Bentuk jawaban singkat Bentuk soal benar-salah Bentuk soal menjodohkan Skala Penilaian

sifatnya umum. Melihat karakteristiknya, pertanyaan bentuk uraian bebas tepat digunakan apabila bertujuan untuk: 1 Mengungkapkan pandangan para siswa terhadap suatu masalah sehingga dapat diketahui luas dan intensitas. 2 Pengupas suatu persoalan yang kemungkinan jawabannya beraneka ragam sehingga tidak satupun jawaban yang pasti. 3 Mengembangkan daya analisis siswa dalam melihat suatu persoalan dari berbagai segi atau dimensinya. Kelemahan tes ini ialah sukar menilainya karena jawaban siswa bervariasi, sulit menentukan criteria penilaian, sangat subjektif karena bergantung pada guru sebagai penilainya.

2. Uraian terbatas

Bentuk kedua dari tes uraian adalah tes uraian terbatas. Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembatasan dilhat dari segi: a ruang lingkupnya, b sudut pandang menjawabnya, c indicator - indikatornya.

3. Uraian berstruktur

Soal berstruktur dipandang sebagai bentuk antara soal-soal objektif dan soal-soal esai. Soal berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas memberikan jawaban.

2. Tes objektif

Soal-soal bentuk objektif dikenal ada beberapa bentuk yakni:

a. Bentuk jawaban singkat

Bentuk soal jawaban singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk kata, bilangan, kalimat atau symbol. Ada dua bentuk jawaban singkat yaitu bentuk pertanyaan langsung dan bentuk pertanyaan tidak langsung

b. Bentuk soal benar-salah

Bentuk soal benar-salah addalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa pertanyaan dimana sebagian dari pertanyaan yang benar dan pertanyaan yang salah. Pada umumnya bentuk ini dipakai untuk mengukur pengetahuan siswa tentang fakta, definisi dan prinsip.

c. Bentuk soal menjodohkan

Bentuk soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pertanyaan yang parallel yang berada dalam satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian yang berupa soal-soal dan sebelah kanan adalah jawaban yang disediakan. Tapi sebaiknya jum;lah jawaban yang disediakan lebih banyak dari soal karena hal ini akan mengurangi kemungkinan siswa menjawab yang betul dengan hanya menebak.

d. Bentuk soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat. Dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri atas; - Stem : pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan. - Option : sejumlah pilihan atau alternative jawaban - Kunci :jawaban yang benar atau paling tepat. - Distractor :jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban B. NONTES SEBAGAI ALAT PENILAIAN HASIL DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi dapat juga dinilai olah alat-alat nontes atau bukan tes. Berikut ini dijelaskan alat-alat non - tes:

1. Wawancara dan kuisioner a. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari siswa dengan melakukan Tanya jawaab sepihak. Kelebihan wawancara adalah biasa kontak langsung dengan siswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban lebih bebas dan mendalam. Wawancara dapat direkam sehingga jawaban siswa bisa dicatat secara lengkap. Melalui wawancara, data bisa diperoleh dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang tidak jelas dapat diulang dan dijelaskan lagi, begitupun dengan jawaban yang belun jelas. Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara terstruktur dan wawanncara bebas. Dalam wawancara berstruktur kemungkinan jawaban telah di siapkan sehingga siswa tinggal mengkategorikannya kepada alternative jawaban yang telah dibuat. Keuntungannya ialah mudah di olah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan. Sedangkan untuk wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya. Keuntungannya ialah informasi lebih padat dan lengkap sekalipun kita harus bekerjakeras dalam menganalisisnya sebab jawabanya bias beraneka ragam. Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara a. Tahap awal wawancara dimana bertujuan untuk mengondisikan situasi seperti suasana keakraban. b. Penggunaan pertanyaan dimana pertanyan di ajukan secara bertahap dan sistematis berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. c. Pencataan hasil wawancara dimana dicatat saat itu juga supaya tidak lupa. Sebelum melaksanakan wawancara perlu di rancang pedoman wawancara,dengan langkah-langkah sebagai berikut ; 1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara 2. tentukan aspek-aspek yang akan di ungkap dari wawancara tersebut 3. Tentukan bentuk pertanyaan yang akan di gunakan.

b. Kuisioner

Kuisioner adalah suatu tekhnik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap – sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari siswa. Kelebihan kuesiner dari wawancara ialah sipatnya yang praktis, hemat waktu tenaga dan biaya. Kelemahannya ialah jawaban sering tidak objektif,lebih- lebih bila pertanyaannya kurang tajam yang memungkinkan siswa berpura-pura. Cara penyampain kuesiner ada yang langsung di bagikan kepada siswa yang telah diisi lalu di kumpulkan lagi. Alternatif jawaban yang ada dalam kuisiner bisa juga di trasformasikan dalam bentuk symbol kuantitatif agar menghasilkan data interval. Caranya adalah dengan memberi skor terhadap setiap jawaban berdasarkan criteria tertentu.

2. Skala

Skala adalah alat untuk mengukur sikap , nilai, minat dan perhatian, dll. Yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuatu dengan criteria yang ditentukan.

a. Skala Penilaian

Skala penilaian mengukur penampilan atau prilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan prilaku individu pada suatu titik yang bermakna nilai. Titik atau kategori diberi nilai rentangan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah, bias daalam bentuk huruf atau angka. Hal yang penting diperhatikan dalam skala penilaian adalah criteria skala nilai, yakni penjelasan operasional untuk setiap alternative jawaban. Adanya criteria yang jelas akan mempermudah pemberian penilaian. Skala penilaian lebih tepat digunakan untuk mengukur suatu proses, misalnya proses mengajar pada guru, siswa, atau hasil belajar dalam bentuk prilaku seperti keterampilan, hubunagan social siswa, dan cara memecahkan masalah. Skala penilaian dalam pelaksanaannya dapat digunakan oleh dua orang penilai atau lebih dalam menilai subject yang sama. Maksudnya agar diperoleh hasil penilaian yang objektif mengenai prilaku subject yang dinilai.

b. Skala sikap.