Prinsip Dasar DFTS-OFDM DISCRETE FOURIER TRANSFORM SPREAD – OFDM

30

BAB III DISCRETE FOURIER TRANSFORM SPREAD – OFDM

Pada bab tiga ini akan membahas mengenai seluk beluk DFTS-OFDM baik dalam hal dasar-dasar DFTS-OFDM hingga DFTS-OFDM sebagai suatu sistem yang digunakan pada proses uplink untuk Jaringan 4G.

3.1 Prinsip Dasar DFTS-OFDM

Selama proses mempelajari LTE, alternatif lain untuk mengoptimalkan proses uplink masih terus dicari dan diselidiki. OFDM memenuhi syarat untuk mengoptimalkan proses downlink , namun OFDM sangat tidak dianjurkan dalam proses uplink. Salah satu parameter yang mempengaruhi seluruh perangkat mobile adalah usia dari baterai. Walaupun performa baterai akan meningkat seiring perkembangan zaman, namun sangatlah penting untuk memastikan bahwa perangkat mobile yang dipakai user menggunakan energi baterai sekecil mungkin. Dengan menggunakan Power Amplifier yang mengirimkan sinyal frekuensi radio melalui antena menuju ke BS, jumlah energi yang digunakan perangkat mobile sangatlah besar, sehingga sangat diharapkan perangkat mobile dapat bekerja seefisien mungkin. Sinyal yang memiliki nilai PAPR tinggi memerlukan proses penguatan linear yang tidak mengarahkan mereka pada penggunaan energi yang besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa penting untuk menggunakan metode transmisi yang memiliki level energi tetap pada saat beroperasi. Sayangnya OFDM memiliki nilai PAPR tinggi yang akan merugikan UE karena bila nilai PAPR tinggi pada transmisi uplink akan mengakibatkan borosnya baterai pada UE. Oleh karena itu dicarilah sebuah sistem baru yang dapat mengatasi kekurangan pada OFDM 31 untuk digunakan pada proses uplink.Kemudian didapat DFTS-OFDM, sistem yang digunakan dalam proses uplink Jaringan 4G karena dapat menutupi kekurangan pada OFDM berupa nilai PAPR rendah hingga 2 dB dibandingkan OFDM. Karakterisitk PAPR sangatlah penting untuk penghematan desain pada UE. Nilai PAPR yang rendah pada DFTS-OFDM diperoleh karena pada blok pengirim dan penerima terdapat blok tambahan berupa DFT pre- coding dan inverse pre-coding.Oleh karena adanya blok tambahan tersebut maka DFTS- OFDM memiliki kapabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan OFDM dalam menjaga fluktuasi envelope dari sinyal yang dikirim. Hal ini mengarah kepada lebih efisiennya konsumsi daya yang digunakan. Sebagai tambahan, kerumitan DFTS-OFDM difokuskan pada sisi penerima, oleh karena itu DFTS-OFDM adalah teknologi yang pantas untuk digunakan dalam proses pengiriman uplink karena kerumitan pada base station bukan merupakan suatu persoalan. Namun pada dasarnya DFTS-OFDM memiliki kesamaan dengan OFDM sehingga keduanya dapat diselaraskan dalam proses downlink serta uplink. Perlu dicatat bahwa proses pengoperasian DFT pada DFTS-OFDM menyebarkan energi dari satu subcarrier ke semua subcarrier yang teralokasi sebelum di-IFFT. Setelah mekakukan penghitungan DFT dari masukan data, hasilnya akan didistribusikan ke seluruh bandwidth atau ditempatkan pada subcarrier yang berurutan. Kemudian subcarrier yang tidak terpakai akan dinolkan. Pada DFTS-OFDM, bit-bit berukuran M dimasukkan ke dalam blok simbol M modulasi. DFT mengubah simbol-simbol modulasi ke dalam ranah frekuensi, dan hasilnya akan dipetakan pada subcarrier yang tersedia. Kemudian modulator OFDM akan diimplementasikan sebagai N-point IFFT, dimana NM dan masukan yang tidak berguna akan dijadikan nol, dan sama seperti pada OFDM dimana akan terjadi penambahan cyclic prefix serta konversi pa penjaga di antara blok-blo oleh multipath propagatio frekuensi. Apabila DFT beruku akan saling menghilangka IDFT yang tidak berguna yang memiliki variasi day Gam Perbedaan utama p diketahui dari nama DFT untuk mengirimkan inform telah disebarkan oleh pro OFDM masing-masing s informasi. paralel-to-serial. Penambahan cyclic prefix blok untuk mencegah IBI Inter Block Interfere ation dan agar memungkinkan melakukan pen ukuran M sama dengan IDFT berukuran N. M kan. Namun bila nilai M lebih kecil dibanding na dijadikan nol, keluaran IDFT akan menjad aya rendah serta bandwidth yang bergantung pa ambar 3.1 Blok Diagram DFTS-OFDM [3] pada DFTS-OFDM dan OFDM terletak pad FT-spread-OFDM bahwa pada masing-masing ormasi dari semua simbol-simbol modulasi, kar proses DFT ke seluruh subcarrier yang terse subcarrier hanya membawa simbol-simbol 32 ix dimaksudkan sebagai ference yang disebabkan enghitungan pada ranah Maka proses DFTIDFT ing nilai N dan masukan jadi sinyal single-carrier pada M. ada proses DFT. Dapat ing subcarrier digunakan arena laju data masukan rsedia. Sedangkan pada ol modulasi yang berisi

3.2 Analisis Matematis DFTS