ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Studi Pada Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)
ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN
ALOKASI DANA DESA
(Studi Pada Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang
Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Pipit Dwi Lestari
201210170311350
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
SKRIPSI
ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (STUDI PADA DESA TULUSBESAR KECAMATAN TUMPANG
KABUPATEN MALANG)
oleh: Pipit Dwi Lestari 201210170311350
Diterima dan disetujui Pada tanggal 28 Maret 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Ahmad Juanda, MM.,Ak Drs. Dhaniel Syam, MM.,Ak
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ketua Program Studi,
(3)
i
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim.
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat ijin dan Rindhonya semata, saya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Studi Pada Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)”.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat untuk mecapai derajat Sarjana Strata-1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang. Selama studi dan dalam proses penyusunan tugas akhir ini, penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat, dan mendoakan saya tanpa mengenal rasa lelah..
2. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang, jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi, dan jajaran pimpinan di Jurusan Akuntansi yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut memperlancar proses penyusunan tugas akhir ini.
3. Bapak Dr. Ahmad Juanda, MM.,Ak. dan Bapak Drs. Dhaniel Syam, MM.,Ak masing-masing sebagai Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas arahan, bimbingan, dan nasehatnya selama proses penyusunan tugas akhir ini di sela-sela kesibukan beliau. 4. Bapak Drs. Adi Prasetyo, M.Si., Ak selaku dosen wali kelas Akuntansi G
angkatan 2012.
5. Kepala Desa beserta staff Pemerintah Desa Tulusbesar yang telah membantu saya dalam memperoleh data berkaitan dengan Alokasi Dana Desa.
(4)
ii
6. Sahabat-sahabat saya Endel’s, BPI gengs dan gembroot gengs yang telah memberikan semangat setiap hari, Hyedey Rossita, Adita Rahmatika, Amelia Fabiola, Vania Aisyah, Anisha Yona, Dhaulinga Aprilian, Elisa Linda, Tri Fajar Agus Salim, Nilla Rizqi, Rahmita, Aries Rachmadi dan Nurma Laili yang telah menemani saya selama proses penyelesaian tugas akhir ini.
7. Teman-teman Akuntansi G angkatan 2012, kita berjuang bersama dan semoga mendapatkan hasil terbaik.
8. Rekan-rekan dan semua pihak yang mungkin tidak dapat saya sebutkan satu per satu dalam lembaran ini.
Kepada mereka semua, hanya ucapan terima kasih dan do’a tulus yang
dapat saya persembahkan, semoga segala yang telah mereka berikan kepada saya tercatat dengan tinta emas dalam lembaran catatan roqib sebagai sebuah ibadah yang tiada ternilai.Amiin.
Akhirnya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, saya persembahkan karya tulis ini kepada siapapun yang membutuhkannya. Kritik konstruktif dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk penyempurnaan karya-karya saya selanjutnya.Terimakasih.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Malang, 29 Maret 2016
(5)
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 29 Maret 2016
Pipit Dwi Lestari
(6)
iv DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
I. PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 6
II.TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 7
B. Tinjauan Pustaka ... 8
1. Pendapatan Desa ... 8
2. Alokasi Dana Desa ... 9
3. Konsep Akuntabilitas ... 11
4. Indikator Akuntabilitas ... 12
5. Efektivitas ... 15
III. METODE PENELITIAN ... 16
A.Lokasi Penelitian ... 16
B. Jenis Penelitian ... 16
C.Jenis dan Sumber Data... 16
D.Teknik Pengumpulan Data ... 17
E. Teknik Analisis Data ... 17
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18
A. Tinjauan Umum Objek Penelitian Desa Tulusbesar ... 18
1. Gambaran Umum Desa Tulusbesar ... 18
a. Kondisi Desa ... 18
b. Kondisi dan Ciri Geoligis Wilayah ... 19
c. Demografi/Kependudukan ... 21
d. Pendidikan ... 22
e. Struktur Pemerintah Desa ... 23
B. Deskripsi Data Penelitian ... 24
1. Akuntabilitas ... 24
2. Pengelolaan Alokasi Dana Desa pada Pemerintah Desa Tulusbesar ... 25
3. Dana Bantuan Program Alokasi Dana Desa ... 29
(7)
v
C. Analisis Data ... 30
D. Pembahasan ... 47
V.KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN
(8)
vi
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1. Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Akuntabilitas 17 2. Tabel 4.1 Orbitasi, Waktu tempuh dan Letak Desa
dengan Ibu Kota 19
3. Tabel 4.2 Tamatan Sekolah Masyarakat 22
4. Tabel 4.3 Tabel Daftar Penerimaan Alokasi Dana Desa
Tulusbesar Kecamatan Tumpang Tahun Anggaran 2014 29 5. Tabel 4.4 Kesesuaian Akuntabilitas Tahap Perencanaan
Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar
berdasarkanPermendagri 113 Tahun 2014 32 6. Tabel 4.5 Kesesuaian Akuntabilitas Tahap Pelaksanaan
Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar
berdasarkanPermendagri 113 Tahun 2014 34 7. Tabel 4.6 Kesesuaian Akuntabilitas Tahap Penatausahaan
Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar
berdasarkanPermendagri 113 Tahun 2014 36 8. Tabel 4.7 Kesesuaian Akuntabilitas Tahap Pelaporan
Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar
berdasarkanPermendagri 113 Tahun 2014 38 9. Tabel 4.8 Kesesuaian Akuntabilitas Tahap Pertanggungjawaban
Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar
Berdasarkan Permendagri 113 Tahun 2014 41 10. Tabel 4.9 Kesesuaian Akuntabilitas Tahap Pembinaan dan
Pengawasan Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa
(9)
vii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
(10)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Keputusan Kepala Desa Tulusbesar
2. Surat Pernyataan Pengajuan Alokasi Dana Desa (ADD) dan kwitansi Pencairan Dana Alokasi Dana Desa Tahun 2014 3. Berita Acara Hasil Musyawarah
4. Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Tahun Anggaran 2014 5. Laporan Realisasi Operasional Pemerintah Desa
Tahun Anggaran 2014
6. Rekapitulasi Kegiatan Operasional Pemerintah Desa Tulusbesar tahun 2014
7. Laporan Realisasi Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran 2014 8. Rekapitulasi Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(11)
ix
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2011. "Modul Akuntabilitas Instansi Pemerintah". Bogor. Pusdiklatwas BPKP.
Fajri, R. 2015. "Akuntabilitas Pemerintah Desa Pada Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Add)(Studi Pada Kantor Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang)". Jurnal Administrasi Publik, Vol. 3, No. 7.
Mahsun, M. 2014. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFF, hlm: 66.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. IV. Yogyakarta: Cv. Andi Offset, hlm: 20.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, hlm: 132.
Okta Rosalinda LPD. 2014. "Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Menunjang Pembangunan Pedesaan (Studi Kasus: Desa Segodorejo dan Desa Ploso Kerep, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang)". Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 2, No. 2.
Peraturan Bupati Malang Nomor 14. 2014. Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30. 2006. Tatacara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota kepada desa: Jakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37. 2007. Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113. 2014. "Pengelolaan Keuangan Desa"
Setyoko, P. I. 2012. "Akuntabilitas Administrasi Keuangan Program Alokasi Dana Desa (ADD)". JIANA (Jurnal Ilmu Administrasi Negara), Vol. 11, No. 01.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), hml: 11.
(12)
x
Suparman, E. 2014. "Implementasi Program Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara". Jurnal Program Magister Ilmu Sosial Universitas Tanjungpura, Vol. 4, No. 0004.
Tuwaidan, M. 2014. "Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa Watudambo
Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara". JURNAL
EKSEKUTIF, Vol. 1, No. 3.
(13)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 (2014) tentang pemerintahan daerah pada hakikatnya Otonomi Daerah diberikan kepada rakyat sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah dan dalam pelaksanaannya dilakukan oleh kepala daerah dan DPRD dengan dibantu oleh perangkat daerah. Urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah berasal dari kekuasaan pemerintahan yang ada ditangan Presiden. Konsekuensi dari negara kesatuan adalah tanggung jawab akhir pemerintahan ada ditangan Presiden. Agar pelaksanaan urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah berjalan sesuai dengan kebijakan nasional maka Presiden berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Desa merupakan tolak ukur organisasi pemerintahan dalam mencapai keberhasilan pemerintahan pusat, karena desa dianggap mempunyai peran terhadap masyarakat dalam program-program kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui pemerintah daerah sehingga dengan demikian secara langsung program tersebut dapat lebih cepat tersampaikan. Menurut Fajri (2015) Desa mempunyai peran untuk mengurusi serta mengatur sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang salah satu pasalnya
(14)
2
dijelaskan bahwa desa memiliki kewenangan dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan desa.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 (2007) tentang pedoman pengelolaan keuangan desa, pendapatan desa terdiri dari:
a) Pendapatan Asli Desa (PADesa); b) Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota; c) Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota; d) Alokasi Dana Desa(ADD);
e) Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Desa lainnya;
f) Hibah;
g) Sumbangan Pihak Ketiga.
Dengan dilaksanakannya program Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan salah satu dari pendapatan desa, maka dalam pencapaian tujuan program tersebut yakni dalam hal kesejahteraan masyarakat khususnya dalam pembangunan desa yang bersifat fisik dan efektif, maka dengan demikian masyarakat harus mempunyai strategi dalam pencapaiannya. Selain itu, pemerintah desa juga harus menerapkan prinsip-prinsip yang dapat menunjang keselarasan pelaksanaan program Alokasi Dana Desa (ADD) sehingga masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan.
(15)
3
Dalam pelaksanaan program Alokasi Dana Desa (ADD), pihak pemerintah Desa dituntut untuk dapat mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut secara Akuntabilitas. Menurut Mardiasmo (2002: 20), Akuntabilitas publik adalah pihak pemegang amanat untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 14 (2014) tentang petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Malang, pelaksanaan evaluasi Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah satuan kerja perangkat daerah yang difokuskan untuk peningkatan mutu penerapan manajemen berbasis kinerja dan peningkatan kinerja satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Malang dalam rangka mewujudkan instansi pemerintah yang berorientasi pada hasil. Strategi yang akan dijalankan menggunakan prinsip antara lain yaitu partisipasi dengan pihak yang dievaluasi; dan proses konsultasi yang terbuka dan memfokuskan pada pembangunan dan pengembangan serta implementasi komponen utama Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaannya, Menurut Suparman (2014) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program Alokasi Dana Desa (ADD) dalam pemberdayaan masyarakat desa diantaranya : faktor Sumber Daya Manusia (SDM), sosialisasi dan penyaluran dana,
(16)
4
serta koordinasi yang masih belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga menyebabkan proses implementasi program Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara tidak berjalan dengan optimal. Menurut Tuwaidan (2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa di Desa Watudambo yaitu Faktor Disposisi, Faktor Komunikasi, Faktor Sruktur Birokrasi dan dan Faktor Sumber Daya. Menurut Fajri (2015) Faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) pada Desa Ketindan yaitu, Kemampuan Sumberdaya Aparatur dalam hal pengelolaan keuangan, Terbatasnya Dana ADD, Kurang disiplinnya penerima ADD pada proses pelaporan. Dan Faktor-faktor pendukung dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) yaitu, Komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, Swadaya masyarakat, Sarana prasarana yang memadai dalam pengelolaan keuangan.
Penyelenggaraan Alokasi Dana Desa (ADD) harus bersifat Akuntabilitas berkaitan dengan sistem pengelolaan keuangan negara yang antara lain meliputi hal-hal pelaporan dan pertanggungjawaban yang berkaitan dengan dana-dana belanja operasional dan belanja pembangunan. Dengan demikian dalam mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut maka aparat pemerintah Desa yang mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut harus memiliki kemampuan serta bertanggungjawab dalam mengelola dana tersebut. Sehingga penting bagi pemerintah Desa untuk dapat mengimplementasikan pelaksanaan Akuntabilitas pelaporan Alokasi Dana Desa (ADD) agar dalam setiap kegiatan dan hasil dari
(17)
5
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan secara vertikal kepada otorisasi yang lebih tinggi dan secara Horisontal kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Desa.
Dengan melihat latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik: “Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Pada Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang ?
2. Apakah pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa Tulusbesar sudah efektif dalam pengelolaannya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan, yaitu:
A. Mengambarkan sistem akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.
B. Menilai efektivitas dalam pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa Tulusbesar.
(18)
6
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat serta kontribusi terhadap pengembangan literatur dan referensi akuntansi sektor publik terutama di bidang Alokasi Dana Desa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan rujukan bagi para mahasiswa atau peneliti selanjutnya sebagai upaya mendorong mahasiswa peka dan kritis terhadap permasalahan yang disampaikan pada penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan sarana perbaikan bagi pemerintah desa terutama dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa yang bersifat akuntabilitas.
(1)
1 A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 (2014) tentang pemerintahan daerah pada hakikatnya Otonomi Daerah diberikan kepada rakyat sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah dan dalam pelaksanaannya dilakukan oleh kepala daerah dan DPRD dengan dibantu oleh perangkat daerah. Urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah berasal dari kekuasaan pemerintahan yang ada ditangan Presiden. Konsekuensi dari negara kesatuan adalah tanggung jawab akhir pemerintahan ada ditangan Presiden. Agar pelaksanaan urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah berjalan sesuai dengan kebijakan nasional maka Presiden berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Desa merupakan tolak ukur organisasi pemerintahan dalam mencapai keberhasilan pemerintahan pusat, karena desa dianggap mempunyai peran terhadap masyarakat dalam program-program kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui pemerintah daerah sehingga dengan demikian secara langsung program tersebut dapat lebih cepat tersampaikan. Menurut Fajri (2015) Desa mempunyai peran untuk mengurusi serta mengatur sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang salah satu pasalnya
(2)
dijelaskan bahwa desa memiliki kewenangan dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan desa.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 (2007) tentang pedoman pengelolaan keuangan desa, pendapatan desa terdiri dari:
a) Pendapatan Asli Desa (PADesa); b) Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota; c) Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota; d) Alokasi Dana Desa(ADD);
e) Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Desa lainnya;
f) Hibah;
g) Sumbangan Pihak Ketiga.
Dengan dilaksanakannya program Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan salah satu dari pendapatan desa, maka dalam pencapaian tujuan program tersebut yakni dalam hal kesejahteraan masyarakat khususnya dalam pembangunan desa yang bersifat fisik dan efektif, maka dengan demikian masyarakat harus mempunyai strategi dalam pencapaiannya. Selain itu, pemerintah desa juga harus menerapkan prinsip-prinsip yang dapat menunjang keselarasan pelaksanaan program Alokasi Dana Desa (ADD) sehingga masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan.
(3)
Dalam pelaksanaan program Alokasi Dana Desa (ADD), pihak pemerintah Desa dituntut untuk dapat mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut secara Akuntabilitas. Menurut Mardiasmo (2002: 20), Akuntabilitas publik adalah pihak pemegang amanat untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 14 (2014) tentang petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Malang, pelaksanaan evaluasi Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah satuan kerja perangkat daerah yang difokuskan untuk peningkatan mutu penerapan manajemen berbasis kinerja dan peningkatan kinerja satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Malang dalam rangka mewujudkan instansi pemerintah yang berorientasi pada hasil. Strategi yang akan dijalankan menggunakan prinsip antara lain yaitu partisipasi dengan pihak yang dievaluasi; dan proses konsultasi yang terbuka dan memfokuskan pada pembangunan dan pengembangan serta implementasi komponen utama Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaannya, Menurut Suparman (2014) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program Alokasi Dana Desa (ADD) dalam pemberdayaan masyarakat desa diantaranya : faktor Sumber Daya Manusia (SDM), sosialisasi dan penyaluran dana,
(4)
serta koordinasi yang masih belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga menyebabkan proses implementasi program Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara tidak berjalan dengan optimal. Menurut Tuwaidan (2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa di Desa Watudambo yaitu Faktor Disposisi, Faktor Komunikasi, Faktor Sruktur Birokrasi dan dan Faktor Sumber Daya. Menurut Fajri (2015) Faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) pada Desa Ketindan yaitu, Kemampuan Sumberdaya Aparatur dalam hal pengelolaan keuangan, Terbatasnya Dana ADD, Kurang disiplinnya penerima ADD pada proses pelaporan. Dan Faktor-faktor pendukung dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) yaitu, Komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, Swadaya masyarakat, Sarana prasarana yang memadai dalam pengelolaan keuangan.
Penyelenggaraan Alokasi Dana Desa (ADD) harus bersifat Akuntabilitas berkaitan dengan sistem pengelolaan keuangan negara yang antara lain meliputi hal-hal pelaporan dan pertanggungjawaban yang berkaitan dengan dana-dana belanja operasional dan belanja pembangunan. Dengan demikian dalam mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut maka aparat pemerintah Desa yang mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut harus memiliki kemampuan serta bertanggungjawab dalam mengelola dana tersebut. Sehingga penting bagi pemerintah Desa untuk dapat mengimplementasikan pelaksanaan Akuntabilitas pelaporan Alokasi Dana Desa (ADD) agar dalam setiap kegiatan dan hasil dari
(5)
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan secara vertikal kepada otorisasi yang lebih tinggi dan secara Horisontal kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Desa.
Dengan melihat latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik: “Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Pada Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten
Malang)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang ?
2. Apakah pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa Tulusbesar sudah efektif dalam pengelolaannya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan, yaitu:
A. Mengambarkan sistem akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.
B. Menilai efektivitas dalam pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa Tulusbesar.
(6)
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat serta kontribusi terhadap pengembangan literatur dan referensi akuntansi sektor publik terutama di bidang Alokasi Dana Desa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan rujukan bagi para mahasiswa atau peneliti selanjutnya sebagai upaya mendorong mahasiswa peka dan kritis terhadap permasalahan yang disampaikan pada penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan sarana perbaikan bagi pemerintah desa terutama dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa yang bersifat akuntabilitas.