Optimalisasi Ekstrak Khamir Optimalisasi pH

34

4.5. Pertumbuhan Strain FS2 pada Medium C dan N Optimum

Strain terpilih FS2 ditumbuhkan pada medium optimum selama 48 jam untuk diamati perubahan nilai pH, total asam, asam fenolat dan pertumbuhan sel setiap 6 jam. Kecepatan kenaikan pH, konsumsi asam organik dan pertumbuhan sel tertinggi dicapai pada jam ke-6 sampai ke-12 Gambar 20, 21,22. Peningkatan pH oleh strain FS2 sampai jam ke-12 menunjukkan bahwa selain mengkonsumsi asam fenolat asam p-hidroksibenzoat, strain FS2 diduga juga mengkonsumsi asam-asam organik non fenolat yang mungkin terdapat dalam ekstrak asam organik tanah gambut Siantan II. Konsumsi asam organik non fenolat diduga terjadi sejak awal pertumbuhan dan pada fase pertumbuhan maksimum jam ke-6 sampai jam ke-12. Kenaikan pH tersebut diikuti dengan menurunnya total asam yang dimulai pada jam ke-6 sampai jam ke-12 Gambar 20. Pada jam yang sama pertumbuhan sel juga mengalami kenaikan, selanjutnya mulai menurun setelah jam ke-12 Gambar 22, hal ini disebabkan karena kandungan asam organik sebagai sumber karbon tunggal sudah mulai berkurang Gambar 20. Nilai pH dan total asam pada pertumbuhan strain FS2 menggunakan medium C N optimum selama inkubasi 48 jam 35 sehingga diduga sel mengalami lisis, bahkan asam p-hidroksibenzoat sudah dikonsumsi pada awal pertumbuhan. Gambar 21. Konsumsi asam fenolat oleh strain FS2 pada medium C N optimum selama inkubasi 48 jam Gambar 22. Pertumbuhan sel strain FS2 pada medium C N optimum selama inkubasi 48 jam 36 Asam fenolat asam p-hidroksibenzoat sebesar 15,58 ppm yang terkandung dalam medium pertumbuhan diduga didegradasi pada awal pertumbuhan jam ke-6 sampai jam ke-12, karena ternyata asam p- hidroksibenzoat sudah tidak terdeteksi lagi pada jam ke-12 Gambar 21. Asam p- hidroksibenzoat juga diketahui merupakan senyawa intermediate yang paling penting dalam degradasi berbagai senyawa aromatik Karegoudar dan Kim, 2000. Mendonca et al. 2004 melaporkan bahwa Fusarium flocciferum terbukti dapat mendegradasi asam fenolat dan menaikkan pH, sedangkan menurut Sachan et al. 2010 bahwa strain Schizophyllum commune dapat mengkonversi asam kumarat menjadi asam p-hidroksibenzoat . Streptomyces sannanensis juga dilaporkan mampu mendegradasi asam ferulat Ghosh et al. 2007. Dari kelompok bakteri, menurut Juarez et al. 2005 bahwa Azotobacter chroococcum mampu mendegradasi asam p-hidroksibenzoat pada inkubasi 24 jam. Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. menghasilkan enzim hidroksibenzoat hidroksilase yang digunakan untuk mendegradasi asam p-hidroksibenzoat menjadi asam protokatekuat Karegoudar dan Kim, 2000.