101
F re
k u
en si
Ab so
lu t
40 35
30 25
20 15
10 5
2 8
30 26
21 21
10
2
115,5 124,5 133,5 142,5 151,5 160,5 169,5 178,5 187,5 Gambar 5. Histogram Frekuensi Skor Sikap Bahasa X
2
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Karakteristik data penelitian yang telah dikumpulkan sangat menentukan teknik analisis yang digunakan. Oleh karena itu, sebelum analisis data secara
inferensial untuk kepentingan pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu data-data tersebut perlu diadakan pemeriksaan atau diuji. Pengujian yang
dilakukan menyangkut 1 pengujian normalitas, 2 pengujian linearitas dan keberartian regresi. Uraian berikut ini mengetengahkan hasil pengujian tersebut.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan dengan mempergunakan teknik Lilliefors Sudjana, 1992: 466-467. Pengujian normalitas terhadap data kemampuan
mengapresiasi cerita pendek Y menghasilkan L
o
maksimum sebesar 0,0758
lihat Lampiran 7A, halaman 166-169. Dari daftar nilai kritis L untuk uji
Lilliefors dengan n = 120 dan taraf nyata α = 0,05 diperoleh L
t
= 0,0809. Dari
102
perbandingan di atas tampak bahwa L
o
lebih kecil daripada L
t
, sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan mengapresiasi cerpen Y berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas terhadap data kemampuan membaca pemahaman
X
1
menghasilkan L
o
maksimum sebesar 0,0485 lihat Lampiran 7B, halaman
170-173. Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 120 dan taraf nyata α = 0,05 diperoleh L
t
= 0,0809. Dari perbandingan di atas tampak bahwa L
o
lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan membaca pemahaman X
1
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pengujian normalitas terhadap data sikap bahasa X
2
menghasilkan L
o
maksimum sebesar 0, 0573 lihat Lampiran 7C, halaman 174-177. Dari daftar
nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 120 dan taraf nyata α = 0,05 diperoleh L
t
= 0,0809. Dari perbandingan di atas tampak bahwa L
o
lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sikap bahasa X
2
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Keberartian dan Linearitas Regresi
Dalam bagian ini akan diuji apakah persamaan regresi sederhana Y atas X
1
dan Y atas X
2
berarti dan linear. Hasil analisis regresi sederhana Y atas X
1
diperoleh persamaan
1
28 ,
1 92
, 3
ˆ X
Y +
=
lihat Lampiran 10-A. Tabel Anava
untuk uji keberartian dan linearitas regresi
1
28 ,
1 92
, 3
ˆ X
Y +
=
masing-masing menghasilkan F
o
sebesar 369,61 dan 1,77 lihat Tabel Anava pada Lampiran 11- A
. Dari daftar distribusi F pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang 1 dan
103
dk penyebut 118 untuk hipotesis 1 bahwa regresi tidak berarti diperoleh F
t
= 3,93; dan dengan dk pembilang 17 dan dk penyebut 101 untuk hipotesis 2
bahwa regresi bersifat linear diperoleh F
t
sebesar 2,21. Tampak bahwa hipotesis nol 1 ditolak karena F
o
lebih besar daripada F
t
. Dengan demikian koefisien arah regresi nyata sifatnya, sehingga dari segi ini regresi yang diperoleh berarti.
Sebaliknya, hipotesis nol 2 diterima karena F
o
lebih kecil daripada F
t
. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa regresi Y atas X
1
linear dapat diterima.
Analisis regresi sederhana Y atas X
2
menghasilkan persamaan regresi
2
32 ,
71 ,
5 ˆ
X Y
+ -
=
lihat Lampiran 10-B. Tabel Anava untuk uji keberartian
dan linearitas regresi
2
32 ,
71 ,
5 ˆ
X Y
+ -
=
masing-masing menghasilkan F
o
sebesar 184,84 dan 0,91 lihat Tabel Anava pada Lampiran 11-B. Dari daftar
distribusi F pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 118 untuk hipotesis 1 bahwa regresi tidak berarti diperoleh F
t
= 3,93; dan dengan dk pembilang 44 dan dk penyebut 74 untuk hipotesis 2 bahwa regresi
bersifat linear diperoleh F
t
sebesar 1,54. Tampak bahwa hipotesis nol 1 ditolak karena F
o
lebih besar daripada F
t
. Dengan demikian koefisien arah regresi nyata sifatnya, sehingga dari segi ini regresi yang diperoleh berarti. Sebaliknya,
hipotesis nol 2 diterima karena F
o
lebih kecil daripada F
t
. Jadi, ternyata bahwa regresi Y atas X
2
berbentuk linear dapat diterima. Grafik Garis Regresi Linear regresi Y atas X
1
dan Y atas X
2
masing- masing dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6 berikut ini.
104
X1 40
30 20
10 Y
60 50
40 30
20 10
Gambar 6. Grafik Garis Regresi Linear Y atas X
1
X2 200
180 160
140 120
100 80
60 40
20 Y
60 50
40 30
20 10
Gambar 7. Grafik Garis Regresi Linear Y atas X
2
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol H
o
yang diajukan ditolak atau sebaliknya pada taraf kepercayaan tertentu hipotesis
105
altenatif H
a
yang diajukan diterima. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut .
1. Hubungan antara Kemampuan Membaca Pemahaman dan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek