14 terkait dengan pengadaan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi dari
pemasoknya Chaffey, et al., 2003:10. Ketika
sebuah organisasi
berusaha untuk memahami kebutuhan pasarnya, maka pemahaman tentang faktor pendorong dan penghambat sell-side e-commerce menjadi sangat
penting, dengan kata lain, organisasi memerlukan suatu usaha marketing yang sekarang dikenal dengan internet marketing atau online marketing.
Internet marketing merupakan penggunaan media internet untuk mencapai tujuan marketing dan mendukung konsep marketing modern
Chaffey, et al., 2003:7. Dalam prakteknya, internet marketing terkait dengan penggunaan website, promosi online pada search engine, iklan banner website,
email langsung, link dan semua aktivitas untuk mendapatkan dan membina hubungan dengan konsumen.
Kegiatan internet marketing yang optimal akan menghasilkan penjualan yang maksimal. Menurut The McKinsey Quarterly dalam laporan
survey global tentang bagaimana perusahaan melakukan internet marketing, Perusahaan memiliki beberapa alasan dalam menggunakan digital tools, antara
lain untuk meningkatkan manajemen pelayanan, meningkatkan manajemen pejualan, advertising, pengembangan produk dan pricing.
C. Technology Acceptance Model TAM
Model Technology Acceptance Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan
pada kepercayaan belief, sikap attitude, keinginan intention, dan hubungan perilaku pengguna user behavior relationship. Tujuan model ini
untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih terinci menjelaskan tentang
penerimaan TI dengan dimensidimensi tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna user.
TAM diperkenalkan pertama kali oleh Davis et al pada tahun 1989 sebagai pengembangan dari Theory of Reasoned Action TRA oleh Fishbein
dan Ajzen pada tahun 1975. TAM merupakan model dalam mengukur level penerimaan Sistim Informasi. Pada TAM terdapat dua komponen penting
15 yaitu: Perceived Usefulness kemanfaatan dan Perceived Ease of Use
kemudahan dalam penggunaan. Kedua variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna.
Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI.
Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan dan kemudahan penggunaan.
Menurut Davis et al tahun 1989, pada kemanfaatan dapat didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang dalam menggunakan sistim tertentu
dalam menunjang kinerjanya. Hal ini juga dapat diterangkan dengan bagaimana seseorang percaya menggunakan teknologi untuk menunjang
dalam produktivitas dalam bekerja. Dikatakan kemanfaatan suatu sistim menjadi meningkat jika ada tingkat kepercayaan secara positif berguna bagi
performance tampilannya.
Gambar 1: Technology acceptance model Davis et al, 1989
Pada kemudahan didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pada penggunaan suatu sistem tertentu yang mengandung pengertian dalam
16 penggunaannya tidak diperlukan usaha yang keras. Makna tidak perlu usaha
keras dinyatakan dengan kemudahan dalam penggunaannya dibandingkan dengan yang lainnya. Dimana dalam penerimaannya pengguna dimudahkan
oleh system yang ada. Pada TAM dinyatakan bahwa perilaku pada penggunaan suatu system
dibedakan menjadi kemanfaatan dan attitude sikap. Sedangkan kemanfaatan dan kemudahan dalam menggunakan suatu system merupakan efek dari
perilaku. Kemudahan dalam penggunaan mempengaruhi kemanfaatan system itu sendiri.
Secara tidak langsung perilaku dipengaruhi dari variabel dari kemanfaatan dan kemudahan dalam penggunaan. Hubungan keterkaitan
antara kemanfaatan dan kemudahan dalam penggunaan merupakan hal yang sangat signifikan. Dapat dikatakan bahwa Penggunana seharusnya dapat
merasakan kemanfaatannya. Pada penelitian lain Igbaria 1990 dan Robey 1989 dimana dari hasil
penelitiannya menyatakan hasil korelasi positif antara manfaat dan kemudahan sehingga membawa pada penggunaan TI. Berdasarkan TAM
kemanfaatan dan kemudahaan penggunaan TI, menurut venkatesh dan Davis 2000 menyatakan kemudahan dalam menggunakan TI dapat membawa pada
kenyamanan dalam penggunaan dan bekerja dengan menggunakan teknologi tersebut. Dalam hal kenyamanan inilah yang membawa penggunan mau dan
berkeinginan untuk terus menguunakan teknologi. Kenyamanan dalam menggunakan suatu teknologi berkorelasi dengan
waktu penggunaannya. Semakin nyaman pengguna frekuensi untuk mengunakannya lagi semakin tinggi. Dalam bahasa teknologi menyenangkan
fun dan menghibur playfulness identik dengan kenyamanan. Berdasarkan penelitian Asia Foundation, 2002, permasalahan utama
dalam pengguna tidak menggunakan transaksi online dengan alasan keamanan security. Jaminan keamanan bertrasaksi merupakan permasalahan
utama yaitu: mencapai angka 50 dari 100 pengguna tidak menggunakan transaksi online. Angka ini diikuti dengan indikasi permasalahan 40 kurang
17 paham dalam penggunaan, 30 tidak membutuhkan, 20 tidak tersedia dan
10 alasan lain.
Keamanan Kurang Paham
Tidak Tersedia Lain-lain
Source: Asia Foundation, 2002
Gambar 2: Masalah pengguna tidak menggunakan transaksi online
Berdasarkan penelitian Castle Asia, 2002 keuntungan dari website, 40 membawa dampak pada promosi, 12 berdampak pada kredibilitas,
10 tidak bermanfaat dan 8 meningkatkan penjualan. Dari penelitian inilah menunjukan bahwa kemudahan dalam mengakses website berhubungan
dengan internet koneksi dan juga muatan informasi mempengaruhi pada penggunaannya.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Promosi Kredibilitas
Keberadaan Tidak
Bermanfaat Menaikan
Penjualan
Gambar 3: Keuntungan perusahaan menggunakan website
18 Davisd et al, pada tahun 1989, dan Pikkarainen et al pada tahun 2004
menyatakan pada penerimaan penggunaan e-commerce. Empat komponen penerimaan e-commerce dari sudut pandang :
1. Kemanfaatan efisiensi. 2. Kemudahan dalam penggunaan.
3. Kenyamanan dalam penggunaan. 4. Muatan informasi.
Dengan adanya empat variable diatas dapat dirumuskan menjadi variable sebagai berikut:
1. Efisiensi memberikan efek pada penerimaan penggunaan e-commerce. 2. Kemudahan dalam mengakses memberikan efek pada penerimaan
penggunaaan e-commerce. 3. Kenyamanan dalam bertransaksi dan akses memberikan efek pada
penerimaan penggunaaan e-commerce. 4. Muatan informasi memberikan efek pada penerimaan penggunaaan e-
commerce.
D. Structure Equation Modeling dan Partial Least Square