12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Siswa Autistik
1. Pengertian Siswa Autistik “Autism is a developmental disabillity affecting verbal and unverbal
communication and social interaction, genrally evident before age 3, that affects a child’s performance” IDEA 2004 dalam Hallahan, Kauffman
Pullen 2009:420. Berdasarkan definisi tersebut, autistik merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi verbal dan
nonverbal serta interaksi sosial yang terlihat sebelum usia tiga tahun dan dapat mempengaruhi kinerja siswa.
Pendapat senada diungkapkan oleh U.S. Department of Education, 2006 dalam Smith Tyler 2010:408 “autism means a developental disability
significantly affecting verbal and nonverbal communication and social interaction, generally evident before age three, that adversely affect a child’s
educational performance”. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa siswa autistik merupakan siswa yang memiliki gangguan perkembangan yang
berpengaruh pada komunikasi verbal dan non verbal dan interaksi sosial, umumnya terjadi sebelum usia tiga tahun serta mempengaruhi perilaku
belajarnya. Selain gangguan komunikasi dan interaksi sosial siswa autistik juga
mengalami gangguan pada aspek perilaku, emosi dan persepsi sensori.
13
Pendapat tersebut didukung oleh Joko Yuwono 2012:26 yang menyatakan bahwa autistik adalah “gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat
komplekberat dalam kehidupan yang panjang, yang meliputi gangguan pada aspek perilaku, interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, serta gangguan
emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya”. Anak autistik mengalami gangguan pada beberapa aspek perkembangan
dikarenakan adanya gangguan pada sistem saraf pusat. Pendapat tersebut diperkuat oleh Yosfan Azwandi 2005:16 yang menjelaskan bahwa “anak
autisme merupakan gangguan neurobiologis berat yang terjadi dalam tiga tahun pertama kehidupan”. Menurut Mirza 2012:19 “gangguan ini dapat
terjadi dalam tiga bulan pertama masa kehamilan, bila pertumbuhan sel-sel otak di beberapa tempat tidak sempurna”.
Dari beberapa pendapat ahli sebelumnya, dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan siswa autistik adalah siswa yang mengalami gangguan
neurobiologis dalam otak sehingga mengalami gangguan pada aspek perilaku, emosi, komunikasi dan interaksi sosial.
2. Karakteristik Anak Autistik “We noted that people with autism have deficits in social interaction,
communication, and repetitive and stereotyped pattern of behavior. In addition, they display cognitive deficits, and some have abnormal sensory
perceptions” Hallahan, Kauffman Pullen 2009:433. Berdasarkan