiliki Atenuasi sebesar 10 dB. Jika daya terkirim diketahui sebesar 100 mW. Berapa daya yang diterima?
Jawab: Diketahui: Atenuasi = 10 dB dan P
1
= 100 mW Atenuasi = 10 log
10
P
1
P
2
log
10
P
1
P
2
= 1 P
1
P
2
= 10 P
2
= P
1
10 = 10010 = 10 mW
3. Sebuah saluran transmisi yang menghubungkan dua buah DTE dibuat dari tiga bagian. Masing-masing bagian memiliki atenuasi berbeda.
Bagian pertama memiliki atenuasi 16 dB. Bagian kedua menggunakan amplifier dengan penguatan 20 dB. Dan bagian ketiga memiliki
atenuasi 10 dB. Jika daya sinyal yang ditransmisikan sebesar 400 mW, tentukan daya sinyal di bagian penerima?
Jawab: Untuk bagian pertama atenuasi:
16 dB = 10 log
10
P
1
P
2
= 10 log
10
400P
2
P
2
= 10,0475 mW Untuk bagian kedua amplifikasipenguatan:
20 dB = 10 log
10
P
2
P
1
= 10 log
10
P
2
10,0475 P
2
= 1004,75 mW
AMIK DCC BANDAR LAMPUNG
Komunikasi Data Dan Jaringan 46
Untuk bagian ketiga atenuasi: 10 dB = 10 log
10
P
1
P
2
= 10 log
10
1004,75P
2
P
2
= 100,475 mW
Jadi daya sinyal pada bagian penerima = 100,475 mW.
4. Sebuah media transmisi memiliki 4 bagian. Masing-masing dengan atenuasi 20dB, amplifikasi 20 dB, atenuasi 5 dB dan atenuasi 5 dB. Jika
daya sinyal yang dikirim sebesar 100 mW, berapa daya sinyal yang diterima?
Jawab: Keseluruhan atenuasi dari media transmisi adalah = 20 dB – 20 dB + 5
dB + 5 dB = 10 dB 10 dB = 10 log
10
P
1
P
2
= 10 log
10
100P
2
P
2
= 10 mW
Jadi daya sinyal yang diterima adalah 10 mW.
3.3 Lebar Pita Terbatas