Lokasi dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Agustus 2012. Penyusunan skripsi dilakukan pada bulan September 2012 sampai dengan Desember 2012.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat computer dengan software Microsoft Excel untuk mengolah data serta ArcView GIS 3.2 untuk pemetaan hasil pengolahan data. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder hasil Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB PT. Timberdana.

3.3 Metode Penelitian

Pengelompokan data dan pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1. Pengelompokan jenis Pengelompokan jenis dilakukan dengan mengelompokan jenis ke dalam kelompok Dipterocarpaceae dan kelompok non Dipterocarpaceae 2. Pengelompokan diameter pohon Data dikelompokan menjadi delapan kelas diameter, dengan lebar selang kelas diameter dibuat 5 cm. Kelas diameter terendah mulai dari 15,0-19,9 cm dan kelas tertinggi 50 cm ke atas. 3. Perhitungan jumlah pohon Jumlah pohon dihitung untuk setiap kelompok jenis Dipterocarpaceae dan non Dipterocarpaceae dan setiap kelompok kelas diameter pohon. 4. Simulasi perhitungan tegakan layak tebang Simulasi dinamika struktur tegakan dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel. Jumlah pohon dari setiap kelompok jenis dan setiap kelompok kelas diameter pohon dimasukkan ke dalam template berdasarkan penelitian yang terdahulu. Analisis lamanya waktu untuk mencapai kondisi layak tebang dengan jumlah pohon minimal diameter 50 cm ke atas sebanyak 25 pohon. Hasil simulasi berupa lamanya waktu untuk mencapai kondisi layak tebang rotasi tebang. 5. Klasifikasi petak Klasifikasi dilakukan berdasarkan kondisi layak tebang pada tahun yang sama. 6. Pemetaan sebaran plot Pemetaaan sebaran plot berdasarkan kondisi layak tebang pada tahun yang sama, sesuai dengan pengelompokannya dipetakan secara spasial, sehingga dapat menunjukkan keberadaan plot yang diamati. Pemetaan dilakukan baik dengan atau tanpa mempertimbangkan kemudahan akses. Pemetaan dengan mempertimbangkan kemudahan akses merupakan pemetaan yang memperhatikan kemungkinan akses jalan, lokasi dan potensi, sedangkan tanpa mempertimbangkan akses merupakan pemetaan yang tidak memperhatikan kemungkinan akses jalan dan lokasi.

3.4 Analisis Data