105
altenatif H
a
yang diajukan diterima. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut .
1. Hubungan antara Kemampuan Membaca Pemahaman dan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kemampuan pemahaman dan kemampuann apresiasi cerpen. Dalam
hal ini, yang akan diuji adalah hipotesis nol H
o
, yang menyatakan “tidak ada hubungan positif antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan
apresiasi cerpen” melawan hipotesis alternatif H
a
, yang menyatakan “ada hubungan positif antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan
apresiasi cerpen”. Analisis regresi linear sederhana antara kemampuan membaca
pemahaman dan kemampuan apresiasi cerpen menghasilkan arah koefisien regresi
sebesar 1,28 dan konstanta sebesar 3,92 lihat Lampiran 10-A. Dengan demikian, bentuk hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan
kemampuan apresiasi cerpen dapat digambarkan dengan garis regresi, yaitu:
1
28 ,
1 92
, 3
ˆ X
Y +
=
Untuk mengetahui derajad keberartian persamaan regresi sederhana antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan apresiasi cerpen
maka dilakukan uji F sebagaimana tampak pada tabel berikut ini Tabel 7. Tabel Anava untuk Regresi Linear
Ŷ = 3,92 + 1,28 X
1
Sumber Variasi dk
JK KT
F
o
F
t
Total 120 228610
- -
- Koefisien a
1 224986,8 -
- -
Regresi ba 1 2746,24
2746,24 369,61
3,93 Sisa
118 876,96 7,43
- -
Tuna cocok 17 201,2
11,83 1,77
2,21 Galat
101 675,76 6,69
- -
Keterangan:
dk = derajat kebebasan
JK = Jumlah Kuadrat
KT = Kuadrat Tengah
F
o
= Nilai F hasil penelitian observasi F
t
= Nilai F dari tabel Bagian atas untuk menguji keberartian regresi
Bagian bawah untuk menguji linearita regresi.
106
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil pengujian keberartian regresi F
o
sebesar 369,61 yang lebih besar dari F
tabel
sebesar 3,93 lihat Lampiran 11-A
sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan apresiasi cerpen adalah sangat signifikan
berarti Hasil pengujian linearitas diperoleh F
o
sebesar 1,77 yang lebih kecil dari F
tabel
sebesar 2,21 lihat Lampiran 11-A, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan apresiasi cerpen bersifat linear.
Analisis korelasi sederhana antara kemampuan kebahasaan dan keterampilan menulis argumentasi diperoleh koefisien korelasi
1 y
r
sebesar 0,87.
lihat Lampiran 12-A. Lebih lanjut, untuk mengetahui keberartian koefisien
korelasi tersebut, maka dilakukan uji t. Dari hasil pengujian ditunjukkan bahwa kekuatan hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan
apresiasi cerpen sebesar 38,88 yang lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,66 lihat
Lampiran 13-A . Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis tersebut di atas,
dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan apresiasi cerpen. Dengan demikian
hipotesis nol H
o
yang berbunyi “tidak ada hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan apresiasi cerpen” ditolak. Sebaliknya,
hipotesis altenatif H
a
yang berbunyi “ada hubungan positif antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan apresiasi cerpen” diterima.
107
2. Hubungan antara Sikap Bahasa dan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek