Penutupan Lahan HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 8. Luasan kelas kelerengan Kelas Luas ha Luas 1 574 0,3 2 100 0,0 3 338 0,2 4 2.574 1,3 5 200.235 98,2 TOTAL 203.822 100

4.2. Penutupan Lahan

Terdapat 13 kelas tutupan lahan yang telah dipisahkan melalui citra Landsat dalam peta tutupan lahan regional yang diperoleh dari LAPAN yaitu badan air, semakbelukar, berawantak ada data, hutan mangrove, industri, ladangtegalan, lahan terbuka, perkebunan, pemukiman kampung, pemukiman kota, rawa, sawah, dan tambak. Untuk memudahkan proses skoring yang akan dilakukan selanjutnya, maka kelas- kelas tutupan lahan ini di generalisasikan menjadi 5 kelas utama yaitu hutan, semakbelukar, ladangtegalankebun, sawahtambakair , dan pemukiman, seperti terlihat pada Gambar 5. Gambar 5. Tutupan Lahan LANDSAT 2003 Pola penggunaan lahan di Kabupaten Indramayu mayoritas untuk keperluan kegiatan pertanian, hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan luasan penggunaan lahan pada Tabel 9 dimana 71,07 wilayah Indramayu berupa daerah persawahan. Urutan selanjutnya yang merupakan kelas penggunaan yang dominan yaitu ladangtegalankebun dan pemukiman, sementara hutan dan semakbelukar tidak terlalu memiliki luasan yang cukup signifikan di wilayah Indramayu. Tabel 9. Luasan kelas tutupan lahan Kelas Luas ha Luas Hutan 1.455 0,7 Semakbelukar 540 0,3 Ladangtegalan 37.680 18,5 Sawahtambak 144.906 71,1 Pemukiman 19.304 9,5 TOTAL 203.884 100 Penggunaan lahan untuk pertanian seperti sawah memerlukan keadaan lahan yang harus terus-menerus dibasahi bagi padi pada umur tertentu. Hal tersebut mengakibatkan lapisan tanah menjadi jenuh oleh air sehingga kemampuan tanah untuk menyerap air menjadi berkurang. Oleh karena itu sebagian besar wilayah Indramayu terutama di bagian utara dimana penutupan lahan sawah dominan memiliki nilai skor 4 pada skala kerawanan banjir. 4.3. Kondisi Fisik Tanah Terdapat 4 kelas drainase Gambar 6 yang diturunkan dari kelas-kelas tekstur yang diperoleh dari Peta Satuan Lahan yaitu pasir, lempung berpasir, lempung berliat dan liat. Dimana kondisi tekstur berpasir mewakili kelas drainase sangat cepat, tekstur lempung berpasir pada kelas drainase cepat, lempung berliat pada kelas drainase lambat, dan tekstur liat sebagai kelas drainase sangat lambat. Gambar 6. Kelas Drainase Sumber : Wiujianna A 2005 Luasan masing-masing kelas kecepatan drainase pada Tabel 10 menunjukkan bahwa 64,4 wilayah Indramayu memiliki kecepatan drainase yang lambat dan sangat lambat. Bagian utara wilayah ini berada pada kelas sangat lambat, sementara bagian selatan memiliki drainase sangat cepat. Hal ini menyebabkan meningkatnya skor potensi banjir untuk bagian wilayah utara Indramayu. Tabel 10. Tabel luasan kelas drainase Kelas Luas ha LUAS Sangat cepat 60.478 29,4 Cepat 12.669 6,2 Lambat 63.720 31,0 Sangat lambat 68.650 33,4 TOTAL 205.517 100

4.4. Curah Hujan