Pengambilan sampel induk lobster air tawar Perkawinan, pemijahan induk dan inkubasi telur Persiapan wadah pemeliharaan

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Metode Penelitian

2.1.1 Pengambilan sampel induk lobster air tawar

Induk yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari enam kelompok bobot, yaitu bobot 30-40, 40-50, 50-60, 60-70, 70-80 dan 100-110 g. Hal ini mengacu pada induk yang digunakan di lapangan salah satu pembenih lobster. Dari setiap kelas bobot diambil tiga sampel induk, selanjutnya dilihat kemampuan induk dalam menghasilkan benih baik dari segi jumlah maupun pertumbuhannya.

2.1.2 Perkawinan, pemijahan induk dan inkubasi telur

Perkawinan induk dilakukan dalam bak beton berukuran 2x2x1 m yang dilengkapi dengan potongan paralon sebagai naungan induk dan aerasi. Setiap wadah diisi 30 ekor induk lobster. Perkawinan induk dilakukan secara massal dengan perbandingan jantan betina 1 : 5. Lobster jantan yang digunakan berukuran rata-rata 150 g yang berasal dari Australia. Setelah induk memijah, induk betina yang telah matang telur dipindahkan ke dalam akuarium inkubasi berukuran 30x60x35 cm yang dilengkapi potongan paralon sebagai naungan. Setiap akuarium inkubasi diisi satu ekor induk lobster. Selama inkubasi telur, kualitas air dijaga dengan melakukan penyifonan setiap hari. Inkubasi telur hingga menjadi juvenil dilakukan selama 30 hari.

2.1.3 Persiapan wadah pemeliharaan

Wadah pemeliharaan yang digunakan ialah bak beton yang berada dalam ruangan beratap dengan ukuran 2x1x0,5 m, setiap wadah memiliki sistem aerasi, saluran inlet dan outlet. Sebelum digunakan bak beton disikat terlebih dahulu hingga bersih, kemudian dilengkapi dengan naungan berupa pipa paralon dan paranet yang berfungsi sebagai tempat persembunyian lobster. Luasan paranet yang digunakan adalah 60 dari luas kolam beton. Air yang digunakan untuk pemeliharaan bersumber dari sumur tanah dengan kualitas, suhu 28,2 C, DO 4,9, pH 7,5, alkalinitas 48 mgl, kesadahaan 177,297 mgl, NH 3 0,0011 dan NH 4 0,0443. Sebelum digunakan air diaerasi terlebih dahulu selama satu hari. 3

2.1.4 Pengelolaan budidaya