Pengaruh Kepuasan Kerja dan StresKerja terhadap Kinerja Guru

tinggi, maka kinerjanya akan semakin menurun. Stres kerja akan menimbulkan beberapa masalah yang dapat dialami oleh guru diantaranya dalam bekerja guru menjadi merasa gelisah, merasa emosi dan merasa semakin kesulitan. Sehingga, kinerjanya pun tidak akan dilakukan secara maksimal, dan tidak tercapainya target yang telah ditentukan serta tidak dapat menggunakan waktu secara efektif dalam bekerja. 3. Kepuasan kerja dan stres kerja berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dibuktikan melalui analisis regresi yang diperoleh nilai hasil pengujian m enunjukkan nilai β sebesar 0,374 , nilai β sebesar -0,303 dan ∆R 2 sebesar 0,225. Jadi, kepuasan kerja dan stres kerja akan berpengaruh bersama- sama terhadap kinerja. Jika aspek-aspek kepuasan terhadap gaji, promosi, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, dan supervisor dapat terpenuhi maka akan memberikan efek positif terhadap kinerjanya. Kemudian selain itu harus tetap memperhatikan faktor yang dapat menimbulkan stres kerja. Hal tersebut dilakukan dengan cara apabila kepuasan terhadap gaji guru yang diberikan sesuai yang diharapkan dan tingkat kesulitan pekerjaan yang dihadapi oleh guru menurun sehingga stres kerja dapat terkontrol. Hal tersebut akan dapat meningkatkan kinerja guru. Karena kedua faktor tersebut merupakan faktor mempunyai nilai yang tertinggi menjelaskan variabel kepuasan kerja dan stres kerja.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dalam penelitian ini kontribusi variabel kepuasan kerja dan stres kerja termasuk kecil. Sehingga peneliti selanjutnya dapat memilih variabel lain untuk melihat sejauh mana kontribusinya. Penelitian ini menggunakan variabel kepuasan kerja dan dan stres kerja untuk memprediksi kinerja. Variabel kepuasan kerja dan stres kerja tersebut hanya mampu memberikan kontribusi menjelaskan kinerja sebesar R 2 =0,225 atau 22,5. Dengan demikian masih terdapat 77,5 faktor lain dapat memberikan penjelasan lebih besar terhadap kinerja guru SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. 2. Dalam peneltian ini pengambilan data penelitian hanya menggunakan angket atau kuesioner sehingga kedalaman data masih kurang dalam menggali pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja guru.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini diberikan beberapa saran antara lain: 1. Bagi pihak SD Muhammadiyah Sapen. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada guru. Saran untuk sekolah antara lain: a. Pada variabel stres kerja masih berada pada kategori sedang mean=3,37 dan tingkat kontribusi yang kecil ∆R 2 0,095. Dalam hal ini pihak sekolah diharapkan agar dapat memperhatikan tingkat stres guru. b. Pada pengaruh variabel kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja guru me miliki kontribusi yang kecil ∆R 2 0,225. Maka, dalam pelaksanaan kerjanya pihak sekolah dapat memberikan feedback yang diharapkan oleh guru serta memberikan dukungan dan dorongan terhadap guru untuk dapat mengatasi kesulitan pada pekerjaan yang dihadapi. Hal ini diharapkan akan menimbulkan kinerja dari guru yang efektif dan efisien. 2. Bagi guru SD Muhammadiyah Sapen. Saran untuk guru, antara lain. Pada variabel kinerja, masih berada pada kategori sedang mean=3,89. Guru diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas kerjanya guna mencapai target yang ditetapkan pihak sekolah. Dengan menumbuhkan rasa memiliki terhadap sekolah, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan memaksimalkan pencapaian target sekolah tersebut. 3. Saran bagi peneliti selanjutnya. a. Menggunakan metode lain dalam meneliti kepuasan kerja dan stres kerja dengan kinerja guru. b. Menganalisis variabel lain yang memberikan kontribusi terhadap kinerja.