39 Gambaran pemetaan pada DFTS-OFDM dapat dilihat pada Gambar 3.7 dimana ke-3
user dapat mentransmisikan data secara bersamaan menggunakan localized mapping maupun distributed mapping.
Gambar 3.7 Pemetaan DFTS-OFDM
[1]
3.5 DFTS-OFDM untuk proses uplink pada Jaringan 4G
Discrete Fourier Transform-spread OFDM DFTS-OFDM adalah suatu teknik
multiple access baru yang digunakan untuk uplink pada LTE juga pada jaringan 4G.
Teknik ini dapat pula dikatakan sebagai pengembangan dari OFDM yang telah ada sebelumnya. Hanya saja pada DFTS-OFDM terdapat penambahan proses DFT pada
transmitter. Pada DFTS-OFDM setiap simbol data disebar di beberapa subcarrier.
Secara rinci proses transmisi DFTS-OFDM dapat dilihat seperti pada Gambar 3.8. Dari diagram blok tersebut dapat dijelaskan proses dari tiap blok sebagai berikut :
1. Pengirim Aliran bit-bit yang masuk akan diubah menjadi simbol single carrier modulasi
BPSK , QPSK, atau 16-QAM berdasarkan keadaan kanal S-to-P : mengelompokkan simbol-simbol single carrier time domain ke
dalam sebuah blok berisi N-simbol untuk dijadikan input DFT, biasanya 4 simbol.
40 N-point DFT : mengubah blok simbol single carrier time domain menjadi
tone diskrit domain frekuensi.
Sub-carrier Mapping : memetakan keluaran tone ke dalam M-subcarrier,
dimana MN. M-point IDFT : mengubah kembali ke domain waktu.
Add CP : penyisipan Cyclic prefix melindungi terhadap multipath fading, serta
pulse shaping mencegah bertambahnya spectrum.
DAC : mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog untuk ditransmisikan.
Gambar 3.8 Skema Transmisi DFTS-OFDM
[4]
2. Penerima Menghilangkan CP, mengubah kembali ke domain frekuensi dengan M-point
DFT.
41 Dilakukan equalization untuk mengatasi Intersymbol Interference ISI
maupun error. Sinyal tone diskrit ditransformasi menjadi blok simbol single carrier dalam
domain waktu menggunakan N-point IDFT. Dilakukan deteksi dan decoding hingga menjadi aliran bit informasi kembali.
Pada DFTS-OFDM setiap simbol data disebar di beberapa subcarrier.
Gambar 3.9 Uplink Resource Block
42 Untuk proses uplink data informasi diletakkan pada resource block. Ukuran
resource block dalam ranah frekuensi adalah 12 subcarrier sama dengan jumlah
subcarrier pada downlink.
Sinyal yang ditransmisikan dalam setiap slot digambarkan oleh sebuah Physical Resource Block
PRB dimana resource grid yang terdiri dari subcarrier
dan simbol DFTS-OFDM. Jadi suatu PRB terdiri dari
x resource element , dimana 1 slot sepanjang 10 ms dalam domain waktu dan
180 KHz dalam domain frekuensi. Masing-masing slot membawa 7 simbol DFTS- OFDM pada konfigurasi cyclic prefix yang normal, atau 6 simbol DFTS-OFDM
pada konfigurasi extended cyclic prefix. Konfigurasi resource block pada Gambar 3.9 berdasarkan panjang cyclic
prefix dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Parameter resource block uplink
[1]
Proses scheduling pada uplink dilakukan oleh eNodeB. eNodeB bekerja pada ranah waktu maupun ranah frekuensi tertentu pada UE dan menginformasikan
format pengiriman data yang dapat digunakan oleh UE. Pada uplink, data dialokasikan pada beberapa slot dalam satu resource block .
Ukuran resource block pada uplink adalah 12 subcarrier. Namun tidak semua integer diperbolehkan untuk pengalokasian data guna memperingkas desain DFT
pada proses uplink. Hanya kelipatan 2,3 dan 5 yang diperbolehkan. Berbeda dengan
43 downlink,
UE diharapkan untuk tetap berdekatan pada sumber dalam proses uplink. Interval waktu untuk proses pengiriman data pada uplink sebesar 1ms serta data
dari pengguna dibawa oleh PUSCH Physical Uplink Shared Channel .
3.6 Desain Simulasi