Keseimbangan Energi Metode Penelitian

Radiasi gelombang pendek yang masuk diduga dari rasio antara radiasi gelombang pendek yang di pantulkan dengan nilai albedo untuk setiap jenis permukaan. Nilai albedo diduga dengan menggunakan rumus USGS 2000 : = . . cos Keterangan : α i : Albedo setiap kanal L : Spectral radiance tiap kanal d : Jarak astronomi matahari ke bumi dalam unit astronomi nilai mendekati 1 ESUN : Rata-rata nilai solar spectral irradiance : Sudut zenith matahari Radiasi gelombang pendek yang dipantulkan diduga dengan menggunakan rumus : ↑ = . . . 1 Radiasi gelombang pendek yang masuk diduga dengan menggunakan data albedo dengan radiasi gelombang pendek yang dipantulkan yaitu dengan rumus : ↓ = ↑ Radiasi gelombang panjang dapat diduga dengan menggunakan rumus : ↑ = . . Keterangan : Rl ↑ : Radiasi gelombang panjang yang keluar W m -2 e s : Emisivitas permukaan σ : Tetapan Stefan-Boltzman 5,67 x 10 -8 W m -2 K -4 T s : Suhu permukaan K

3.3.4 Kapasitas Panas

Kapasitas panas C bergantung dari massa material dan panas jenis material tersebut c. nilai massa ditentungan dari nilai luas dimana massa merupakan fungsi dari luas dan volume material. Kapasitas panas diduga dengan menggunakan rumus : = . Keterangan : C : Kapasitas panas Joule K -1 c : Panas jenis es 2093 Joule K -1 kg -1 m : massa es kg

3.3.5 Estimasi Volume Glaciers

Pendugaan volume glaciers dilakukan dengan menggunakan persamaan empiris Bahr dalam Granshaw 2002. Persamaan tersebut adalah = dimana β dan γ masing-masing bernilai 0,90 dan 1,396. Bahr menentukan nilai tersebut dengan menggunakan persamaan analisis skala dari massa dan konservasi momentum dengan menggunakan parameter jumlah lebar, kemiringan, side drag, dan keseimbangan massa masing-masing glaciers dan diujicobakan untuk menduga nilai dari volume dan area 144 glaciers. Sebelumnya metode pendugaan volume glaciers juga telah dilakukan oleh Driedger and Kennard 1986 dan Chen and Ohmura 1990. Driedger and Kennard 1986 menggunakan hubungan aliran glaciers dan elemen geometri area dan kemiringan untuk dapat menghitung densitas es dan basal shear stresses. Berbeda halnya dengan Chen and Ohmura 1990 menggunakan analisis regresi area dan volume glaciers. Berikut perbedaan nilai konstanta masing- masing metode: Tabel 3 Nilai β dan γ berbagai Metode Pendugaan Volume Glaciers Metode β γ Driedger and Kennard 1986 3,93 1,124 Chen and Ohmura 1990 28,5 1,396 Bahr et al. 1997 0,9 1,396 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perubahan Luas, Volume, dan Tebal Glaciers Penurunan luas area glaciers dari tahun ke tahun tetap terjadi. Penurunan tersebut terjadi pada setiap massa es yaitu West Northwall Firn, East Northwall Firn, Meren, Carsztens, dan South Hanging yang terdapat pada kawasan Puncak Jaya tersebut. Berdasarkan citra Landsat tahun 1989, 1997, 1999, 2000, 2004, 2007, dan 2009 penurunan luas glaciers terjadi cukup signifikan. Total luas glaciers yang terhitung sejak tahun 1989 hingga tahun 2009 pada Tabel 2, mengalami penurunan dari luas total tahun 1989 sebesar 4,409 km 2 menjadi 1,231 km 2 ditahun 2009. Bagian es yang hilang sejak tahun 1989 hingga tahun 2009 terjadi sebesar 72,1 dari luas total tahun 1989. South Hanging memiliki luas kurang dari 0,5 km 2 sejak tahun 1989 jika dibandingkan dengan massa es yang lainnya yang memilik massa es lebih dari 1,0 km 2 . Berbeda halnya dengan laju penuruan luas, South Hanging dengan luas glaciers terkecil memiliki laju penrunan luas sebesar 16,0 per tahun. Laju penuruan luas tertinggi terjadi pada massa es West Northwall Firn yang mencapai 34,6 per tahun diikuti oleh massa es Carsztens sebesar 20,3, dan massa es East Northwall Firn sebesar 12,3. Berdasarkan kecepatan laju kehilangan, total massa es yang hilang untuk masing- masing massa es tertinggi terjadi pada massa es West Northwall Firn sebesar 93,2 diikuti massa es South Hanging sebesar 77,7, massa es Carsztens sebesar 75,4 dan massa es East Northwall Firn sebesar 56,1 dari tahun Gambar 6 Grafik penurunan luas glaciers Gambar 7 Perubahan luas area glaciers dari tahun 1989 hingga tahun 2009