Syafi’iyah Hukum Melakukan Li’an

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Disamping menjadi dasar hukum li’an, ayat 6-9 surah al-Nur juga mengatur tata cara li’an itu sendiri: َداَهَش ُعَبْرَأ ْمِِدَحَأ ُةَداَهَشَف ْمُهُسُفْ نَأ َِإ ُءاَدَهُش ْمََُ ْنُكَي َََْو ْمُهَجاَوْزَأ َنوُمْرَ ي َنيِذلاَو َِلاِب ٍتا ُ َنِقِداصلا َنِمَل ُنِإ 6 ِْيَََع َِلا َتَْعَل نَأ ُةَسِماَْْاَو َ ُ َنِبِذاَكْلا َنِم َناَك ْنِإ 7 اَهْ َع ُأَرْدَيَو َ ُ َنِبِذاَكْلا َنِمَل ُنِإ َِلاِب ٍتاَداَهَش َعَبْرَأ َدَهْشَت ْنَأ َباَذَعْلا 8 اَهْ يَََع َِلا َبَضَغ نَأ َةَسِماَْْاَو َ صلا َنِم َناَك ْنِإ ُ َنِقِدا 9 َ Orang-orang yang menuduh isterinya berzina, padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi kecuali diri mereka sendiri, maka kesaksian masing-masing orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah bahwa sesungguhnya ia termasuk orang yang berkata benar 6. Dan sumpah yang kelima bahwa laknat Allah akan menimpanya jika ia termasuk orang yang berdusta 7. Dan seorang isteri akan terhindar dari hukuman apabila ia bersumpah empat kali atas nama Allah bahwa dia suaminya benar-benar termasuk orang yang berdusta 8. Dan sumpah yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya isteri jika dia suami termasuk orang yang berkata benar 9. 39 Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat 6-9 surah al-Nur di atas, tata cara li’an adalah sebagai berikut: 1. Suami bersumpah empat kali dengan nama Allah bahwa sesungguhnya ia termasuk orang yang berkata benar; 2. Dan pada sumpah yang kelima, suami bersumpah bahwa laknat Allah akan menimpanya jika ia termasuk orang yang berdusta; 3. Setelah suami selesai mengucapkan sumpahnya yang kelima, kemudian isteri bersumpah sebanyak empat kali atas nama Allah bahwa suaminya benar-benar termasuk orang yang berdusta; 39 Lajnah Pentashih Mus{h{af al-Quran Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2004, 350. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4. Dan pada sumpahnya yang kelima isteri menyatakan bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya jika suaminya termasuk orang yang berkata benar. Dalam menetapkan tata cara li’an, ulama empat Mazhab juga merujuk kepada penafsiran ayat 6-9 surah al-Nur di atas. Berikut tata cara li’an menurut masing-masing ulama empat mazhab:

1. Hanafiyah

a. Li’an sebab tuduhan berzina

U lama Hanafiyah dan Syafi’iyah punya pendapat yang sama dalam menetapkan kalimat yang harus diucapkan oleh suami dan isteri dalam l i’an sebab tuduhan berzina. Yakni suami bersaksi sebanyak empat kali dengan kalimat sebagai berikut: ِهاِب ُدَهْشَأ اَنِزلا َنِم ِِباَهُ تْيَمَر اَمْيِف َْنِقِداصلا َنِمَل َِِْأ “Dengan nama Allah saya bersaksi bahwa saya adalah termasuk orang yang benar dalam hal tuduhan zina yang saya tuduhkan kepadanya isteri ”. Dan pada persaksian sumpah yang kelima, suami mengucapkan: َل ْع َ ُة ِها َع ََ ي ِا ْن ُك ْ ُت ِم َن ْلا َك ِذا ِب َْن ِف ْي َم َر ا َم ْي ُ ت َه ِب ا ِ ِم َن ِزلا َن ا “Laknat Allah atas saya jika saya termasuk orang yang berdusta dalam hal tuduhan zina yang saya tuduhkan kepadanya isteri ”. Setelah suami selesai mengucapkan sumpahnya yang kelima, kemudian isteri juga bersaksi sebanyak empat kali dengan mengucapkan: اَنِزلا َنِم ِِب ْ ِِاَمَر اَمْيِف َْنِبِذاَكْلا َنِمَل ُنَأ ِهاِب ُدَهْشَأ digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Artinya adalah “dengan nama Allah saya bersaksi bahwa dia suami adalah termasuk orang yang berdusta dalam hal tuduhan zina yang dia tuduhkan kepada saya ”. Dan pada sumpah kelima isteri bersumpah sebagai berikut: ا َنِم ِِب ْ ِِاَمَر اَمْيِف َْنِقِداصلا َنِم َناَك ْنِا يَََع ِها ُبَضَغ اَنِزل Kemarahan Allah atas saya jika dia suami termasuk orang yang benar dalam hal tuduhan zina yang dia tuduhkan kepada saya.

b. Li’an sebab mengingkari atau menghapus nasab anak

Berbeda halnya apabila suami melakukan li’an untuk menghapus nasab anak dari isterinya, maka ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah berbeda pendapat terkait kalimat yang harus diucapkan baik oleh suami maupun isteri. Dalam hal ini menurut Hanafiyah, persaksian yang harus diucapkan oleh suami maupun isteri adalah sebagai berikut: ُدَهْشَأ َْنِقِداصلا َنِمَل َِِْأ ِهاِب ِِ نَأ َدَلَوْلا اَذَ ِِّم َسْيَل “Dengan nama Allah saya bersaksi bahwa saya adalah termasuk orang yang benar dalam hal bahwa anak ini bukanlah anak- saya”. َل ْع َ ُة ِها َع ََ ي ِا ْن ُك ْ ُت ِم َن ْلا َك ِذا ِب َْن ِِ نَأ َدَلَوْلا اَذَ ِِّم َسْيَل “Laknat Allah atas saya jika saya termasuk orang yang berdusta dalam hal bahwa anak ini bukanlah anak- saya”. Sedangkan sumpah yang diucapkan isteri adalah sebagai berikut: َأ َْنِبِذاَكْلا َنِمَل ُنَأ ِهاِب ُدَهْش ِِ نَأ َدَلَوْلا اَذَ َسْيَل ُِْم “Dengan nama Allah saya bersaksi bahwa dia suami adalah termasuk orang yang berdusta dalam hal bahwa anak ini bukanlah anaknya suami.