Landasan Teori Bagian isi done

Bab 1 Pendahuluan a Latar Belakang b Rumusan Masalah c Tujuan Penelitian d Manfaat Penelitian e Sistematika Pembahasan Bab 2 Kajian Pustaka a Landasan Teori b Kerangka Berfikir Peneliti Bab 3 Metodologi Penelitian a Pendekatan Penelitian b Jenis Penelitian c Subjek Penelitian d Teknik Pengumpulan Data e Teknik Analisis Data Bab 4 Pelaksanaan Penelitian a Pengumpulan Dan Penyajian Data b Analisi Data Bab 5 Penutup a Kesimpulan b Saran BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perubahan Sosial 1.1 Pengertian Perubahan Sosial Perubahan sosial merupakan bagian dari gejala kehidupan sosial, sehingga perubahan sosial merupakan gejala sosial yang normal. Berikut beberapa pengertian perubahan sosial menurut para ahli : 1. Menurut William ogburn Menjelaskan pengertian perubahan sosial dengan membuat batasan ruang lingkup perubahan sosial itu. Dia menjelaskan bahwa prubahan sosial itu mencakup unsur-unsur kebudayaaan baik yang bersifat materiil maupun yang bersifat tidak materiil dengan menekan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur-unsur kebudayaan immaterial. 2. Menurut Kingsley Davis Menjelaskan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Contoh: Terjadinya pengorganisasian buruh dalam masyarakat industri atau kapitalistis. 1.2 Teori Perubahan Sosial Dalam teori perubahan sosial ini di jelaskan bahwa evolusi memengaruhi cara pengorganisasi masyarakat utamanya yang berhubungan dengan sistem kerja . Dalam perubahan sosial secara lambatlah yang membagi beberapa teori perubahan sosial yang harus anda ketahui : 1. Teori Evolusi Dijelaskan bahwa evolusi memengaruhi cara pengorganisasi masyarakat, utamanya yang berhubungan dengan sistem kerja. Dimana terbagi menjadi tiga yaitu secara linier, multilinier, dan siklus. 2. Teori Konflik Dalam teori perubahan sosial ini tentu saja memandang konflik sebagai sumber terjadinya perubahan dalam masyarakat . 3. Teori perubahan sosial dahrendorf Hubungan stabilitas struktural sosial dan adanya perubahan sosial dalam masyarakat. 4. Teori fungsionalis Teori perubahan sosial ini melihat ketidakpuasaan masyarakat terhadap kondisi sosial yang berlaku saat itu menjadi penyebab dari perubahan sosial. Teori perubahan sosial ini beranggapan bahwa kelompok yang masih merasa nyaman dengan yang telah ada tidak akan ikut berubah, dan kelompok yang merasa tidak nyaman dengan kondisi saat itu akan berubah. 5. Teori siklus Teori perubahan sosial ini menjelaskan tentang perubahan sosial yang bagaikan roda yang sedang berputar, artinya perputaran jaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakan oleh manusia siapapun dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. 6. Teori revolusi perubahan sosial super cepat Teori perubahan sosial ini menjelaskan tentang perubahan sosial yang sangat cepat dan terakhir. Dimana semua masyarakat pasti berpartisipasi dalam peristiwa ini dimana peristiwa ini didorong oleh keinginan untuk mengadakan perubahan oleh mayoritas masyarakat. hariannertal.com, 2015 2. Perilaku Menyimpang 2.1 Pengertian Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang adalah tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hokum yang ada di dalam masyarakat. Menurut para ahli pengertian perilaku menyimpang: 1. Menurut James Worker Van der Zaden Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. 2. Menurut Robert Muhammad Zaenal Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma- norma yang berlaku dalam masyarakat dan menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut. 2.2 Teori Perubahan Sosial Menurut para ahli, teori perubahan sosial yaitu: 1. Teori pergaulan berbeda Teori Differential association oleh Edwin H. Sutherland E.H. Sutherland mengemukakan bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Misalnya menjadi pemakai narkoba karena bergaul dengan pecandu narkoba.

2. Teori pemberian julukan Labelling oleh Edwin M. Lemert

E. M. Lemert mengemukakan bahwa seseorang telah melakukan penyimpangan pada tahap primer, tetapi masyarakat kemudian menjuluki sebagai perilaku menyimpang sehingga pelaku meneruskan perilaku menyimpangnya dengan alasan kepalang basah. Misalnya seorang baru mencuri pertama kali, maka ia akan terus melakukan pencurian tersebut karena telah dicap oleh masyarakat sebagai maling. 3. Teori Fungsi, oleh Emile Durkheim Emile Durkheim mengemukakan bahwa tercapainya kesadaran moral dari semua anggota masyarakat karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. Ia menegaskan bahwa kejahatan itu akan selalu ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada. Menurut Emile Durkheim kejahatan diperlukan agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal. 4. Teori Merton, oleh Robert K. Merton R. K. Merton mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu. Berdasarkan pendapat Robert K. Merton ada 5 lima tipe adaptasi yang termasuk penyimpangan sosial, yaitu ritualisme, rebellion, retreatisme, dan inovasi. 1 Inovasi, yaitu perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat dengan melakukan tindak kriminal. 2 Ritualisme, yaitu perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat. 3 Pengunduranpengasingan diri retreatisme, yaitu meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang konvensional sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyimpangan sosial 4 Pemberontakan rebellion, yaitu penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru. 5 Konformitas, yaitu perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut. trendilmu.com, 2016 3. Modernisasi 3.1 Pengertian Modernisasi Modernisasi atau penganyaran dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur Wikipedia, 2016 3.2 Teori Modernisasi Menurut Koentjaraningrat, Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi duni sekarang. 1. Menurut Soerjono Soekanto, Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial. Biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah directed change dan didasarkan suatu perencanaan social palnning. 2. Menurut Wijoyo Nitisastro, Modernisasi adalah suatu proses transformasi total dari kehidupan bersama yang bersifat tradisional pramodern dalam arti teknologi suatu organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomi dan politis. 3. Menurut Abdul Syam, Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. 4. Menurut Astrid S. Susanto, Modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang memberikan kesempatan ke arah perubahan demi kemajuan. 5. Menurut Wibert E. Moore, Modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara-negara Barat yang telah stabil. 6. Menurut Ougburn dan Nimkoff, Modernisasi adalah suatu usaha untuk mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan diri kemasa depan yang nyata dan bukan pada angan-angan semu. 7. Menurut Schoorl, Modernisasi adalah penggantian teknik produksi dari cara- cara tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam pengertian Revolusi Industri. 8. Menurut Alex Thio, Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial berupa perubahan masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri. 9. Menurut Harold Rosenberg, Modernisasi adalah sebuah tradisi baru yang mengacu pada urbanisasi atau sampai sejauh mana dan bagaimana pengikisan sifat-sifat pedesaan suatu masyarakat berlangsung seputarpengetahuan.com, 2014.

B. Kerangka Berpikir Peneliti