Leverage Umur Perusahaan Karakteristik Perusahaan

16 operasi perusahaan dengan mengabaikan biaya bunga dan pajak penghasilan. 3. Net Profit Margin NPM, ini merupakan laba setelah pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, berarti semakin baik operasi perusahaan. Maka rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang di dapat perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. B. Cross Section Yaitu mengevaluasi tingkat keuntungan dalam hubungannya dengan rekening yang ada di laporan neraca. 1. Return on Asset ROA, ratio ini dapat digunakan sebagai alat unyuk mengukur profitabilitas perusahaan, yaitu merupakan perbandingan antara laba bersih dengan rata-rata total aktiva. 2. Return on Equity ROE, merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri. Ini merupakan suatu pengukuran dari hasil yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan dalam perusahaan.

1.2.3 Leverage

Leverage didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajiban dengan ekuitasnya. Dengan demikian leverage menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan hutang yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang tidak memiliki leverage berarti menggunakan modalnya sendiri untuk membiayai investasinya, salah satunya untuk pembelian 17 aktiva. Semakin tinggi leverage perusahaan, semakin tinggi kemungkinan transfer kemakmuran dari kreditor kepada pemagang saham dan manajer Meek et al, 1995. Disamping itu perusahaan yang memiliki utang yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memperoleh tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk pendanaan operasional perusahaan. Sumber pendanaan ini dapat digunakan bagi calon investor untuk berimvestasi pada perusahaan tersebut.

1.2.4 Umur Perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dapat bertahan hidup dan menjalankan operasionalnya. Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan mempunyai publikasi perusahaan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru. Dengan demikian, calon investor tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk memperoleh informasi tentang perusahaan. Hasil pengujian yang dilakukan oleh Gumanti 2000 menyatakan bahwa perusahaan yang sudah lama berdiri, kemungkinan sudah banyak pengalaman yang diperoleh. Semakin lama umur perusahaan, semakin bayak informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan yang telah lama berdiri tentunya mempunyai strategi dan kiat-kiat yang lebih solid untuk tetap bisa survive dimasa depan. 18 1.2.5 Ukuran Dewan Komisaris Menurut UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dewan komisaris adalah wakil pemegang saham untuk mengawasi dewan direksi dalam mengelola perusahaan dan jika perlu memberikan masukan kepada dewan direksi dalam persoalan khusus. Dewan komisaris ditunjuk oleh RUPS dan dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tersebut dijabarkan fungsi, wewenang dan tanggung jawab dari dewan komisaris. Tugas dan kewenangan: 1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha perseroan terbatas dan memberikan nasihat kepada direktur. 2. Dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan perseroan terbatas dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan terbatas. 3. Kewenangan khusus dawan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran-anggaran dasar untuk melaksanakan tugas- tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu. Peranan dewan komisaris dapat dilihat dari karakteristik dewan, salah satunya adalah komposisi keanggotaannya. Efektivitas fungsi pengawasan dewan tercermin dari komposisinya, apakah pengangkatan anggota dewan berasal dari dalam perusahaan danatau dari luar luar perusahaan. Komposisi keanggotaan dewan dalam hal ini semakin besar prosentase anggota yang berasal dari luar perusahaan, akan menjadikan peranan dewan komosaris semakin efektif dalam 19 melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan, karena dinggap semakin independen. Kedudukan dewan komisaris independen menurut UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah anggota komisaris yang berasal dari luar perusahaan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan yang dipilih secara transparan dan independen, memiliki integritas dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau pihak lain, serta dapat bertindak secara objektif dan independen dengan berpedoman kepada prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Komisaris independen mempunyai tugas sesuai dengan anggaran dasar perseroan selama tidak bertentangan dengan tugas serta wewenang dewan komisaris dan tidak mengurangi tugas kepengurusan yang dilakukan oleh direksi. Menurut Boediono 2005 dengan adanya komosaris independen, diharapkan para eksekutif akan bertindak untuk kepentingan pemilik. Melalui peranan dewan dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap operasional perusahaan oleh pihak manajemen, komposisi dewan komisaris dapat memberikan kontribusi yang efektif terhadap hasil dari proses penyusunan laporan keuangan yang berkualitas atau kemungkinan terhindar dari kecurangan laporan keuangan. 20 2.3 Nalar Konsep 2.3.1 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab