Rancangan Penelitian Analisis Data

5

II. METODE PENELITIAN

2.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu dipuasakan 1 hari diberi pakan 6 hari P1, dipuasakan 2 hari diberi pakan 5 hari P2, dipuasakan 3 hari diberi pakan 4 hari P3 dan pemberian pakan setiap hari atau perlakuan kontrol K setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Model rancangan yang digunakan yaitu : Keterangan: Y ij = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data pengamatan I = pengaruh perlakuan ke-i = galat percobaan 2.2 Metode Kultur 2.2.1 Persiapan Wadah Wadah pemeliharaan berupa akuarium berukuran 60x40x40 cm dengan sistem resirkulasi. Akuarium dicuci dengan air dan dikeringkan selama 1 hari. Pemasangan komponen resirkulasi seperti pemasangan inlet, outlet dan filter air laut dilakukan setelah akuarium siap. Skema resirkulasi yang digunakan disajikan pada Lampiran 1. Filter air laut yang digunakan berupa karang, kapas filter, arang aktif dan bioball. Akuarium diisi dengan air laut sebanyak 72 L per akuarium kemudian resirkulasi diaktifkan. Air laut yang digunakan berasal dari Ancol dengan salinitas 40 ppt.

2.2.2 Penebaran dan Adaptasi Ikan

Ikan kerapu yang digunakan berasal dari Bali dan ditebar dalam wadah untuk dilakukan aklimatisasi. Aklimatisasi suhu dilakukan selama 15 menit atau sampai kantong plastik packing berembun kemudian air perlahan-lahan dimasukkan hingga ikan keluar dengan sendirinya. Ikan diadaptasikan dan diberi 6 pakan 3 kali sehari pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00 WIB. Pakan ikan berupa pelet komersial dengan kandungan protein minimal 52 dan diberikan secara at satiation atau sekenyangnya. Ikan diadaptasikan selama 1 minggu. Ikan dianggap sudah beradaptasi ketika ikan sudah mulai mengkonsumsi pakan dengan normal, tidak terdapat lagi ikan yang mati dan mulai tumbuh.

2.2.3 Pemeliharaan dan Perlakuan

Ikan kerapu yang digunakan untuk perlakuan berukuran 5,55±0,03 cmekor dengan bobot 3,11±0,02 gramekor. Padat tebar ikan kerapu macan 300 ekorm 3 atau sebanyak 22 ekorakuarium. Pemberian pakan disesuaikan pada perlakuan yaitu dipuasakan sehari diberi pakan 6 hari P1, dipuasakan dua hari diberi pakan 5 hari P2, dipuasakan tiga hari diberi pakan 4 hari P3 dan diberi pakan setiap hari atau perlakuan kontrol K Tabel 1. Pemberian pakan dilakukan secara at satiation atau sekenyangnya sebanyak 3 kali sehari pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00 WIB. Jenis pakan yang digunakan berupa pelet komersial dengan kandungan protein minimal 52. Pemeliharaan dilakukan selama 4 minggu dan dilakukan sampling setiap minggunya. Tabel 1. Jadwal pemuasaan ikan kerapu macan E. fuscoguttatus mingguan dalam pendederan Perlakuan Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7 Kontrol √ √ √ √ √ √ √ Puasa 1 √ - √ √ √ √ √ Puasa 2 √ - - √ √ √ √ Puasa 3 √ - - - √ √ √ Keterangan : √ : Diberi pakan Setelah ikan diperlihara selama 4 minggu, ikan dipanen, diukur panjangnya, ditimbang bobotnya dan biomassanya. Jumlah sisa pakan yang tidak diberikan selama pemeliharaan ditimbang untuk mengetahui jumlah pakan yang dihabiskan selama pemeliharaan dan dihitung efisiensi penggunaan pakannya.

2.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Parameter yang diamati diantaranya adalah laju pertumbuhan spesifik atau spesific growth rate SGR, pertumbuhan panjang mutlak, nafsu makan, tingkah laku, efisiensi pemberian pakan, tingkat kelangsungan hidup atau survival rate, 7 fisika-kimia air dan analisis ekonomi. Pengambilan data bobot menggunakan timbangan dengan ketelitian alat 0,01 g dan panjang rata-rata menggunakan penggaris dengan ketelitian alat 0,1 cm dilakukan setiap minggu untuk menentukan nilai SGR dan pertumbuhan panjang mutlak. Tingkah laku ikan makan , jumlah ikan mati dan jumlah pakan yang diberikan dicatat dan diamati setiap hari untuk menentukan nilai parameter efisiensi pakan, nafsu makan, SR. Analisis ekonomi dilakukan dengan cara menghitung keuntungan dan RC ratio berdasarkan asumsi yang diperoleh pada setiap perlakuan. Data harian yang diambil selama pemeliharaan ikan kerapu adalah tingkah laku, nafsu makan, jumlah pakan, kematian dan fisika-kimia berupa suhu, salinitas, pH dan DO dissolved oxygen oksigen terlarut, sedangkan data yang diambil saat sampling mingguan adalah bobot rata-rata dan panjang rata-rata. Sampling ikan dilakukan pada masing-masing akuarium dengan cara mengambil semua ikan di akuarium lalu diletakkan didalam baskom yang berisi air laut dan diberi airasi. Satu persatu panjang total ikan diukur menggunakan pengaris dan bobt ikan ditimbang menggunakan timbangan digital.

2.3.1 Nafsu Makan

Nafsu makan diamati untuk mengetahui respons ikan terhadap pakan setelah dipuasakan. Nafsu makan digambarkan oleh konsumsi pakan ikanhari dan total pakan yang dikonsumsi ikan dalam kurun waktu tertentu.

A. Konsumsi pakan

Pakan yang sudah yang sudah ditentukan jumlahnya berdasarkan feeding rate yaitu 10 dari biomassa diberikan secara at satiation pada ikan lalu dicatat jumlah pakan yang sisa sehingga didapat jumlah pakan yang diberikan setiap harinya untuk setiap akuarium. Jumlah pakan yang dikonsumsi setiap individu per hari gekor dihitung dengan cara menentukan jumlah pakan yang dimakan dalam sehari dan membaginya dengan jumlah ikan yang diberi pakan. Penghitungan jumlah pakan yang dikonsumsi dihitung menggunakan rumus Effendi et al. 2006 : 8 Keterangan : FI : Jumlah pakan yang dikonsumsi per hari gramekor F : Jumlah pakan gram N : Populasi ekor

B. Total konsumsi pakan

Total konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi selama pemeliharaan. Pakan yang sudah yang sudah ditentukan jumlahnya berdasarkan feeding rate yaitu 10 dari biomassa diberikan secara at satiation pada ikan lalu dicatat jumlah pakan yang sisa sehingga didapat jumlah pakan yang diberikan setiap harinya untuk setiap akuarium. Total konsumsi pakan dihitung dengan cara menjumlahkan pakan yang diberikan setiap hari selama perlakuan. t t i 1 Keterangan : TF : Total konsumsi pakan gram F t : Konsumsi pakan hari ke-t gram

2.3.2 Tingkah Laku Makan

Tingkah laku makan diamati untuk mengetahui respons makan ikan setelah dipuasakan secara deskriptif. Tingkah laku ikan setiap perlakuan seperti respons ikan terhadap pakan dan kanibalisme diamati, dicatat dan dideskripsikan dalam bentuk tabel.

2.3.3 Laju Pertumbuhan Spesifik Spesific Growth Rate

Laju pertumbuhan spesifik spesific growth rate, SGR menunjukkan persentase pertumbuhan bobot harian ikan selama masa pemeliharaan. Bobot rata- rata awal ditimbang sebelum perlakuan dan diukur pula bobot rata-rata saat sampling dan panen. SGR dapat dihitung menggunakan rumus Huisman 1987 yaitu: 9 t 1 ×1 Keterangan : SGR : Laju pertumbuhan spesifik hari W t : Bobot rata-rata pada akhir penelitianhari ke-t gekor W o : Bobot rata-rata pada awal penelitian gekor t : Waktu yang dibutuhkan dari berat awal hingga mencapai berat akhir hari

2.3.4 Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pertumbuhan panjang mutlak PPM merupakan pertambahan bobot atau panjang rata-rata selama waktu pemeliharaan atau waktu tertentu. Panjang rata- rata awal diukur sebelum perlakuan dan diukur pula panjang rata-rata saat sampling dan panen. Pertumbuhan mutlak dapat dihitung menggunakan rumus Effendie 1997 yaitu: Keterangan : PPM : Pertumbuhan panjang mutlak cmekor L t : Panjang rata-rata hari ke-t cmekor L o : Panjang rata-rata hari ke-0 cmekor

2.3.5 Efisiensi Pakan

Efisiensi pakan ditentukan berdasarkan selisih bobot biomassa ikan saat penimbangan dan biomassa ikan yang mati dengan bobot biomassa awal dan dibandingkan dengan jumlah pakan F yang telah dimakan. Untuk menghitung efisiensi pakan digunakan rumus Zonneveld et al. 1991 yaitu: P t d 1 Keterangan: EP : Efisiensi pakan W t : Biomassa ikan pada akhir pemeliharaan gram W : Biomassa ikan pada awal pemeliharaan gram 10 W d : Biomassa ikan mati pada waktu pemeliharaan gram F : Jumlah pakan yang diberikan gram

2.3.6 Tingkat Kelangsungan Hidup Survival Rate

Survival rate SR atau tingkat kelangsungan hidup merupakan perbandingan jumlah ikan yang hidup hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal pemeliharaan. Tingkat kelangsungan hidup dapat dihitung menggunakan rumus Goddard 1996 yaitu: ×1 Keterangan : SR : Survival rate tingkat kelangsungan hidup N t : Jumlah ikan akhir ekor N o : Jumlah ikan awal ekor

2.3.7 Parameter Fisika-Kimia Air

Parameter fisika-kimia air harian yang diamati diantaranya pH, DO, salinitas pada pagi hari dan suhu pada pagi dan siang hari. Kimia air mingguan atau yang diukur saat sampling adalah amoniak. Pengukuran fisika-kimia air dan pengambilan sampel air dilakukan menggunakan botol sampel di bagian tengah akuarium. Berikut adalah alat yang digunakan dalam pengukuran fisika-kimia air : Tabel 2. Alat pengukuran fisika-kimia media pemeliharaan ikan kerapu macan E. fuscoguttatus . Parameter Alat Oksigen terlarut mgL DO-meter Salinitas ppt Refraktometer Suhu o C Termometer pH pH-meter Amoniak mgL Spektrofotometer

2.3.8 Analisis Ekonomi

Beberapa parameter ekonomi diperhitungkan untuk mengetahui kerugian atau keuntungan usaha pendederan ikan kerapu macan apabila digunakan asumsi- asumsi pada tiap perlakuan. Parameter yang diperhitungkan diantaranya adalah penerimaan, keuntungan laba dan RC ratio. 11 A Total penerimaan Total penerimaan dapat dihitung dengan rumus Nurmalina et al. 2009: ×P Keterangan: TR : Total Revenue total penerimaan Q : Quantity jumlah ikan yang dijual P : Price harga B Keuntungan Keuntungan merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya. Keuntungan dihitung dengan menggunakan rumus Nurmalina et al. 2009: Keterangan: : Laba TR : Total Revenue total penerimaan TC : Total Cost total pengeluaran C RC ratio RC ratio menggambarkan pengaruh dari adanya tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang diterima. Nilai RC ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Nurmalina et al. 2009 : Keterangan: RC : Perbandingan penerimaan dan pengeluaran TR : Jumlah dari Total Revenue total penerimaan TC : Jumlah dari Total Cost total pengeluaran

2.4 Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam anova dengan uji F pada selang kepercayaan 80 menggunakan program Ms. Exel dan SPSS 17.0 untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diamati. Apabila 12 berpengaruh nyata, maka untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan. 13

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil 3.1.1 Tingkah Laku dan Nafsu Makan Setelah benih ikan kerapu macan dipuasakan baik 1, 2 maupun 3 hari per minggu, nafsu makan atau konsumsi pakan yang diberi secara at satiation meningkat. Setelah peningkatan nafsu makan tersebut, ikan kembali mengkonsumsi pakan dengan jumlah normal atau sama dengan ikan kontrol pada hari berikutnya Gambar 1. Gambar 1. Rata-rata konsumsi pakanhari ikan kerapu macan E. fuscoguttatus selama 1 minggu. ♦ Kontrol, ■ Puasa sehariminggu, ▲ Puasa 2 hariminggu, dan × Puasa 3 hariminggu. Pemuasaan meningkatkan kanibalisme dan keagresifan ikan kerapu macan dalam mengkonsumsi pakan Tabel 3. Kanibalisme mulai terjadi saat ikan kerapu dipuasakan 2 hari atau lebih. Nilai konsumsi pakanhariekor benih ikan kerapu macan yang dipuasakan lebih tinggi dibandingkan ikan yang diberi pakan setiap hari. Semakin lama benih ikan kerapu dipuasakan per minggu maka semakin tinggi nilai tingkat konsumsi pakanhariekor Tabel 3, Gambar 2 dan Lampiran 2. 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 K o ns um si P a k a n g ra m Hari ke