B. Hasil Penelitian Relevan
1. Menurut Nazirah 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan
Antara Iklim Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Darul Makmur Ka
bupaten Nagan Raya”. Penelitian yang dilakukan terhadap 123 guru SD Negeri di kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2014. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan guru berpengaruh positif secara signifikan
terhadap kinerja guru. 2. Menurut Yuliejantinngsih 2012 dalam penelitiannya yang berjudul
“Hubungan Iklim Sekolah, Beban Tugas, Motivasi, dan Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru SD”. Penelitian yang di lakukan terhadap 202 guru SD
Negeri di Kota Mojokerto. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja
guru. 3. Menurut Nadeem et al, 2011 dalam artikel yang berjudul
“Personal and Job Related Predicctors of Teacher Stress and Job Performance among
School Teachers”. Penelitian yang dilakukan terhadap 400 guru di Islamabad ibukota Pakistan. Penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh
negatif secara signifikan terhadap kinerja guru. 4. Menurut Werang 2014 dalam penelitian
nya yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Moral Kerja Guru, dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru SDN di Kota Mer auke”. Penelitian
yang dilakukan terhadap 81 orang guru sekolah dasar negeri di Kota Merauke. Penelitian ini menunjukkan kepuasan kerja guru berpengaruh positif secara
signifikan terhadap kinerja guru.
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta
Kepuasan kerja merupakan variabel sikap yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaan. Kepuasan kerja sebagai keadaan
emosional positif mengenai pekerjaan atau aspek-aspek dalam pekerjaan. Aspek-aspek tersebut adalah: aspek pekerjaan itu sendiri, gaji, supervisi,
hubungan rekan kerja, dan promosi. Jika aspek-aspek tersebut tidak terpenuhi maka akan timbul ketidakpuasaan terhadap pekerjaannya. Ketidakpuasan ini
muncul akibat dari rendahnya kompensasi atau gaji yang diterima guru. Guru akan lebih senang dan bersemangat dalam bekerja ketika aspek kepuasan
kompensasi atau gaji terpenuhi. Kesesuaian kompensasi dengan beban kerja memberikan sinergi positif terhadap kinerja guru. Guru membutuhkan
interaksi sosial dengan rekan kerja. Hubungan rekan sekerja yang kurang harmonis mendorong terciptanya hubungan yang tidak nyaman di sekolah.
Dengan terciptanya hubungan yang baik antar rekan sekerja maka akan terwujud rasa aman dan nyaman dalam bekerja, serta memunculkan semangat
dalam bekerja. Bila guru merasa aman dan nyaman dalam bekerja di sekolah,