10 di Indonesia, dapat kita bayangkan berapa Rupiah yang dapat dihemat oleh
negara dari perubahan sistem pembayaran pajak ini.
B. Electronic Commerce
Electronic Commerce e-commerce merupakan konsep baru yang bias digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web
Internet Shim, Quershi, Siegel,2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003 atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan
informasi termasuk internet Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003.
Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston 1997 dalam buku M. Suyanto 2003 mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :
Perspektif Komunikasi: e-commerce merupakan pengiriman indormasi, produklayanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau
sarana eletronik lainnya. 1.
Perspektif Proses Bisnis: e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
2. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang
memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan
kecepatan pelayanan. 3.
Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat transaksinya. Menurut M. Suyanto 2003 tipe-tipe berikut
segera bisa dibedakan: 1. Business to business B2B. Merupakan trasaksi commerce antar
bisnis, misalnya antara pabrik dan whosaler, ataupun whosaler dan retailer.
2. Business to Consumer B2C. Merupakan trasaksi antara supplyer dengan pelanggan. Pada umumnya trasaksi yang terjadi disini
merupakan personal buyer.
11 3. Consumer to Consumer C2C. Trasaksi C2C melibatkan fasilitas
elektronik antar pelanggan dan pihak ketiga. Trasaksi ini dapat digambarkan sebagai contoh lelang yang dilakukan salah satu
pelanggan dengan cara menawar harga, dengan cara pelanggan menawarkan untuk menjual dan pelanggan lain menawarkan untuk
membeli. Pihak ketiga sebagai perantara memperoleh komisi atau biaya flat.
4. Consumer to Business C2B. Transakasi C2B merupakan penawaran individu kepada suatu perusahaan dan perusahaanlah yang menjadi
pihak pembelinya. Bentuk transaksi ini sangat berbeda dengan tradisional transaksi dimana perusahaan yang menyediakan barang
sedangkan individu sebagai pembelinya. 5. Non Business e-Commerce. Pemanfaatan e-commerce untuk organisasi
non profit, seperti : organisasi keagamaan, pemerintahan, akademisi sebagai upaya pelayanan operasional dan service untuk masyarakat
atau penggunanya.
a. Penggunaan dan manfaat e-commerce dalam bisnis
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat :
Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru
dikemukakan oleh Hamill dan Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce memungkinkan
perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan
adanya layanan e-banking membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari
bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama.
12 Meningkatkan
mutu layanan.
Dengan adanya
e-commerce memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan
interkasi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang
menyebutkan bahwa penggunaan e-commerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998.
Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat
melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan
tersebut. Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi
menurut M. Suyanto 2003 adalah: 1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.
2. Menurunkan biaya
pembuatan, pemrosesan,
pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain dan management tipe
“pull”. 4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan
jasa. 5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah dibanding
VAN. 7. Akses informasi lebih cepat.
Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto 2003 e-commerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi
dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi. 2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
13 4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam
hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu. 5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan
bertukar pikiran serta pengalaman. 6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan
diskon secara substansial. Menurut M. Suyanto 2003 selain manfaat terhadap organisasi, konsumen
e-commerce juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain : 1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus
keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah
mereka dapatkan tanpa e-commerce.
b. Keterkaitan E Marketing, E-business dan E-Commerce
Menurut Chaffey et.al 2003:11, e-business adalah semua pertukaran informasi menggunakan media elektronik, baik di dalam organisasi maupun
dengan stakeholder untuk mendukung proses bisnis. Sedangkan e-commerce adalah semua transaksi informasional dan finansial diantara organisasi dan
pihak stakeholder luar. Kedua definisi tersebut menunjukkan bahwa konsep e- business lebih luas daripada e-commerce. Definisi lain e-business menurut
Strauss et.al 2001:6 adalah optimalisasi berkelanjutan sebuah aktivitas perusahaan melalui teknologi digital sedangkan e-commerce hanya terkait
dengan transaksi. Menurut Chaffey et.al 2003:11, di dalam e-commerce terdapat dua
sisi yang saling berkaitan, yaitu sell-side e-commerce dan buy-side e- commerce. Sell-side e-commerce merupakan transaksi-transaksi yang
berkaitan dengan menjual produk kepada konsumen, sedangkan buy-side e- commerce merupakan transaksi-transaksi business to business B2B yang
14 terkait dengan pengadaan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi dari
pemasoknya Chaffey, et al., 2003:10. Ketika
sebuah organisasi
berusaha untuk memahami kebutuhan pasarnya, maka pemahaman tentang faktor pendorong dan penghambat sell-side e-commerce menjadi sangat
penting, dengan kata lain, organisasi memerlukan suatu usaha marketing yang sekarang dikenal dengan internet marketing atau online marketing.
Internet marketing merupakan penggunaan media internet untuk mencapai tujuan marketing dan mendukung konsep marketing modern
Chaffey, et al., 2003:7. Dalam prakteknya, internet marketing terkait dengan penggunaan website, promosi online pada search engine, iklan banner website,
email langsung, link dan semua aktivitas untuk mendapatkan dan membina hubungan dengan konsumen.
Kegiatan internet marketing yang optimal akan menghasilkan penjualan yang maksimal. Menurut The McKinsey Quarterly dalam laporan
survey global tentang bagaimana perusahaan melakukan internet marketing, Perusahaan memiliki beberapa alasan dalam menggunakan digital tools, antara
lain untuk meningkatkan manajemen pelayanan, meningkatkan manajemen pejualan, advertising, pengembangan produk dan pricing.
C. Technology Acceptance Model TAM